Lokasi Bandara Sukabumi Ditetapkan, Hati-Hati dengan Spekulan
Lokasi Bandara Sukabumi Ditetapkan, Hati-Hati dengan Spekulan
A
A
A
SUKABUMI - Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Agus Mulyadi, mengimbau warga di wilayah Cikembang, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, agar tak tergiur bujuk rayu spekulan tanah pascapenetapan wilayah itu menjadi lokasi pembangunan bandara. Dia khawatir warga mudah melepas tanah kepada spekulan dengan alasan harga yang menggiurkan.
"Lokasi pembangunan bandara sudah ditentukan di Kecamatan Cikembar. Saya harap warga pemilik lahan yang nantinya terkena pembebeasan untuk menahan lahannya. Jangan terburu-buru menjualnya, apalagi kepada para spekulan," kata Agus kepada SINDOnews, Jumat (1/6/2018).
Dia meyakini, pascapenetapan Cikembang menjadi lokasi bandara, para spekulan tanah pastinya sudah mulai membidik tempat itu. "Karena mereka dapat meraup keuntungan besar dengan membeli tanah secara murah dan menjualnya nanti. Lebih jauhnya lagi langkah spekulan tanah seperti itu bisa menghambat proses pembangunan," ujarnya.
Agus cukup mengapresiasi dengan penentuan Cikembang menjadi lokasi bandara. Selain itu, bandara juga menjadi penunjang atas keberadaan Unesco Global Geopark Ciletuh. Keberadaan bandara itu pun secara langsung dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Sehingga secara umum Kabupaten Sukabumi menjadi yang terdepan dalam segala hal.
Di bagian lain, Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sarjono mengatakan, sebelumnya terdapat tiga tempat alternatif yang mendapat kajian, hingga akhirnya menetapkan satu lokasi yang dianggap paling representatif untuk dijadikan airport. "Lokasi untuk bandara sudah ditetapkan di Cikembang oleh Menteri Perhubungan. Lahan di sana tersedia, cukup," ungkapnya.
Bahkan, lanjut Adjo, sebagian pemilik lahan sudah menyatakan tidak keberatan melepas lahan mereka untuk kepentingan umum atau bandara. "Sekarang sedang dalam proses perencanaan penganggaran," kata dia.
Dia berharap pembangunan bandara Sukabumi nantinya dapat meningkatkan roda perekonomian masyarakat, khususnya yang ada di Kabupaten dan Kota Sukabumi serta masyarakat sekitarnya.
"Lokasi pembangunan bandara sudah ditentukan di Kecamatan Cikembar. Saya harap warga pemilik lahan yang nantinya terkena pembebeasan untuk menahan lahannya. Jangan terburu-buru menjualnya, apalagi kepada para spekulan," kata Agus kepada SINDOnews, Jumat (1/6/2018).
Dia meyakini, pascapenetapan Cikembang menjadi lokasi bandara, para spekulan tanah pastinya sudah mulai membidik tempat itu. "Karena mereka dapat meraup keuntungan besar dengan membeli tanah secara murah dan menjualnya nanti. Lebih jauhnya lagi langkah spekulan tanah seperti itu bisa menghambat proses pembangunan," ujarnya.
Agus cukup mengapresiasi dengan penentuan Cikembang menjadi lokasi bandara. Selain itu, bandara juga menjadi penunjang atas keberadaan Unesco Global Geopark Ciletuh. Keberadaan bandara itu pun secara langsung dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Sehingga secara umum Kabupaten Sukabumi menjadi yang terdepan dalam segala hal.
Di bagian lain, Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sarjono mengatakan, sebelumnya terdapat tiga tempat alternatif yang mendapat kajian, hingga akhirnya menetapkan satu lokasi yang dianggap paling representatif untuk dijadikan airport. "Lokasi untuk bandara sudah ditetapkan di Cikembang oleh Menteri Perhubungan. Lahan di sana tersedia, cukup," ungkapnya.
Bahkan, lanjut Adjo, sebagian pemilik lahan sudah menyatakan tidak keberatan melepas lahan mereka untuk kepentingan umum atau bandara. "Sekarang sedang dalam proses perencanaan penganggaran," kata dia.
Dia berharap pembangunan bandara Sukabumi nantinya dapat meningkatkan roda perekonomian masyarakat, khususnya yang ada di Kabupaten dan Kota Sukabumi serta masyarakat sekitarnya.
(amm)
Explore More