Ratusan Penari Ramaikan Hari Tari Dunia di Unnes
![Ratusan Penari Ramaikan...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2018/04/29/22/1301802/ratusan-penari-ramaikan-hari-tari-dunia-di-unnes-Ewy-thumb.jpg)
Ratusan Penari Ramaikan Hari Tari Dunia di Unnes
A
A
A
SEMARANG - Memperingati Hari Tari Dunia (HTD), Universitas Negeri Semarang (Unnes) menyajikan beragam Tari Nusantara, di Kampung Budaya kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (29/4/2018). Pagelaran tari dimulai pukul 09.30 WIB dan berakhir pukul 21.30 WIB.
Pagelaran Tari Nusantara yang diprakarsai jurusan Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Fakultas Bahasa dan Seni ini menampilkan kurang lebih 660 penari dari pelajar, mahasiswa hingga pengajar, 129 pengrawit. Mereka menyajikan 60 tarian dari 21 provinsi dan 15 kabupaten selama 510 menit. Lembaga Prestasi dan Rekor Indonesia-Dunia (Leprid) pun mencatatnya sebagai rekor pagelaran Tari Nusantara terbanyak.
Ketua Panitia HTD 2018 yang juga Ketua Jurusan Seni Drama Tari dan Musik Fakultas Bahasa dan Seni, Udi Utomo mengatakan, tari yang disuguhkan merupakan tari tradisi dan kreasi dari berbagai daerah di Indonesia. Sedangkan pada pagelaran HTD tahun ini, tema yang diusung adalah 'Persembahan Tari Nusantara sebagai Wujud Persatuan Bangsa dalam Memperkuat dan Merekat NKRI'. "Tari menjadi salah satu sarana kita merawat kebhinekaan," kata Udi.
Menurutnya, keragaman tari tradisi menjadi bentuk keberagaman kebudayaan Nusantara. Karena itu, tari menjadi bagian dari ekspresi seni yang merepresentasikan berbagai macam keadaan di tengah masyarakat.
Pendiri dan Direktur Leprid, Paulus Pangka mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi setiap penciptaan rekor yang berkualitas dan tidak hanya mengejar kuantitatif, tapi rekor itu harus memberi inspiratif bagi orang lain.
Dia mencontohkan, rekor Tari Nusantara yang menampilkan tari dari 21 provinsi di Indonesia dengan 60 jenis tari oleh FBS Jurusan Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik. "Sehingga bukan soal penghargaan yang menjadi tujuan utama, namun yang paling penting rekor itu memiliki nilai edukatif kepada masyarakat," jelas Paulus.
Pagelaran Tari Nusantara yang diprakarsai jurusan Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Fakultas Bahasa dan Seni ini menampilkan kurang lebih 660 penari dari pelajar, mahasiswa hingga pengajar, 129 pengrawit. Mereka menyajikan 60 tarian dari 21 provinsi dan 15 kabupaten selama 510 menit. Lembaga Prestasi dan Rekor Indonesia-Dunia (Leprid) pun mencatatnya sebagai rekor pagelaran Tari Nusantara terbanyak.
Ketua Panitia HTD 2018 yang juga Ketua Jurusan Seni Drama Tari dan Musik Fakultas Bahasa dan Seni, Udi Utomo mengatakan, tari yang disuguhkan merupakan tari tradisi dan kreasi dari berbagai daerah di Indonesia. Sedangkan pada pagelaran HTD tahun ini, tema yang diusung adalah 'Persembahan Tari Nusantara sebagai Wujud Persatuan Bangsa dalam Memperkuat dan Merekat NKRI'. "Tari menjadi salah satu sarana kita merawat kebhinekaan," kata Udi.
Menurutnya, keragaman tari tradisi menjadi bentuk keberagaman kebudayaan Nusantara. Karena itu, tari menjadi bagian dari ekspresi seni yang merepresentasikan berbagai macam keadaan di tengah masyarakat.
Pendiri dan Direktur Leprid, Paulus Pangka mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi setiap penciptaan rekor yang berkualitas dan tidak hanya mengejar kuantitatif, tapi rekor itu harus memberi inspiratif bagi orang lain.
Dia mencontohkan, rekor Tari Nusantara yang menampilkan tari dari 21 provinsi di Indonesia dengan 60 jenis tari oleh FBS Jurusan Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik. "Sehingga bukan soal penghargaan yang menjadi tujuan utama, namun yang paling penting rekor itu memiliki nilai edukatif kepada masyarakat," jelas Paulus.
(nag)