Kemandirian Pangan dari Rumah Tempe dan Kebun Gizi

Minggu, 08 April 2018 - 18:16 WIB
Kemandirian Pangan dari...
Kemandirian Pangan dari Rumah Tempe dan Kebun Gizi
A A A
YOGYAKARTA - PT Sarihusada Generasi Mahardhika, bagian dari Grup Danone yang ada di Indonesia, menggelar Napak Tilas Media 2018 di Kota Yogyakarta, Kamis dan Jumat, 5-6 April 2018. Kegiatan ini untuk menggali cerita tentang program-program corporate social responsibility (CSR) yang telah dilakukan Sarihusada di berbagai wilayah dalam mendukung kemandirian masyarakat dan kemandirian pangan di Yogyakarta.

Peserta Napak Tilas Media 2018 yang terdiri dari media massa Jakarta dan lokal Yogyakarta mengunjungi pabrik Sarihusada di Prambanan, Rumah Tempe di Desa Geneng, Prambanan, Klaten dan Demplot Kebun Gizi Program Bunda Mengajar Rumah Srikandi di Kampung Badran.

Selain itu, peserta Bapak Tilas Media 2018 juga diajak berdiskusi dengan Ketua Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada Dr Krisdyatmiko SSos MSi dan Head of Communication Danone Indonesia Arif Mujahidin.

Head of Communication Danone Indonesia Arif Mujahidin menjelaskan, Sarihusada mengoperasikan fasilitas produksi di kawasan Yogyakarta dan Klaten, Jawa Tengah dan saat ini menaungi lebih dari 1.000 karyawan di seluruh penjuru Indonesia.

Sarihusada lahir di Yogyakarta dan memiliki sejarah panjang. Menjelang pertengahan tahun 50-an, Pemerintah Indonesia dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) berinisiatif mengembangkan program khusus guna menunjang kecukupan protein nasional. Hal tersebut direalisasikan tahun 1954 dengan pendirian NV Saridele.

“Hingga saat ini, misi Sarihusada tetap sama yaitu berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi atas malnutrisi dan masalah kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Misi tersebut salah satunya diwujudkan melalui inisiatif-inisiatif dan edukasi gizi serta kesehatan diberbagai wilayah dengan melibatkan para pakar, ibu dan anak dalam program pemberdayaan yang berkelanjutan,” jelas Arif.

Rumah Tempe Srikandi Geneng juga menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan PT Sarihusada dalam menjalankan program CSR di Klaten. Program pembangunan masyarakat “Tempe Untuk Rakyat”, ini adalah sebuah program pembangunan industri mikro desa berbasis peningkatan potensi pangan lokal di wilayah pabrik Sarihusada Prambanan, tepatnya di Desa Geneng, Kecamatan Prambanan, Klaten.

Dalam perjalanannya, program ini mengikutsertakan beberapa pihak seperti Forum Tempe Indonesia, Pemerintah Desa Geneng dan TP PKK Desa Geneng untuk turut berperan dan berkolaborasi mewujudkan program yang berorientasi kepada masyarakat. Dalam beberapa tahun ke depan penerima manfaat program tempe mencapai lebih dari 1.000 jiwa, baik dari segi produsen maupun konsumen.

Sarihusada tidak pernah lepas dari keterlibatan dalam menjalani komitmen program tanggung jawab sosial. Setiap program tanggung jawab sosial yang dilakukan selalu dirancang agar dapat berkelanjutan dan sesuai dengan misi sosial perusahaan. Kegiatan CSR Sarihusada difokuskan kepada 5 aspek, yaitu di bidang kesehatan dan gizi, pendidikan anak, pemberdayaan ekonomi, bantuan bencana dan lingkungan,” urai Arif.

Sementara itu, Ketua Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada Dr Krisdyatmiko SSos MSi mengatakan, program CSR merupakan komitmenperusahaan untuk mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Konsep CSR akan berdampak positif bagi masyarakat tergantung pada orientasi dan kapasitas lembaga dan dukungan berbagai pihak, terutama pemerintah.

“Intinya, manfaat CSR bagi masyarakat adalah bagaimana suatu konsep tersebut dapat mengembangkan diri dan usahanya.Sehingga tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas tercapai secara mandiri dan berkesinambungan,” kata Krisdyatmiko.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3133 seconds (0.1#10.140)