Motivasi Ratusan Santri, Ganjar Kisahkan Malala dan Aries Susanti
A
A
A
KENDAL - Peluru bisa membunuh teroris, tetapi pendidikan akan mengatasi terorisme. Quote milik Malala Yousafzai, gadis Pakistan peraih Nobel Perdamaian termuda pada 2004 itu digemakan Cagub Jateng Ganjar Pranowo di Pondok Pesantren Wasilatul Huda, Weleri, Kendal, Selasa (22/5/2018) malam.
Bukan tanpa sebab Ganjar mengucapkan kalimat sakti dari Malala yang pernah tertembak peluru pada lehernya itu. Serangkaian aksi terorisme di Surabaya, Sidoarjo, dan Riau beberapa waktu lalu rupanya masih menjadi keprihatinannya.
Didampingi pengasuh Ponpes Wasilatul Huda KH M Adib Anas Noor, Ganjar juga menekankan pentingnya pendidikan bagi persatuan negeri. Tentunya, pendidikan yang berbasis Pancasila dan NKRI, serta berwawasan perdamaian dan kemanusiaan.
"Kita melihat Suriah yang dulu tenteram dan indah kini perang tak berkesudahan. Jazirah Arab juga terus konflik, apakah kita mau seperti itu? Maka pendidikan karakter adalah fondasi penting untuk anak-anak kita. Di sinilah peran pondok benar-benar krusial," papar Ganjar.
Di hadapan ratusan santri, politikus berambut putih itu juga bercerita tentang Aries Susanti Rahayu. Dara manis 23 tahun itu mengguncang dunia dengan prestasinya meraih medali emas Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2018.
Aries, asal Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ini berhasil membuat bangga rakyat Indonesia. "Aries membuktikan bahwa Indonesia bisa mengalahkan dunia jika punya karakter kuat, berlatih terus, dan berani maju," kata Ganjar.
Maka, Ganjar menitip pesan pada para santri untuk berani. Berani mewujudkan mimpi. Baik yang bercita-cita jadi kiai atau pengusaha, menurutnya, tak ada yang tak mungkin jika mau berusaha.
"Jangan lupa Nabi Muhammad adalah pengusaha hebat, dan saya kira santri dan santriwati ini kelak bisa jadi pengusaha hebat pula."
Bukan tanpa sebab Ganjar mengucapkan kalimat sakti dari Malala yang pernah tertembak peluru pada lehernya itu. Serangkaian aksi terorisme di Surabaya, Sidoarjo, dan Riau beberapa waktu lalu rupanya masih menjadi keprihatinannya.
Didampingi pengasuh Ponpes Wasilatul Huda KH M Adib Anas Noor, Ganjar juga menekankan pentingnya pendidikan bagi persatuan negeri. Tentunya, pendidikan yang berbasis Pancasila dan NKRI, serta berwawasan perdamaian dan kemanusiaan.
"Kita melihat Suriah yang dulu tenteram dan indah kini perang tak berkesudahan. Jazirah Arab juga terus konflik, apakah kita mau seperti itu? Maka pendidikan karakter adalah fondasi penting untuk anak-anak kita. Di sinilah peran pondok benar-benar krusial," papar Ganjar.
Di hadapan ratusan santri, politikus berambut putih itu juga bercerita tentang Aries Susanti Rahayu. Dara manis 23 tahun itu mengguncang dunia dengan prestasinya meraih medali emas Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2018.
Aries, asal Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ini berhasil membuat bangga rakyat Indonesia. "Aries membuktikan bahwa Indonesia bisa mengalahkan dunia jika punya karakter kuat, berlatih terus, dan berani maju," kata Ganjar.
Maka, Ganjar menitip pesan pada para santri untuk berani. Berani mewujudkan mimpi. Baik yang bercita-cita jadi kiai atau pengusaha, menurutnya, tak ada yang tak mungkin jika mau berusaha.
"Jangan lupa Nabi Muhammad adalah pengusaha hebat, dan saya kira santri dan santriwati ini kelak bisa jadi pengusaha hebat pula."
(zik)