Gempa Bumi Tektonik 5 SR Guncang Selat Sunda
A
A
A
CILEGON - Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,0 SR mengguncang wilayah Selat Sunda Minggu (15/4/2018), pukul 01.02.22 WIB. Gempa berkekuatan 5,0 Skala Richter (SR) ini lebih kuat dibanding sebelumnya yang hanya 4,9 SR.
Hasil analisis terkini BMKG menunjukkan koordinat episenter pada 6,18 LS dan 105,31 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 78 km arah barat daya Kota Cilegon, Banten pada kedalaman 10 km.
Dampak gempabumi yang digambarkan oleh modelling peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Kalianda, Bandar Lampung, Pandeglang, dan Serang dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI). Hingga laporan ini dibuat masih belum ada informasi dirasakan dari masyarakat.
“Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar local,” ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG
Moch Riyadi.
Riyadi menjelaskan, analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi di lokasi tersebut dibangkitkan oleh aktivitas sesar naik (thrust fault). Hingga pukul 01.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
“Kepada masyarakat sekitar dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” imbaunya.
Hasil analisis terkini BMKG menunjukkan koordinat episenter pada 6,18 LS dan 105,31 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 78 km arah barat daya Kota Cilegon, Banten pada kedalaman 10 km.
Dampak gempabumi yang digambarkan oleh modelling peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Kalianda, Bandar Lampung, Pandeglang, dan Serang dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI). Hingga laporan ini dibuat masih belum ada informasi dirasakan dari masyarakat.
“Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar local,” ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG
Moch Riyadi.
Riyadi menjelaskan, analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi di lokasi tersebut dibangkitkan oleh aktivitas sesar naik (thrust fault). Hingga pukul 01.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
“Kepada masyarakat sekitar dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” imbaunya.
(rhs)