Ridwan Kamil Janji Dirikan Pusat Data Pekerjaan Millenial
A
A
A
CIMAHI - Calon Gubernur (Cagub) Jabar nomor urut 1 Ridwan Kamil melakukan kampanye dialogis ke beberapa lokasi di Kota Cimahi, Sabtu (19/5/2018). Seusai bertemu sapa dengan masyarakat pasangan calon dengan jargon Rindu ini berjanji akan mendirikan pusat data pekerjaan bagi kalangan millenial.
"Banyak yang minta dicarikan pekerjaan karena masalah pengangguran dan lapangan kerja memang menjadi masalah khas di perkotaan. Untuk itu saya berencana membuat pusat data pekerjaan bagi kaum millenial," tuturnya saat ditemui di Alun-alun Kota Cimahi, Sabtu (19/5/2018).
Pria yang akrab disapa Emil ini menyadari, dengan kondisi seperti itu maka Gubernur Jawa Barat yang baru harus bisa membuka lapangan pekerjaan yang banyak. Banyak kalangan usia produktif termasuk di Kota Cimahi yang membutuhkan pekerjaan, sehingga perlu dibuat pusat data pekerjaan yang banyak profesi baru.
Digitalisasi industri, lanjut Emil, menjadi ancaman bagi eksistensi pekerja di Jawa Barat. Hal ini seiring dimulainya robotisasi di kalangan industri sehingga dirinya akan mencari solusi agar digitalisasi industri itu tidak membuat SDM tersisihkan. Perbanyak pelatihan di SMK jangan hanya sebatas terori serta harus ada sertifikasi pelatihan agar seragam.
"Solusinya kami akan buat aturan. Robotisasi harus pilih-pilih untuk pekerjaan berat dan melelahkan saya kira itu boleh, tapi kalau pekerjaan lain masih harus andalkan manusia," bebernya.
Dia pun berjanji akan berbagi pengalaman tentang penataan Kota Bandung ke Wali Kota Cimahi. Bagaimanapun dirinya memiliki pengalaman dalam penataan wilayah yang bisa saja diterapkan di Cimahi, termasuk dalam penataan PKL.
Cimahi dengan keterbatasan wilayah harus mengembangkan ekonomi yang sifatnya teknologi. Dengan master plan Smart City dan ekonomi kreatifnya arah pembangunan kotanya sudah tepat.
"Saya siap mengembangkan Cimahi, apalagi pengetahuan terhadap paslon Rindu ini sangat baik. Oleh karena itu saya targetkan bisa meraih suara 60% di Cimahi," pungkasnya.
"Banyak yang minta dicarikan pekerjaan karena masalah pengangguran dan lapangan kerja memang menjadi masalah khas di perkotaan. Untuk itu saya berencana membuat pusat data pekerjaan bagi kaum millenial," tuturnya saat ditemui di Alun-alun Kota Cimahi, Sabtu (19/5/2018).
Pria yang akrab disapa Emil ini menyadari, dengan kondisi seperti itu maka Gubernur Jawa Barat yang baru harus bisa membuka lapangan pekerjaan yang banyak. Banyak kalangan usia produktif termasuk di Kota Cimahi yang membutuhkan pekerjaan, sehingga perlu dibuat pusat data pekerjaan yang banyak profesi baru.
Digitalisasi industri, lanjut Emil, menjadi ancaman bagi eksistensi pekerja di Jawa Barat. Hal ini seiring dimulainya robotisasi di kalangan industri sehingga dirinya akan mencari solusi agar digitalisasi industri itu tidak membuat SDM tersisihkan. Perbanyak pelatihan di SMK jangan hanya sebatas terori serta harus ada sertifikasi pelatihan agar seragam.
"Solusinya kami akan buat aturan. Robotisasi harus pilih-pilih untuk pekerjaan berat dan melelahkan saya kira itu boleh, tapi kalau pekerjaan lain masih harus andalkan manusia," bebernya.
Dia pun berjanji akan berbagi pengalaman tentang penataan Kota Bandung ke Wali Kota Cimahi. Bagaimanapun dirinya memiliki pengalaman dalam penataan wilayah yang bisa saja diterapkan di Cimahi, termasuk dalam penataan PKL.
Cimahi dengan keterbatasan wilayah harus mengembangkan ekonomi yang sifatnya teknologi. Dengan master plan Smart City dan ekonomi kreatifnya arah pembangunan kotanya sudah tepat.
"Saya siap mengembangkan Cimahi, apalagi pengetahuan terhadap paslon Rindu ini sangat baik. Oleh karena itu saya targetkan bisa meraih suara 60% di Cimahi," pungkasnya.
(wib)