Kondisi Aman, Warga Lereng Merapi Mulai Meninggalkan Barak Pengungsian
A
A
A
SLEMAN - Warga lereng Merapi yang berada di barak pengungsian pasca hujan abu vulkanik akibat letusan freatik Gunung Merapi, mulai meninggalkan barak tersebut. Mereka kembali ke rumah masing-masing setelah dikeluarkan keputusan penurunan zonasi aman dari 5 km ke 2 km dari puncak merapi.
"Iya sudah aman, kami akan pulang," kata Diah warga Pakembinangun yang berada di pengungsian posko utama BPBD Sleman di Pakem, Jumat (11/5/2018).
Hal yang sama juga terjadi di barak Purwobinangun, Pakem. Dari laporan warga para pengungsi sudah dipulangkan dan di barak tinggal para relawan dan tenaga media. "Pengungsi sudah pulang," kata warga Jamblangan Purwobinangun, Pakem, Azmi Purnomo.
Kepala BPBD Sleman Joko Supriyanto mengatakan berdasarkan pantauan BPTKG sejak pukul 9.35 WIB untuk zona aman sudah diturunkan. Yaitu dari 5 km mulai pukul 7.32 WIB menjadi 2 km. Untuk itu warga yang mengungsi sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Namun untuk pendakian masih dilarang.
Kasi pengungsian dan logistik BPBD Sleman Dwi Haryanto menambahkan dari pantaun dan laporan tidak ada korban jiwa dan untuk status Merapi masih aktif normal. "Dari laporan abu vulkanik sampai ke kota Yogyakarta," terangnya.
"Iya sudah aman, kami akan pulang," kata Diah warga Pakembinangun yang berada di pengungsian posko utama BPBD Sleman di Pakem, Jumat (11/5/2018).
Hal yang sama juga terjadi di barak Purwobinangun, Pakem. Dari laporan warga para pengungsi sudah dipulangkan dan di barak tinggal para relawan dan tenaga media. "Pengungsi sudah pulang," kata warga Jamblangan Purwobinangun, Pakem, Azmi Purnomo.
Kepala BPBD Sleman Joko Supriyanto mengatakan berdasarkan pantauan BPTKG sejak pukul 9.35 WIB untuk zona aman sudah diturunkan. Yaitu dari 5 km mulai pukul 7.32 WIB menjadi 2 km. Untuk itu warga yang mengungsi sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Namun untuk pendakian masih dilarang.
Kasi pengungsian dan logistik BPBD Sleman Dwi Haryanto menambahkan dari pantaun dan laporan tidak ada korban jiwa dan untuk status Merapi masih aktif normal. "Dari laporan abu vulkanik sampai ke kota Yogyakarta," terangnya.
(wib)