Sambangi Kampung Pare, Emil Dardak Kaget Pedagang Fasih Bahasa Inggris
A
A
A
PARE - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak terkejut dengan sambutan para pedagang di kampung Pare, Kediri, yang fasih berbahasa Inggris. Mereka menawarkan dagangan dengan cara penuturan yang bagus.
Di sela-sela kunjungannya di Kampung Inggris, Pare, Kediri, calon Wakil Gubernur Jatim nomor urut satu ini menyempatkan untuk menyapa pedagang yang berjualan di sekitar lokasi tersebut. Pedagang pertama yang disapa oleh Emil adalah pedagang es cincau bernama Solihin.
Kepada Emil, Solihin mengaku bisa berbicara bahasa Inggris karena pembelinya tiap hari merupakan siswa setempat. Mereka diharuskan menggunakan bahasa Inggris saat melakukan aktivitas jual-beli. "Belajar dari pembeli Mas. Karena kan ketika beli diharuskan pakai Bahasa Inggris," ujar Solihin dalam bahasa Inggris, Kamis (5/4/2018).
Tak hanya itu, Solihin menyebut dirinya hanya melayani para siswa bila menggunakan bahasa Inggris. Solihin juga mengaku banyak manfaat yang dirinya dapatkan karena bisa berbahasa Inggris. "Salah satunya bisa mengajarkan anak saya bahasa Inggris. Paling tidak, anak saya paham sedikit-sedikit dan nggak perlu les lagi," ungkapnya sambil tersenyum.
Emil yang terkesan dengan kemampuan bahasa Inggris yang dimiliki Solihin memberikan motivasi agar anak muda mau belajar bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Sebab, bahasa Inggris adalah bahasa yang universal dan bisa digunakan untuk mempromosikan Indonesia.
"Bayangin pedagang cincau saja menggunakan bahasa Inggris di sini. Kita percaya bahasa Inggris adalah bahasa universal. Tapi, bukan berarti kita tidak cinta bahasa Indonesia. Kita harus mengerti juga bahasa Inggris untuk kehidupan," ucap suami Arumi Bachsin itu.
Usai berbicang dengan Solihin, Emil menyambangi salah satu kedai penjual sate bernama Kedai Sate Jeng Ayu yang juga berada di sekitar Kampung Inggris. Berbeda dengan Solihin, ketika berbincang dengan pemilik kedai bernama Dimas, Emil lebih banyak membicarakan tentang peluang kerja dan entrepreneurship.
"Mereka tertarik berjualan di sini karena potensi anak-anak yang belajar bahasa Inggris. Ini harus kita kembangkan sentra pendidikan dan entrepreneurship untuk membuka lapangan kerja baru. Ini yang harus kita kembangkan," jelasnya.
Di sela-sela kunjungannya di Kampung Inggris, Pare, Kediri, calon Wakil Gubernur Jatim nomor urut satu ini menyempatkan untuk menyapa pedagang yang berjualan di sekitar lokasi tersebut. Pedagang pertama yang disapa oleh Emil adalah pedagang es cincau bernama Solihin.
Kepada Emil, Solihin mengaku bisa berbicara bahasa Inggris karena pembelinya tiap hari merupakan siswa setempat. Mereka diharuskan menggunakan bahasa Inggris saat melakukan aktivitas jual-beli. "Belajar dari pembeli Mas. Karena kan ketika beli diharuskan pakai Bahasa Inggris," ujar Solihin dalam bahasa Inggris, Kamis (5/4/2018).
Tak hanya itu, Solihin menyebut dirinya hanya melayani para siswa bila menggunakan bahasa Inggris. Solihin juga mengaku banyak manfaat yang dirinya dapatkan karena bisa berbahasa Inggris. "Salah satunya bisa mengajarkan anak saya bahasa Inggris. Paling tidak, anak saya paham sedikit-sedikit dan nggak perlu les lagi," ungkapnya sambil tersenyum.
Emil yang terkesan dengan kemampuan bahasa Inggris yang dimiliki Solihin memberikan motivasi agar anak muda mau belajar bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Sebab, bahasa Inggris adalah bahasa yang universal dan bisa digunakan untuk mempromosikan Indonesia.
"Bayangin pedagang cincau saja menggunakan bahasa Inggris di sini. Kita percaya bahasa Inggris adalah bahasa universal. Tapi, bukan berarti kita tidak cinta bahasa Indonesia. Kita harus mengerti juga bahasa Inggris untuk kehidupan," ucap suami Arumi Bachsin itu.
Usai berbicang dengan Solihin, Emil menyambangi salah satu kedai penjual sate bernama Kedai Sate Jeng Ayu yang juga berada di sekitar Kampung Inggris. Berbeda dengan Solihin, ketika berbincang dengan pemilik kedai bernama Dimas, Emil lebih banyak membicarakan tentang peluang kerja dan entrepreneurship.
"Mereka tertarik berjualan di sini karena potensi anak-anak yang belajar bahasa Inggris. Ini harus kita kembangkan sentra pendidikan dan entrepreneurship untuk membuka lapangan kerja baru. Ini yang harus kita kembangkan," jelasnya.
(wib)