Diundang Kedubes Australia, Kader Muda Golkar Sumut Bahas Eramas
A
A
A
MEDAN - Pemerintah Australia memiliki kepentingan terhadap situasi politik di Indonesia. Termasuk 'pengen tau' soal sejumlah Pilkada Serentak tahun 2018 ini, di antaranya Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara (Sumut).
Pemerintah negeri Kangguru melalui Kedubes Australia di Indonesia melakukan sejumlah kunjungan ke provinsi yang menggelar Pilgub 2018. Di Sumatera Utara, Sekretaris Bidang Politik Kedubes Australia Mr Boyd Whalan menemui sejumlah stakeholder yang berkaitan dengan Pilkada di Sumut.
Termasuk di antaranya Partai Politik yang mereka anggap representatif mewakili perpolitikan di Sumatera Utara. Parpol yang menjadi rujukan Kedubes Australia yakni DPD Partai Golkar Sumut. Hal itu tampak dari postingan di facebook Wakil Ketua DPD Golkar Sumut, Samsir Pohan.
"Mewakili Ketua Partai Golkar Sumut H Ngogesa Sitepu SH memenuhi undangan diskusi dan makan malam dari Sekretaris Bidang Politik Kedubes Australia, Mr Boyd Whalan," tulis Samsir dikutip wartawan.
Saat diwawancarai Selasa (10/4/2018), Samsir menjelaskan tema diskusi dengan Kedubes itu tentang Pemilihan Gubernur Sumatera Utara. Diskusi dilakukan di salah satu hotel di Medan.
"Jadi mereka memang mengunjungi provinsi di Indonesia yang menggelar Pilgub. Saya sampaikan ke Mr Boyd bahwa saya hanya menyampaikan hal-hal terkait fenomena Pilkada secara kualitatif, tidak ada data-data empirik dan kuantitatif," kata Samsir yang juga Wakil Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPD Golkar Sumut.
Samsir pun menanyakan soal kepentingan Pemerintah Australia keliling Indonesia mencari tahu dan diskusi tentang Pilkada. "Mereka menjawab bahwa Australia berkepentingan terhadap investasi, kondusivitas dan kaitannya dengan Pilpres 2019," terang Samsir.
Menanggapi jawaban Mr Boyd itu, Samsir menegaskan Golkar Sumut dan masyarakat Sumut berkomitmen menjaga kondusivitas di Pilkada maupun di tahun politik berikutnya. "Sumut yang heterogen adalah kekayaan warga Sumut yang kami sadari harus dijaga bersama," tegas Samsir.
Mengenai kaitannya antara Pilkada dengan Pilpres 2019 yang ditanya Kedubes Australia, Samsir mengatakan selalu bisa dikaitkan antara Pilkada dengan Pilpres.
"Di Pilgub Sumut, saya katakan kepada mereka bahwa Golkar bersama partai oposisi di Indonesia mengusung pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah. Meski dalam Pilpres beda pendapat, namun pada Pilgub Sumut ini, Golkar dan 7 partai lainnya berkomitmen memenangkan pasangan Eramas yang juga berkomitmen menjadikan Sumut bermartabat," pungkasnya.
Pemerintah negeri Kangguru melalui Kedubes Australia di Indonesia melakukan sejumlah kunjungan ke provinsi yang menggelar Pilgub 2018. Di Sumatera Utara, Sekretaris Bidang Politik Kedubes Australia Mr Boyd Whalan menemui sejumlah stakeholder yang berkaitan dengan Pilkada di Sumut.
Termasuk di antaranya Partai Politik yang mereka anggap representatif mewakili perpolitikan di Sumatera Utara. Parpol yang menjadi rujukan Kedubes Australia yakni DPD Partai Golkar Sumut. Hal itu tampak dari postingan di facebook Wakil Ketua DPD Golkar Sumut, Samsir Pohan.
"Mewakili Ketua Partai Golkar Sumut H Ngogesa Sitepu SH memenuhi undangan diskusi dan makan malam dari Sekretaris Bidang Politik Kedubes Australia, Mr Boyd Whalan," tulis Samsir dikutip wartawan.
Saat diwawancarai Selasa (10/4/2018), Samsir menjelaskan tema diskusi dengan Kedubes itu tentang Pemilihan Gubernur Sumatera Utara. Diskusi dilakukan di salah satu hotel di Medan.
"Jadi mereka memang mengunjungi provinsi di Indonesia yang menggelar Pilgub. Saya sampaikan ke Mr Boyd bahwa saya hanya menyampaikan hal-hal terkait fenomena Pilkada secara kualitatif, tidak ada data-data empirik dan kuantitatif," kata Samsir yang juga Wakil Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPD Golkar Sumut.
Samsir pun menanyakan soal kepentingan Pemerintah Australia keliling Indonesia mencari tahu dan diskusi tentang Pilkada. "Mereka menjawab bahwa Australia berkepentingan terhadap investasi, kondusivitas dan kaitannya dengan Pilpres 2019," terang Samsir.
Menanggapi jawaban Mr Boyd itu, Samsir menegaskan Golkar Sumut dan masyarakat Sumut berkomitmen menjaga kondusivitas di Pilkada maupun di tahun politik berikutnya. "Sumut yang heterogen adalah kekayaan warga Sumut yang kami sadari harus dijaga bersama," tegas Samsir.
Mengenai kaitannya antara Pilkada dengan Pilpres 2019 yang ditanya Kedubes Australia, Samsir mengatakan selalu bisa dikaitkan antara Pilkada dengan Pilpres.
"Di Pilgub Sumut, saya katakan kepada mereka bahwa Golkar bersama partai oposisi di Indonesia mengusung pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah. Meski dalam Pilpres beda pendapat, namun pada Pilgub Sumut ini, Golkar dan 7 partai lainnya berkomitmen memenangkan pasangan Eramas yang juga berkomitmen menjadikan Sumut bermartabat," pungkasnya.
(rhs)