Gunung Ijen Keluarkan Gas Beracun, 25 Ribu Masker Dibagikan ke Warga
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 25 ribu masker dibagikan ke warga, untuk mengantisipasi dampak gas berbahaya yang keluar dari Gunung Ijen, Jawa Timur. Masyarakat dan pengunjung/wisatawan/pendaki/penambang tidak diperbolehkan mendekati bibir kawah Ijen.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, sebanyak 20 mobil ambulans dari sejumlah Puskesmas disiagakan di sekitar Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
"Dapur umur dan pos kesehatan telah didirikan. Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD dan PVMBG dalam penanganan dampak gas beracun Gunung Ijen," ujar Sutopo dalam rilisnya, Kamis (22/3/2018).
Sutopo menambahkan, hingga saat ini status Gunung Ijen masih Normal (Level I). Tidak ada kenaikan aktivitas vulkanik yang mengkhawatirkan. Laporan dari Pos Pengamatan Gunungapi Ijen PVMBG terjadi gempa embusan satu kali, tremor nonharmonik satu kali, gempa vulkanik dangkal 19 kali, gempa vulkanik dalam dua kali dan gempa tektonik jauh tiga kali.
"Dengan adanya kejadian penyebaran gas beracun dari Gunungapi Ijen, masyarakat dan pengunjung/wisatawan/pendaki/penambang tidak diperbolehkan mendekati bibir kawah maupun mendekati dasar kawah yang ada di puncak Gunungapi Kawah Ijen serta tidak boleh melakukan aktivitas apa pun sampai dengan ada pemberitahuan lebih lanjut. Akses menuju puncak kawah Gunung Ijen ditutup."
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 30 orang dirawat di rumah sakit dan puskesmas lantara terpapar gas berbahaya yang keluar dari Gunung Ijen yang berada di Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, sebanyak 20 mobil ambulans dari sejumlah Puskesmas disiagakan di sekitar Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
"Dapur umur dan pos kesehatan telah didirikan. Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD dan PVMBG dalam penanganan dampak gas beracun Gunung Ijen," ujar Sutopo dalam rilisnya, Kamis (22/3/2018).
Sutopo menambahkan, hingga saat ini status Gunung Ijen masih Normal (Level I). Tidak ada kenaikan aktivitas vulkanik yang mengkhawatirkan. Laporan dari Pos Pengamatan Gunungapi Ijen PVMBG terjadi gempa embusan satu kali, tremor nonharmonik satu kali, gempa vulkanik dangkal 19 kali, gempa vulkanik dalam dua kali dan gempa tektonik jauh tiga kali.
"Dengan adanya kejadian penyebaran gas beracun dari Gunungapi Ijen, masyarakat dan pengunjung/wisatawan/pendaki/penambang tidak diperbolehkan mendekati bibir kawah maupun mendekati dasar kawah yang ada di puncak Gunungapi Kawah Ijen serta tidak boleh melakukan aktivitas apa pun sampai dengan ada pemberitahuan lebih lanjut. Akses menuju puncak kawah Gunung Ijen ditutup."
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 30 orang dirawat di rumah sakit dan puskesmas lantara terpapar gas berbahaya yang keluar dari Gunung Ijen yang berada di Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
(zik)