Pelindo III Terapkan BIM untuk Proyek Investasi
A
A
A
SURABAYA - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III mulai menerapkan Building Information Modelling (BIM) dalam melakukan perencanaan pembangunan untuk proyek investasinya.
BIM menjadi bagian penting dalam penerapan Architecture, Engineering, Construction, Operation dan Maintenance (AECOM) untuk mewujudkan infrastruktur pelabuhan lebih cepat terselesaikan.
Engineering, Information and Communication Technology Director Pelindo III Husein Latief pada Senin (4/5/2018) menyebutkan, penerapan BIM di Pelindo III dapat memberi banyak keuntungan.
Utamanya dalam penyampaian sebuah proyek sesuai yang diharapkan karena menghasilkan informasi dalam bentuk digital.
Dimana informasi tersebut dapat digunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan selama siklus hidup bangunan tersebut. BIM, kata dia, mampu menyelesaikan permasalahan disemua tahap seperti desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan yang kerap timbul dalam suatu proyek.
Sehingga berdampak pada biaya dan waktu pelaksanaan serta memiliki keakuratan yang tinggi dan lebih memudahkan dalam perencanaan proyek.
“Nantinya penggunaan teknologi bisa dihubungkan dengan program aplikasi lain untuk mendapatkan hasil yang optimal,” katanya.
Beberapa proyek Pelindo III yang menggunakan BIM antara lain, pembangunan Pelindo Place Tower, lapangan penumpukan/container yard (CY) Terminal Teluk Lamong, Flyover Terminal Teluk Lamong, dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, lapangan penumpukan, dermaga dan gudang Pelabuhan Waingapu.
“Yang pasti penerapan BIM dapat menghasilkan sebuah produk desain yang lebih efisien, terutama pemangkasan biaya yang kemungkinan timbul selama berlangsungnya proyek akibat perbedaan antara perencanaan dan realitas di lapangan,” jelas Husein.
Pembangunan dengan menggunakan BIM ini mulai diterapkan oleh Pelindo III di triwulan I 2018. Penggunaan BIM ini diperkirakan dapat meningkatkan pelayanan bisnis di kepelabuhahan dan berdampak positif bagi kinerja perusahaan.Dalam hal kinerja, Pelindo III mencatat peningkatan.
BIM menjadi bagian penting dalam penerapan Architecture, Engineering, Construction, Operation dan Maintenance (AECOM) untuk mewujudkan infrastruktur pelabuhan lebih cepat terselesaikan.
Engineering, Information and Communication Technology Director Pelindo III Husein Latief pada Senin (4/5/2018) menyebutkan, penerapan BIM di Pelindo III dapat memberi banyak keuntungan.
Utamanya dalam penyampaian sebuah proyek sesuai yang diharapkan karena menghasilkan informasi dalam bentuk digital.
Dimana informasi tersebut dapat digunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan selama siklus hidup bangunan tersebut. BIM, kata dia, mampu menyelesaikan permasalahan disemua tahap seperti desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan yang kerap timbul dalam suatu proyek.
Sehingga berdampak pada biaya dan waktu pelaksanaan serta memiliki keakuratan yang tinggi dan lebih memudahkan dalam perencanaan proyek.
“Nantinya penggunaan teknologi bisa dihubungkan dengan program aplikasi lain untuk mendapatkan hasil yang optimal,” katanya.
Beberapa proyek Pelindo III yang menggunakan BIM antara lain, pembangunan Pelindo Place Tower, lapangan penumpukan/container yard (CY) Terminal Teluk Lamong, Flyover Terminal Teluk Lamong, dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, lapangan penumpukan, dermaga dan gudang Pelabuhan Waingapu.
“Yang pasti penerapan BIM dapat menghasilkan sebuah produk desain yang lebih efisien, terutama pemangkasan biaya yang kemungkinan timbul selama berlangsungnya proyek akibat perbedaan antara perencanaan dan realitas di lapangan,” jelas Husein.
Pembangunan dengan menggunakan BIM ini mulai diterapkan oleh Pelindo III di triwulan I 2018. Penggunaan BIM ini diperkirakan dapat meningkatkan pelayanan bisnis di kepelabuhahan dan berdampak positif bagi kinerja perusahaan.Dalam hal kinerja, Pelindo III mencatat peningkatan.
(vhs)