2 Jenazah Ditemukan di Waduk Cirata, SAR Tak Yakin Korban Perahu Karam
A
A
A
PURWAKARTA - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta, masih tak meyakini dua jenazah yang ditemukan di Perairan Waduk Cirata merupakan korban perahu karam yang terjadi pada Desember 2018 lalu.
Sebab, dengan rentang waktu enam bulan sejak kejadian, kondisi korban pastinya sudah tidak utuh lagi.
Berbeda dengan dua jenazah yang ditemukan dalam dua pekan terakhir ini relatif masih utuh.
Sehingga hal itu menjadi salah satu pertimbangan DPKPB tak berinisiatif lebih dulu untuk membuka kembali operasi pencarian, sebelum adanya kepastian bahwa dua jenazah tersebut benar-benar korban perahu karam.
“Posisi kami saat ini hanya sebatas menunggu. Sejauh ini belum ada permintaan dari keluarga korban untuk dilakukan pencarian kembali. Selain itu kami juga merasa tidak yakin jika dua jenazah itu merupakan korban perahu karam,” ungkap Kepala DPKPB Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono kepada SINDOnews, Senin (4/6/2018).
Meskipun demikian, instansinya masih terus memantau setiap perkembangan pascapenemuan dua jasad berjenis kelamin perempuan di Perairan Waduk Cirata, Kecamatan Maniis.
Pihaknya pun siap bergerak apabila dibutuhkan untuk melakukan langkah evakuasi apabila jasad korban perahu karam ditemukan.
Di bagian lain, Camat Maniis, Cecep Suhendar mengungkapkan, warganya sejak awal sudah menerima kasus yang menimpa sebagian anggota keluarga mereka merupakan sebuah kecelakaan air. Sehingga mereka tidak meminta agar operasi pencarian korban dibuka kembali.
“Begitu ada jasad yang ditemukan, warga langsung memakamkannya, tidak lagi tahlilan. Bahkan penguburan pun langsung dengan kantung mayat dari Basarnas, Memang kondisi korban selintas seperti utuh, namun di dalam kondisinya sudah hancur,” ungkap Cecep.
Warga hanya berharap semua korban bisa ditemukan agar dapat dimakamkan secara layak. Hanya saja, jika hal itu tidak terjadi, maka hanya bisa pasrah dan menerimanya.
Sebab, dengan rentang waktu enam bulan sejak kejadian, kondisi korban pastinya sudah tidak utuh lagi.
Berbeda dengan dua jenazah yang ditemukan dalam dua pekan terakhir ini relatif masih utuh.
Sehingga hal itu menjadi salah satu pertimbangan DPKPB tak berinisiatif lebih dulu untuk membuka kembali operasi pencarian, sebelum adanya kepastian bahwa dua jenazah tersebut benar-benar korban perahu karam.
“Posisi kami saat ini hanya sebatas menunggu. Sejauh ini belum ada permintaan dari keluarga korban untuk dilakukan pencarian kembali. Selain itu kami juga merasa tidak yakin jika dua jenazah itu merupakan korban perahu karam,” ungkap Kepala DPKPB Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono kepada SINDOnews, Senin (4/6/2018).
Meskipun demikian, instansinya masih terus memantau setiap perkembangan pascapenemuan dua jasad berjenis kelamin perempuan di Perairan Waduk Cirata, Kecamatan Maniis.
Pihaknya pun siap bergerak apabila dibutuhkan untuk melakukan langkah evakuasi apabila jasad korban perahu karam ditemukan.
Di bagian lain, Camat Maniis, Cecep Suhendar mengungkapkan, warganya sejak awal sudah menerima kasus yang menimpa sebagian anggota keluarga mereka merupakan sebuah kecelakaan air. Sehingga mereka tidak meminta agar operasi pencarian korban dibuka kembali.
“Begitu ada jasad yang ditemukan, warga langsung memakamkannya, tidak lagi tahlilan. Bahkan penguburan pun langsung dengan kantung mayat dari Basarnas, Memang kondisi korban selintas seperti utuh, namun di dalam kondisinya sudah hancur,” ungkap Cecep.
Warga hanya berharap semua korban bisa ditemukan agar dapat dimakamkan secara layak. Hanya saja, jika hal itu tidak terjadi, maka hanya bisa pasrah dan menerimanya.
(sms)