Wakaf Sumur Atasi Kekurangan Air Bersih Warga Gunungkidul
A
A
A
YOGYAKARTA - Selain terkenal dengan objek wisatanya, Kabupaten Gunungkidul juga terkenal dengan wilayah yang kekurangan air. Setiap tahun di sejumlah wilayah di Gunungkidul menjadi langanan kekeringan. Salah satunya Dusun Dadap Desa Sidorejo Kecamatan Ponjong, Gunungkidul.
Dusun Dadap letaknya jauh dari pusat kota. Di dusun kecil ini mayoritas masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Setiap musim kemarau, warga Dusun Dadap kesulitan mendapatkan air bersih. Warga hanya mengandalkan belik (mata air sungai) yang jauhnya dua kilometer untuk keperluan rumah tangga dan ternak. Itupun tidak setiap hari tercukupi mengingat kapasitas belik yang tidak besar.
“Melihat masalah ini Yayasan Global Wakaf yang tergabung dalam Aksi Cepat Tanggap DIY mencoba untuk mengurai permasalahan tahunan tersebut dengan membangun Wakaf Sumur,” terang koordinator program Wakaf Sumur, Romadaniarsih, Selasa (22/5/2018).
Wakaf Sumur merupakan program pencarian sumber mata air dan pembangunan sumur di wilayah-wilayah yang sedang mengalami kesulitan air bersih. “Dengan program Wakaf Sumur semoga tidak ada lagi masyarakat yang kekurangan air bersih, meski hidup di wilayah yang sulit air,” tambahnya.
Program Wakaf Sumur di Dusun Dadap ini telah dimulai sejak awal Mei 2018 silam. Program wakaf sumur yang dilakukan di wilayah Yogyakarta ini sudah memasuki periode kesembilan.
“Sebelumnya telah sukses dilaksanakan di tujuh titik di wilayah Gunungkidul dan satu titik di wilayah Kota Yogyakarta,” terangnya.
Salah seorang warga Dusun Dadap, Subandi mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan Wakaf Sumur dari Global Wakaf ini. Menurutnya, saat ini kebutuhan air bersih warga termasuk untuk ternak mereka bisa tercukupi dari program Sumur Wakaf ini.
“Kami senang sekali karena sudah meringankan beban masyarkat, semoga ini bisa berlanjut ke anak cucu,” terang Subandi.
Selain untuk keperluan ternak, air sumur juga dimanfaatkan untuk beberapa fasilitas publik seperti mushola, balai desa, sekolah maupun keperluan pribadi warga setempat. Sampai saat ini program Wakaf Sumur telah berjalan di 17 provinsi.
Dusun Dadap letaknya jauh dari pusat kota. Di dusun kecil ini mayoritas masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Setiap musim kemarau, warga Dusun Dadap kesulitan mendapatkan air bersih. Warga hanya mengandalkan belik (mata air sungai) yang jauhnya dua kilometer untuk keperluan rumah tangga dan ternak. Itupun tidak setiap hari tercukupi mengingat kapasitas belik yang tidak besar.
“Melihat masalah ini Yayasan Global Wakaf yang tergabung dalam Aksi Cepat Tanggap DIY mencoba untuk mengurai permasalahan tahunan tersebut dengan membangun Wakaf Sumur,” terang koordinator program Wakaf Sumur, Romadaniarsih, Selasa (22/5/2018).
Wakaf Sumur merupakan program pencarian sumber mata air dan pembangunan sumur di wilayah-wilayah yang sedang mengalami kesulitan air bersih. “Dengan program Wakaf Sumur semoga tidak ada lagi masyarakat yang kekurangan air bersih, meski hidup di wilayah yang sulit air,” tambahnya.
Program Wakaf Sumur di Dusun Dadap ini telah dimulai sejak awal Mei 2018 silam. Program wakaf sumur yang dilakukan di wilayah Yogyakarta ini sudah memasuki periode kesembilan.
“Sebelumnya telah sukses dilaksanakan di tujuh titik di wilayah Gunungkidul dan satu titik di wilayah Kota Yogyakarta,” terangnya.
Salah seorang warga Dusun Dadap, Subandi mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan Wakaf Sumur dari Global Wakaf ini. Menurutnya, saat ini kebutuhan air bersih warga termasuk untuk ternak mereka bisa tercukupi dari program Sumur Wakaf ini.
“Kami senang sekali karena sudah meringankan beban masyarkat, semoga ini bisa berlanjut ke anak cucu,” terang Subandi.
Selain untuk keperluan ternak, air sumur juga dimanfaatkan untuk beberapa fasilitas publik seperti mushola, balai desa, sekolah maupun keperluan pribadi warga setempat. Sampai saat ini program Wakaf Sumur telah berjalan di 17 provinsi.
(don)