Apindo Jateng Pertemukan Ganjar dan Sudirman di Panggung
A
A
A
SEMARANG - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah (Jateng) berhasil mempertemukan dua calon Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Sudirman Said dalam satu panggung. Mereka diminta memaparkan gagasan tentang komitmen mengembangkan dunia usaha di Jawa Tengah.
Keduanya bertemu dalam acara Rapat Kerja dan Konsultasi (Rakerkonrov) Apindo Jateng di Hotel Patra Semarang. Cagub nomor urut 1 dan 2 itu sengaja diundang agar ketika terpilih nanti, telah memahami segala permasalahan dan potensi dunia usaha di Jateng.
"Sampai sekarang pemerintah memang kurang perhatian itu (pada dunia usaha). Kita dari dunia usaha menghendaki supaya pemerintah siapkan lahan industri, kawasan industri, sehingga harganya bisa dikendalikan oleh pemerintah," kata Ketua Apindo Jateng, Frans Kongi, Selasa (10/4/2018).
Menurutnya, kawasan industri yang ada saat ini masih sangat kurang untuk mengembangkan investasi di Jawa Tengah. Apalagi, kawasan industri masih terpusat di ibukota Jateng yakni Semarang, sementara daerah-daerah lain belum memilikinya.
"Yang ada sekarang sama sekali tidak cukup. Kita harapkan tidak hanya di Semarang, tapi juga di seluruh kabupaten dan kota setiap harus ada kawasan industri yang dikuasai oleh pemerintah," terangnya.
"Pemerintah akan tentukan harga, kelola itu. Kalau diserahkan ke swasta, kita oke-oke saja tapi pasti pemerintah tidak bisa kendalikan harga tanah, karena harga tanah akan meningkat terus. Kalau tidak ada kawasan industri yang disiapkan oleh pemerintah, maka rakyat yang punya tanah itu akan menuntut harga tinggi sehingga tidak mungkin dijangkau investor, akhirnya investasi gagal," bebernya.
Keduanya bertemu dalam acara Rapat Kerja dan Konsultasi (Rakerkonrov) Apindo Jateng di Hotel Patra Semarang. Cagub nomor urut 1 dan 2 itu sengaja diundang agar ketika terpilih nanti, telah memahami segala permasalahan dan potensi dunia usaha di Jateng.
"Sampai sekarang pemerintah memang kurang perhatian itu (pada dunia usaha). Kita dari dunia usaha menghendaki supaya pemerintah siapkan lahan industri, kawasan industri, sehingga harganya bisa dikendalikan oleh pemerintah," kata Ketua Apindo Jateng, Frans Kongi, Selasa (10/4/2018).
Menurutnya, kawasan industri yang ada saat ini masih sangat kurang untuk mengembangkan investasi di Jawa Tengah. Apalagi, kawasan industri masih terpusat di ibukota Jateng yakni Semarang, sementara daerah-daerah lain belum memilikinya.
"Yang ada sekarang sama sekali tidak cukup. Kita harapkan tidak hanya di Semarang, tapi juga di seluruh kabupaten dan kota setiap harus ada kawasan industri yang dikuasai oleh pemerintah," terangnya.
"Pemerintah akan tentukan harga, kelola itu. Kalau diserahkan ke swasta, kita oke-oke saja tapi pasti pemerintah tidak bisa kendalikan harga tanah, karena harga tanah akan meningkat terus. Kalau tidak ada kawasan industri yang disiapkan oleh pemerintah, maka rakyat yang punya tanah itu akan menuntut harga tinggi sehingga tidak mungkin dijangkau investor, akhirnya investasi gagal," bebernya.
(rhs)