Tangkap Teroris MIT, 2 Babinsa Dapat Penghargaan

Jum'at, 11 Mei 2018 - 15:52 WIB
Tangkap Teroris MIT,...
Tangkap Teroris MIT, 2 Babinsa Dapat Penghargaan
A A A
POSO - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIII Merdeka Mayjen TNI Madsuni memberikan penghargaan kepada dua Babinsa, Kopda Roy Malore dan Koptu Irwan Samsu dengan kenaikan pangkat satu tingkat.

Penghargaan itu tidak lepas dari keberhasilan keduanya menangkap dua orang tak dikenal (OTK) yang diduga anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pada Senin (30/4/2018) lalu. Kedua OTK itu masing-masing bernama Abdul Mutalib Pia alias Abu Mutalib alias Bento (27), dan Hanzolah alias Yadi (33).

Siaran pers Kodam XIII Merdeka yang diterima Jumat (11/5/2018) saat memberikan arahan Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Madsuni, mengatakan, Kunjungan Kerja (Kunker) pertama berkaitan dengan keberhasilan anggota Babinsa yang dengan tanggap mengamankan dua kelompok teroris Poso.

“Saya salut dengan kalian, sepangkat Kopda dan Koptu kalian punya jiwa intelijen yang kuat, kembangkan terus kinerja Babinsa karena ujung tombak TNI adalah Babinsa, dan yang paling penting adalah naluri intelijen. Saat dapat laporan langsung pastikan hasilnya kedua mengaku kelompok MIT. Namun kalian tetap waspada pada operasi Tinombala dengan skala kecil di wilayah Poso,” katanya.

Keberhasilan dalam operasi ataupun tugas lainnya, itu sudah menjadi kewenangan TNI, karena tugas kewilayahan dari tingkat Korem sampai Kodim. Sehingga untuk memajukan Kodam XIII/Merdeka bisa semakin baik.

“Kalau seluruh prajurit berkualitas maka jelas tugas apapun akan mudah tertuntaskan, dengan dibekali moral tentunya kita bisa dekat dengan rakyat. Contohnya karena kedekatan masyarakat dan Babinsa maka, warga mau melaporkan kepada Babinsa dengan adanya kelompok MIT ini,” ungkap Madsuni.

Madsuni menyatakan, keterlibatan TNI tetap ada pada Operasi Tinombala yang diperpanjang, dengan 100 pasukan TNI dan 100 Polri, dan sudah dibuktikan dengan adanya operasi terotorial, hasilnya dari kedua Babinsa berhasil menangkap kedua anggota teroris MIT anggota Ali Kalora.

“Dan untuk yang masih berada di atas gunung turun saja dengan secara terhormat penanganannya tidak dengan cara brutal. Apabila mau menyerahkan kepada petugas akan dilakukan pembinaan layaknya masyarakat biasa,” harapnya.

Dia juga menekankan soal hukuman untuk prajurit yang melakukan pelanggaran, tidak ada tempat lagi untuk prajurit yang melakukan pelanggaran. “Terberat untuk pelanggaran adalah Narkoba, terlibat aktif maupun pengguna maka akan hancur fisik dan juga konsentrasi.Jangan mau diiming-imingi dengan bisnis keren, sebab saat ditangkap kalian akan dipecat,” pungkasnya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1003 seconds (0.1#10.140)