Jelang Ramadan, Stok Pangan di Bali Aman

Kamis, 03 Mei 2018 - 15:12 WIB
Jelang Ramadan, Stok Pangan di Bali Aman
Jelang Ramadan, Stok Pangan di Bali Aman
A A A
DENPASAR - Stok dan stabilisasi harga bahan pokok di seluruh wilayah Indonesia dipatikan aman menjelang masuknya bulan suci Ramadan. Kementerian Perdagangan turun langsung memantau kesiapan daerah menjelang Ramadan dan Lebaran 2018 di Denpasar, Bali, Kamis (3/5/2018).

Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Perdagangan Jasa, Lasminingsih memimpin Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) bersama Bank Indonesia Bali, Bulog Bali, pihak kepolisian dan pemerintah provinsi Bali.

Dia menjelaskan, Rakorda ini merupakan langkah Kemendag menjalankan arahan Presiden Joko Widodo pada rapat terbatas (Ratas) pada 5 April 2018 dan tindak lanjut arahan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pada Rakornas HBKN di Bandung pada 23 Maret 2018.

Hingga saat ini, Kemendag telah menggelar Rakorda di 31 provinsi yaitu Sumatera Barat, Sumatera Utara, DIY, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua, Kalimantan Selatan, dan Maluku.

“Rakorda di 34 provinsi dijadwalkan antara H-45 dan H-30 puasa. Selain itu, H-15 sebelum Lebaran, Kemendag juga akan menugaskan 200 pegawai untuk turun langsung ke daerah yang berpotensi rawan. Kita akan memantau secara periodik agar dapat membuat langkah untuk menjaga stabilisasi barang kebutuhan pokok di setiap daerah,” katanya di Denpasar, Kamis (3/5/2018).

Dia menjelaskan, ada empat langkah strategis yang telah disiapkan Kemendag dalam menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Pertama, melalui Penguatan Penerbitan Permendag terkait, yaitu pendaftaran pelaku usaha bapok Permendag 20/2017, harga acuan Permendag 27/2017 dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras Permendag 57/2017.

"Kami akan terus memperkuat regulasi perdagangan. Kami juga memastikan seluruh Permendag ini diimplementasikan dengan baik dan benar oleh para pelaku usaha," jelasnya.

Kedua, melalui penatalaksanaan yaitu melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan pemerintah daerah, instansi terkait, dan pelaku usaha; fasilitasi dengan BUMN dan pelaku usaha serta penugasan Bulog.

Ketiga, melalui pemantauan dan pengawasan yang akan dilakukan oleh Eselon I Kemendag bersama dengan Satgas Pangan di seluruh wilayah Indonesia. Dan keempat, melalui upaya khusus yaitu penetrasi ke pasar rakyat dan toko swalayan.

Kemendag akan melakukan penetrasi pasar menjelang puasa pada 1-15 April 2018 atau (H-45)-(H-30) puasa serta menjelang Lebaran pada 14 Mei-18 Juni 2018 atau pada (H-31)-(H-7) Lebaran.

"Penetrasi ke pasar rakyat dan ritel modern untuk penguatan regulasi mengawal kelancaran pasokan bapok ke pasar pantauan," imbuhnya.

Pihakya mengaku sempat meninjau Pasar Kreneng dan Pasar Badung. Dari hasil pemantauan, diketahui harga dan pasokan di kedua pasar tersebut stabil dan terkendali.

Berdasarkan hasil pemantauan per 2 Mei 2018, beras Rp9.450/kg, minyak goreng curah Rp11.025/liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp11.750/liter, cabai merah keriting Rp41.250/kg, bawang putih Rp22.500/kg, bawang merah Rp36.250/kg, dan telur ayam ras Rp21.800/kg.

Hasil pantauan menunjukkan, ritel modern setempat telah menjual barang kebutuhan pokok sesuai HET yang sudah ditetapkan dan dengan jumlah ketersediaan barang yang mencukupi. Untuk daerah Bali, kebijakan HET
yang berlaku yaitu gula Rp12.500/kg, daging beku Rp80.000/kg, minyak goreng kemasan sederhana
Rp11.000/liter, minyak goreng curah Rp10.500/liter, beras medium Rp9.450/kg, dan beras premium
Rp12.800/kg.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1755 seconds (0.1#10.140)