Selfie Berujung Maut, Sepasang Remaja Terjatuh dari Jembatan
A
A
A
BLITAR - Asyik menunggu waktu buka puasa atau ngabuburit, dua remaja terjatuh dari atas jembatan rel kereta api setinggi 12 meter di Desa Selokajang, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
Edo (22) warga Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri tewas seketika di lokasi kejadian. Sedangkan Kotsiah, (19) warga Desa Tawangrejo, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar hingga kini belum sadar.
"Korban laki laki masih sempat bernafas. Namun tak lama kemudian meninggal dunia di lokasi. Sedangkan yang wanita dilarikan ke RSU Mardi Waluyo Blitar, "ujar Kasatreskrim Polres Blitar Kota AKP Heri Sugiono kepada wartawan Kamis (24/5).
Sebelum insiden terjadi, kedua korban dan rekannya, yakni Asik Bagus memang sengaja menikmati pemandangan sungai Brantas dari atas jembatan. Terutama di bulan puasa ini. Bagi sebagian warga, khususnya remaja, jembatan Kereta Api itu memang disukai.
Sambil menunggu waktu buka puasa, di atas bangunan kuno setinggi 12 meter itu mereka bermain sambil berfoto selfi. "Sebelum ke jembatan korban sempat jalan-jalan di tempat wisata penangkaran rusa di hutan Maliran, Kecamatan Pongok," terang Heri.
Sial terjadi saat korban hendak meninggalkan jembatan. Diduga terpeleset, Edo yang menggendong Kotsiah tiba-tiba kehilangan keseimbangan. Dari ketinggian 12 meter tubuh keduanya meluncur deras. Celakanya tidak tercebur ke dalam air. Melainkan terbanting keras di atas permukaan tanah berbatu.
Edo masih sempat tersengal-sengal sebelum akhirnya meregang nyawa. Sedangkan Kotsiah langsung tidak sadarkan diri. "Diduga keduanya mengalami luka dalam, "papar Heri.
Peristiwa maut ini kata Heri bukan pertama kalinya terjadi. Agar peristiwa serupa tidak terulang pihaknya berencana berkoordinasi dengan PT KAI untuk memasang rambu larangan di sekitar jembatan. "Kita akan berkoordinasi dengan PT KAI untuk memasang rambu larangan," ungkapnya.
Menanggapi insiden ini Purnomo warga Srengat membenarkan jembatan KA Selokajang memang menjadi tempat favorit remaja yang menggemari foto selfi. Saking bersemangatnya mencari spot-spot unit, tidak sedikit yang mengabaikan keamanan diri. "Solusi satu-satunya memang harus dipasang rambu larangan. Atau menempatkan penjaga di sekitar jembatan," ujarnya.
Edo (22) warga Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri tewas seketika di lokasi kejadian. Sedangkan Kotsiah, (19) warga Desa Tawangrejo, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar hingga kini belum sadar.
"Korban laki laki masih sempat bernafas. Namun tak lama kemudian meninggal dunia di lokasi. Sedangkan yang wanita dilarikan ke RSU Mardi Waluyo Blitar, "ujar Kasatreskrim Polres Blitar Kota AKP Heri Sugiono kepada wartawan Kamis (24/5).
Sebelum insiden terjadi, kedua korban dan rekannya, yakni Asik Bagus memang sengaja menikmati pemandangan sungai Brantas dari atas jembatan. Terutama di bulan puasa ini. Bagi sebagian warga, khususnya remaja, jembatan Kereta Api itu memang disukai.
Sambil menunggu waktu buka puasa, di atas bangunan kuno setinggi 12 meter itu mereka bermain sambil berfoto selfi. "Sebelum ke jembatan korban sempat jalan-jalan di tempat wisata penangkaran rusa di hutan Maliran, Kecamatan Pongok," terang Heri.
Sial terjadi saat korban hendak meninggalkan jembatan. Diduga terpeleset, Edo yang menggendong Kotsiah tiba-tiba kehilangan keseimbangan. Dari ketinggian 12 meter tubuh keduanya meluncur deras. Celakanya tidak tercebur ke dalam air. Melainkan terbanting keras di atas permukaan tanah berbatu.
Edo masih sempat tersengal-sengal sebelum akhirnya meregang nyawa. Sedangkan Kotsiah langsung tidak sadarkan diri. "Diduga keduanya mengalami luka dalam, "papar Heri.
Peristiwa maut ini kata Heri bukan pertama kalinya terjadi. Agar peristiwa serupa tidak terulang pihaknya berencana berkoordinasi dengan PT KAI untuk memasang rambu larangan di sekitar jembatan. "Kita akan berkoordinasi dengan PT KAI untuk memasang rambu larangan," ungkapnya.
Menanggapi insiden ini Purnomo warga Srengat membenarkan jembatan KA Selokajang memang menjadi tempat favorit remaja yang menggemari foto selfi. Saking bersemangatnya mencari spot-spot unit, tidak sedikit yang mengabaikan keamanan diri. "Solusi satu-satunya memang harus dipasang rambu larangan. Atau menempatkan penjaga di sekitar jembatan," ujarnya.
(nag)