Dua Kelompok Pemuda di Baubau Bentrok
A
A
A
BAUBAU - Dua kelompok pemuda beda kelurahan di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), terlibat bentrok, Jumat (30/3/2018) Sore.
Kedua kelompok dari Kelurahan Maweo dan Kanakea, Kelurahan Nganganaumala, saling kejar dan serang menggunakan senjata tajam, kayu dan batu, di Jalan Murhum, lingkungan sumur umum, hingga arah jembatan gantung Baubau.
Informasi di lokasi kejadian, bentorkan ini dipicu tewasnya seorang remaja berusia 13 tahun, warga Kelurahan Wameo, akibat dianiaya sekelompok orang tak dikenal, pada Jumat dini hari.
Setelah pemakaman, puluhan warga Wameo, mendatangi lingkungan Kanakea dan melakukan pelemparan. Kelompok warga dari Wameo, juga membawa senjata tajam, seperti parang, badik dan busur panah. Saat itu, sempat terjadi perlawanan dari warga Kanakea, namun berhasil dihalau aparat kepolisian dari Polres Baubau.
Aparat Polres Baubau, harus menembakan gas air mata, untuk mencegah bentrokan kedua kelompok massa tersebut. “Sekelompok orang berusaha untuk bergerak menyerang ke salah satu kampung, tapi kemudian kita bisa menghalangi, yaitu dengan gabungan antara Polres Baubau, Kodim kemudian kita juga mendapatkan bantuan dari Polres Buton, Alhamdulillah Pukul 18.00 Wita, situasi bisa terkendali,” jelas Kapolres Baubau, AKBP Diniel Widya Mucharama.
Aparat Polres Baubau dibantu prajurit TNI Kodim 1413 Buton dan Polres Buton, masih berjaga-jaga di lokasi bentrok. Dalam bentrokan Jumat sore ini, tidak ada korban jiwa. Sejumlah orang yang diduga terlibat bentrokan diamankan polisi.
Kedua kelompok dari Kelurahan Maweo dan Kanakea, Kelurahan Nganganaumala, saling kejar dan serang menggunakan senjata tajam, kayu dan batu, di Jalan Murhum, lingkungan sumur umum, hingga arah jembatan gantung Baubau.
Informasi di lokasi kejadian, bentorkan ini dipicu tewasnya seorang remaja berusia 13 tahun, warga Kelurahan Wameo, akibat dianiaya sekelompok orang tak dikenal, pada Jumat dini hari.
Setelah pemakaman, puluhan warga Wameo, mendatangi lingkungan Kanakea dan melakukan pelemparan. Kelompok warga dari Wameo, juga membawa senjata tajam, seperti parang, badik dan busur panah. Saat itu, sempat terjadi perlawanan dari warga Kanakea, namun berhasil dihalau aparat kepolisian dari Polres Baubau.
Aparat Polres Baubau, harus menembakan gas air mata, untuk mencegah bentrokan kedua kelompok massa tersebut. “Sekelompok orang berusaha untuk bergerak menyerang ke salah satu kampung, tapi kemudian kita bisa menghalangi, yaitu dengan gabungan antara Polres Baubau, Kodim kemudian kita juga mendapatkan bantuan dari Polres Buton, Alhamdulillah Pukul 18.00 Wita, situasi bisa terkendali,” jelas Kapolres Baubau, AKBP Diniel Widya Mucharama.
Aparat Polres Baubau dibantu prajurit TNI Kodim 1413 Buton dan Polres Buton, masih berjaga-jaga di lokasi bentrok. Dalam bentrokan Jumat sore ini, tidak ada korban jiwa. Sejumlah orang yang diduga terlibat bentrokan diamankan polisi.
(rhs)