Aliansi Masyarakat Yogya Dukung Jokowi
A
A
A
YOGYAKARTA - Sekitar seribu orang warga Yogyakarta yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Yogyakarta, Jumat (1/6/2018) sore, memadati lapangan parkir Mandalakrida Yogyakarta. Mereka menggelar berbagai kegiatan untuk memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945.
Acara yang dimulai sekitar pukul 14.30 WIB ini diisi dengan berbagai acara seperti hadroh, salawat, orasi kebangsaan dan lain sebagainya.
"Saat ini ideologi bangsa tengah diusik oleh sejumlah kelompok yang tidak sepaham dengan Pancasila. Harlah Pancasila kita jadikan sebagai hari yang bahagia jangan sampai dimanfaatkan kelompok lain yang menghujat tapi mengatasnamakan Pancasila," kata Ketua DPW PDIP DIY Bambang Praswanto dalam orasinya.
Selain Bambang sejumlah tokoh juga melakukan orasi seperti Wakil Sekertaris PWNU DIY H Mashuri, Wakil Ketua MPM PP Muhammadiyah Ahmad Ma'ruf dan tokoh yang lainnya.
Dalam acara itu Aliansi Masyarakat Yogyakarta menegaskan Ikrar Jogja Benteng Pancasila. Ikrar ini berisi lima poin. pertama janji menjaga, melestarikan, membumikan melaksanakan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedua komitmen menggelorakan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD NRI 1945 dan NKRI dalam setiap tarikan nafas kehidupan sehari-hari guna mewujudkan kehidupan masyarakat yang saling menghormati, saling mencintai.
Ketiga berani melawan segala bentuk intoleransi, radikalisme, penyebar hoax, penebar fitnah, pemecah belah bangsa dan terorisme, serta menolak ideologi yang bertentangan dengan Pancasila maupun melawan pihak-pihak yang berupaya mengganti Pancasila. Keempat berkomitmen mewujudkan demokrasi Pancasila yang menjunjung tinggi harkat, martabat dan kehormatan rakyat dengan melawan segala bentuk hoax, fitnah, ujaran kebencian, dan politik uang.
"Kami konsisten mendukung Presiden Jokowi bekerja keras wujudkan kesejahteraan, kemakmuran dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia berdasarkan Pancasila," kata Ketua Aliansi Masyarakat Yogyakarta, Imam Priyono.
Kegiatan peringatan hari Pancasila ini sempat menjadi pro-kontra pasalnya dua kubu yang berseberangan akan menggelar acara yang sama di seputaran titik nol kilometer Yogyakarta. Kubu pertama Aksi Bela Bangsa yang diinisasi oleh sejumlah ormas membawa isu #2019ganti presiden. Sementara Aksi Bela Negara Pancasila yang digagas oleh Aliansi Masyarakat Yogyakarta yang mengusung isu mendukung Presiden Jokowi juga akan mengelar aksi di titik nol.
Melihat potensi konflik dari dua kubu yang berbeda pihak keamanan akhirnya memutuskan untuk melarang kedua pihak mengggelar aksi di titik nol. Kapolda DIY Brigjen Ahmad Dofiri menyatakan pengosongan Titik Nol dari berbagai aksi massa atas pertimbangan kelancaran arus lalu lintas dan kenyamanan masyarakat.
Acara yang dimulai sekitar pukul 14.30 WIB ini diisi dengan berbagai acara seperti hadroh, salawat, orasi kebangsaan dan lain sebagainya.
"Saat ini ideologi bangsa tengah diusik oleh sejumlah kelompok yang tidak sepaham dengan Pancasila. Harlah Pancasila kita jadikan sebagai hari yang bahagia jangan sampai dimanfaatkan kelompok lain yang menghujat tapi mengatasnamakan Pancasila," kata Ketua DPW PDIP DIY Bambang Praswanto dalam orasinya.
Selain Bambang sejumlah tokoh juga melakukan orasi seperti Wakil Sekertaris PWNU DIY H Mashuri, Wakil Ketua MPM PP Muhammadiyah Ahmad Ma'ruf dan tokoh yang lainnya.
Dalam acara itu Aliansi Masyarakat Yogyakarta menegaskan Ikrar Jogja Benteng Pancasila. Ikrar ini berisi lima poin. pertama janji menjaga, melestarikan, membumikan melaksanakan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedua komitmen menggelorakan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD NRI 1945 dan NKRI dalam setiap tarikan nafas kehidupan sehari-hari guna mewujudkan kehidupan masyarakat yang saling menghormati, saling mencintai.
Ketiga berani melawan segala bentuk intoleransi, radikalisme, penyebar hoax, penebar fitnah, pemecah belah bangsa dan terorisme, serta menolak ideologi yang bertentangan dengan Pancasila maupun melawan pihak-pihak yang berupaya mengganti Pancasila. Keempat berkomitmen mewujudkan demokrasi Pancasila yang menjunjung tinggi harkat, martabat dan kehormatan rakyat dengan melawan segala bentuk hoax, fitnah, ujaran kebencian, dan politik uang.
"Kami konsisten mendukung Presiden Jokowi bekerja keras wujudkan kesejahteraan, kemakmuran dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia berdasarkan Pancasila," kata Ketua Aliansi Masyarakat Yogyakarta, Imam Priyono.
Kegiatan peringatan hari Pancasila ini sempat menjadi pro-kontra pasalnya dua kubu yang berseberangan akan menggelar acara yang sama di seputaran titik nol kilometer Yogyakarta. Kubu pertama Aksi Bela Bangsa yang diinisasi oleh sejumlah ormas membawa isu #2019ganti presiden. Sementara Aksi Bela Negara Pancasila yang digagas oleh Aliansi Masyarakat Yogyakarta yang mengusung isu mendukung Presiden Jokowi juga akan mengelar aksi di titik nol.
Melihat potensi konflik dari dua kubu yang berbeda pihak keamanan akhirnya memutuskan untuk melarang kedua pihak mengggelar aksi di titik nol. Kapolda DIY Brigjen Ahmad Dofiri menyatakan pengosongan Titik Nol dari berbagai aksi massa atas pertimbangan kelancaran arus lalu lintas dan kenyamanan masyarakat.
(amm)