Prima DMI Sumut Dilantik, Paham Radikal Harus Ditangkal
A
A
A
MEDAN - Perhimpunan Remaja Masjid (Prima) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sumatera Utara (Sumut) dilantik Wakil Ketua DMI Pusat yang juga Wakapolri Komjen Syafruddin.
Selain melantik Prima DMI Sumut, mantan Wakapolda Sumut itu juga meresmikan Masjid Al Muslimin di Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Medan, Minggu (3/6/2018). Irwansyah Putra Nasution didapuk sebagai Ketua Umum Prima DMI Sumut. Dia dilantik bersama puluhan pengurus lainnya yang berasal dari berbagai latar belakang organisasi dan profesi.
Menurut Syafruddin, pemuda punya peran penting dalam perkembangan Masjid. Dia pun menceritakan pengalamannya saat berada di Kazakhstan dan mengunjungi salah satu Masjid besar di negara itu.
Di sana, ada sebuah Masjid yang berkapasitas 10.000 orang. Namun, saat masih dibawah naungan Uni Soviet, Masjid itu sepi. Setelah lepas dari Soviet, para pemuda disana menggagas untuk pergi ke Masjid.
"Saya tanya sama Mufti nya , kalau dulu waktu di bawah Uni Soviet, berapa banyak jemaah yang datang. Lalu dia bilang kalau Salat Jumat paling dua, tiga baris. Setelah lepas dari Uni Soviet, baru sampai tidak muat Masjidnya menampung jemaah. Dan jemaahnya sebagian besar adalah kaum muda," ujarnya.
Dia ingin, para pemuda Indonesia terus meningkatkan kesadaran untuk membesarkan Masjid. Khususnya dilingkungan masing-masing. "Prima DMI ini suudah menjamur keberadaannya di Indonesia, Semoga para remaja dan pemuda ini bisa menjadi Islam yang rahmatan lil alamin. Yang digariskan Allah SWT dan Rasulnya," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Prima DMI Sumut, Irwansyah Putra Nasution menginginkan remaja Masjid yang ada di seluruh Sumut ikut menangkal paham radikal yang berkembang secara gerilya.
Ditekankannya, jangan sampai para pemuda dimasuki paham radikal yang menjadi cikal bakal terorisme di Indonesia. "Pemikiran radikal bisa merusak generasi muda. Remaja masjid harus bisa menjadi penangkalnya. Kita harus tetap memberikan pemahaman Islam yang Rahmatan Lil Alamin," jelasnya.
Dia mengajak semua generasi muda tidak melupakan Masjid. Apalagi di zaman modern ini, peran pemuda begitu dibutuhkan untuk mempertahankan Islam. "Masjid juga bisa dijadikan tempat berkreatifitas. Masjid bisa dijadikan tempat kaum muda Islam berdiskusi tentang kondisi agama saat ini," terang mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.
Dalam pelantikan tadi juga dihadiri Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw, Wakapolda Sumut Brigjen Agus Andrianto, Ketua DPP BKPRMI, Mantan Gubernur Syamsul Arifin dan Wali Kota Medan Tengku Zulmi Eldin.
Selain melantik Prima DMI Sumut, mantan Wakapolda Sumut itu juga meresmikan Masjid Al Muslimin di Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Medan, Minggu (3/6/2018). Irwansyah Putra Nasution didapuk sebagai Ketua Umum Prima DMI Sumut. Dia dilantik bersama puluhan pengurus lainnya yang berasal dari berbagai latar belakang organisasi dan profesi.
Menurut Syafruddin, pemuda punya peran penting dalam perkembangan Masjid. Dia pun menceritakan pengalamannya saat berada di Kazakhstan dan mengunjungi salah satu Masjid besar di negara itu.
Di sana, ada sebuah Masjid yang berkapasitas 10.000 orang. Namun, saat masih dibawah naungan Uni Soviet, Masjid itu sepi. Setelah lepas dari Soviet, para pemuda disana menggagas untuk pergi ke Masjid.
"Saya tanya sama Mufti nya , kalau dulu waktu di bawah Uni Soviet, berapa banyak jemaah yang datang. Lalu dia bilang kalau Salat Jumat paling dua, tiga baris. Setelah lepas dari Uni Soviet, baru sampai tidak muat Masjidnya menampung jemaah. Dan jemaahnya sebagian besar adalah kaum muda," ujarnya.
Dia ingin, para pemuda Indonesia terus meningkatkan kesadaran untuk membesarkan Masjid. Khususnya dilingkungan masing-masing. "Prima DMI ini suudah menjamur keberadaannya di Indonesia, Semoga para remaja dan pemuda ini bisa menjadi Islam yang rahmatan lil alamin. Yang digariskan Allah SWT dan Rasulnya," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Prima DMI Sumut, Irwansyah Putra Nasution menginginkan remaja Masjid yang ada di seluruh Sumut ikut menangkal paham radikal yang berkembang secara gerilya.
Ditekankannya, jangan sampai para pemuda dimasuki paham radikal yang menjadi cikal bakal terorisme di Indonesia. "Pemikiran radikal bisa merusak generasi muda. Remaja masjid harus bisa menjadi penangkalnya. Kita harus tetap memberikan pemahaman Islam yang Rahmatan Lil Alamin," jelasnya.
Dia mengajak semua generasi muda tidak melupakan Masjid. Apalagi di zaman modern ini, peran pemuda begitu dibutuhkan untuk mempertahankan Islam. "Masjid juga bisa dijadikan tempat berkreatifitas. Masjid bisa dijadikan tempat kaum muda Islam berdiskusi tentang kondisi agama saat ini," terang mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.
Dalam pelantikan tadi juga dihadiri Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw, Wakapolda Sumut Brigjen Agus Andrianto, Ketua DPP BKPRMI, Mantan Gubernur Syamsul Arifin dan Wali Kota Medan Tengku Zulmi Eldin.
(nag)