Gus Ipul Disambut Ribuan Warga NU Bojonegoro
A
A
A
BOJONEGORO - Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur (Jatim) nomor urut 2, Saifullah Yusuf mendapat dukungan dari ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) se-Kabupaten Bojonegoro. Dukungan warga ini mereka buktikan dengan menghadiri tiga titik acara yang diikuti Gus Ipul, panggilan Saifullah Yusuf.
Dukungan pertama diberikan ribuan warga NU yang berkumpul di kantor Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Baureno dalam acara Harlah NU ke-92.
Di kantor MWC NU ini, warga NU, Muslimat, Fatayat, Ansor, IPNU, IPPNU dan Pagar Nusa berkumpul dan kompak mengacungkan dua jari simbol dukungan pada keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.
"Kalau calon sebelah mencalonkan diri tapi Gus Ipul ini dicalonkan kiai. Makanya saya sangat yakin Gus Ipul menang," kata Ketua MWC NU Baureno KH Agus Hamzah, Jum’at (4/5/2018) di sela-sela Harlah NU.
Usai dari Baureno, Gus Ipul lantas melanjutkan untuk bertemu ribuan warga NU di Glagahwangi, Sugihwaras. Di tempat ini, tenda panjang yang disediakan panitia penuh sesak warga NU.
Begitu tiba di lokasi, Gus Ipul juga langsung disambut acungan dua jari. Satu persatu warga disalami dan mengajak selfie. Puluhan ulama, kiai dan bu nyai juga langsung menyambut dan mendoakan Gus Ipul.
"Di hari lahir NU ini, kita semua harus mengingat bagaimana organisasi ini dulu dibentuk. NU didirikan para ulama sehingga sebagai umatnya kita harus nurut perintah ulama dan kiai," kata Gus Ipul.
Dimulai pada tahun 1918 dengan berdirinya Taswirul Afkar atau dikenal juga dengan Nahdlatul Fikri (Kebangkitan Pemikiran), NU didirikan dan dimulai sebagai wahana pendidikan sosial dan keagamaan kaum santri.
Artinya, para pendiri NU mendirikan organisasi ini dimulai dari proses diskusi keilmuan. Sehingga warga NU juga harus mencukupi dirinya dengan ilmu.
Karenanya untuk meneruskan tradisi NU, Gus Ipul berkomitmen untuk memajukan pendidikan di Jatim dengan program Dik Dilan (Pendidikan Gratis Dilanjutkan). “Program ini akan menggratiskan sekolah negeri hingga tingkat SMA/SMK,” timpal Gus Ipul.
Sedangkan untuk sekolah swasta, lanjutnya, beasiswa bagi yang tidak mampu akan ditingkatkan. Sehingga seluruh warga mendapatkan kesempatan pendidikan yang sama.
Selain itu, Bantuan Operasioanal Sekolah Daerah (Bosda) untuk Madrasah Diniyah (Madin) juga akan ditingkatkan. Para guru swasta juga akan diberikan upah minimum guru (UMG). “Sehingga standar upah bisa merata dan mensejahterakan guru,” tandas Gus Ipul.
Usai menghadiri harlah NU di Sugihwaras, Gus Ipul melanjutkan untuk menyapa dan menghadiri harlah NU di Temayang. Di lokasi ini, ribuan warga NU juga menyapa Gus Ipul dengan mengacungkan dua jari tanda dukungan.
Dukungan pertama diberikan ribuan warga NU yang berkumpul di kantor Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Baureno dalam acara Harlah NU ke-92.
Di kantor MWC NU ini, warga NU, Muslimat, Fatayat, Ansor, IPNU, IPPNU dan Pagar Nusa berkumpul dan kompak mengacungkan dua jari simbol dukungan pada keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.
"Kalau calon sebelah mencalonkan diri tapi Gus Ipul ini dicalonkan kiai. Makanya saya sangat yakin Gus Ipul menang," kata Ketua MWC NU Baureno KH Agus Hamzah, Jum’at (4/5/2018) di sela-sela Harlah NU.
Usai dari Baureno, Gus Ipul lantas melanjutkan untuk bertemu ribuan warga NU di Glagahwangi, Sugihwaras. Di tempat ini, tenda panjang yang disediakan panitia penuh sesak warga NU.
Begitu tiba di lokasi, Gus Ipul juga langsung disambut acungan dua jari. Satu persatu warga disalami dan mengajak selfie. Puluhan ulama, kiai dan bu nyai juga langsung menyambut dan mendoakan Gus Ipul.
"Di hari lahir NU ini, kita semua harus mengingat bagaimana organisasi ini dulu dibentuk. NU didirikan para ulama sehingga sebagai umatnya kita harus nurut perintah ulama dan kiai," kata Gus Ipul.
Dimulai pada tahun 1918 dengan berdirinya Taswirul Afkar atau dikenal juga dengan Nahdlatul Fikri (Kebangkitan Pemikiran), NU didirikan dan dimulai sebagai wahana pendidikan sosial dan keagamaan kaum santri.
Artinya, para pendiri NU mendirikan organisasi ini dimulai dari proses diskusi keilmuan. Sehingga warga NU juga harus mencukupi dirinya dengan ilmu.
Karenanya untuk meneruskan tradisi NU, Gus Ipul berkomitmen untuk memajukan pendidikan di Jatim dengan program Dik Dilan (Pendidikan Gratis Dilanjutkan). “Program ini akan menggratiskan sekolah negeri hingga tingkat SMA/SMK,” timpal Gus Ipul.
Sedangkan untuk sekolah swasta, lanjutnya, beasiswa bagi yang tidak mampu akan ditingkatkan. Sehingga seluruh warga mendapatkan kesempatan pendidikan yang sama.
Selain itu, Bantuan Operasioanal Sekolah Daerah (Bosda) untuk Madrasah Diniyah (Madin) juga akan ditingkatkan. Para guru swasta juga akan diberikan upah minimum guru (UMG). “Sehingga standar upah bisa merata dan mensejahterakan guru,” tandas Gus Ipul.
Usai menghadiri harlah NU di Sugihwaras, Gus Ipul melanjutkan untuk menyapa dan menghadiri harlah NU di Temayang. Di lokasi ini, ribuan warga NU juga menyapa Gus Ipul dengan mengacungkan dua jari tanda dukungan.
(sms)