Museum Keris Solo Terima Hibah 1.211 Tosan Aji
A
A
A
SOLO - Koleksi Museum Keris Nusantara di Kota Solo, Jawa Tengah semakin bertambah. Museum yang terletak di kawasan Sriwedari tersebut mendapat hibah 1.211 keris dan tosan aji lainnya dari Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Hibah keris dan tosan aji tiba di Kota Solo pada Rabu (14/3/2018) sekitar pukul 05.30 WIB. Sehari sebelumnya, Kemendikbud mengirimnya melalui jalur darat dari Jakarta pukul 17.00 WIB.
Keris dan tosan aji dimasukkan dalam enam peti kayu, dan dua box plastik. “Selama perjalanan pengiriman, mendapat pengawalan tertutup dan dipantau terus sampai Solo,” ujar Kepala UPT Museum Dinas Kebudayaan (Disbud) Solo, Bambang MBS, Rabu (14/3/2018).
Petugas khusus juga turut serta guna menjaga karena beragam senjata tradisional yang dibawa membutuhkan perawatan tak sembarangan.
Terlebih koleksi yang terdiri dari keris, tombak, kujang, dan lainnya, sebagian adalah benda cagar budaya yang merupakan peninggalan abad 12 di zaman Kerajaan Majapahit.
Meski telah sampai di Solo, kiriman tak boleh langsung dibuka. Selain masih menunggu penyelesaian administrasi, pembukaannya juga harus disaksikan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), Dinas Kebudayaan, Kurator dan Kepolisian.
“Kemungkinan baru bulan depan dibuka dan akan dipamerkan,” urainya. Sebelum ditunjukkan ke publik, Pemkot Solo akan menggandeng kurator serta BPCB guna inventarisasi ulang terkait pamor keris dan lainnya.
Saat ini, jumlah koleksi Museum Keris ada 385 buah yang merupakan hibah dari para kolektor di tanah air.
Pihaknya berharap penambahan koleksi berdampak terhadap peningkatan jumlah pengunjung yang kini rata-rata baru 1.600 orang/bulan. Sedangkan kunjungan turis manca negara sekitar 15 orang, diantaranya dari Belanda, Jepang, Qatar, dan Malaysia.
Untuk proses display, nantinya menggandeng kurator dan Dinas Kebudayaan. Namun mengingat tempat yang terbatas, pihak museum akan memamerkan secara bergantian agar tidak membosankan.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengatakan, pihaknya juga sudah mengajukan surat ke pemerintah pusat untuk ikut merawat keris hibah dari Belanda.
Pemkot Solo kini masih menunggu pemulangan 1.500 artefak dari Negeri Kincir Angin tersebut. Keberadaan museum keris sangat penting sebagai sarana pembelajaran masyarakat tentang dunia perkerisan.
“Saya berharap dari 1.500 artefak yang akan dipulangkan dari Belanda, terdapat keris yang bernilai tinggi, baik dari sisi seni maupun sejarah,” tandas Rudy.
Hibah keris dan tosan aji tiba di Kota Solo pada Rabu (14/3/2018) sekitar pukul 05.30 WIB. Sehari sebelumnya, Kemendikbud mengirimnya melalui jalur darat dari Jakarta pukul 17.00 WIB.
Keris dan tosan aji dimasukkan dalam enam peti kayu, dan dua box plastik. “Selama perjalanan pengiriman, mendapat pengawalan tertutup dan dipantau terus sampai Solo,” ujar Kepala UPT Museum Dinas Kebudayaan (Disbud) Solo, Bambang MBS, Rabu (14/3/2018).
Petugas khusus juga turut serta guna menjaga karena beragam senjata tradisional yang dibawa membutuhkan perawatan tak sembarangan.
Terlebih koleksi yang terdiri dari keris, tombak, kujang, dan lainnya, sebagian adalah benda cagar budaya yang merupakan peninggalan abad 12 di zaman Kerajaan Majapahit.
Meski telah sampai di Solo, kiriman tak boleh langsung dibuka. Selain masih menunggu penyelesaian administrasi, pembukaannya juga harus disaksikan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), Dinas Kebudayaan, Kurator dan Kepolisian.
“Kemungkinan baru bulan depan dibuka dan akan dipamerkan,” urainya. Sebelum ditunjukkan ke publik, Pemkot Solo akan menggandeng kurator serta BPCB guna inventarisasi ulang terkait pamor keris dan lainnya.
Saat ini, jumlah koleksi Museum Keris ada 385 buah yang merupakan hibah dari para kolektor di tanah air.
Pihaknya berharap penambahan koleksi berdampak terhadap peningkatan jumlah pengunjung yang kini rata-rata baru 1.600 orang/bulan. Sedangkan kunjungan turis manca negara sekitar 15 orang, diantaranya dari Belanda, Jepang, Qatar, dan Malaysia.
Untuk proses display, nantinya menggandeng kurator dan Dinas Kebudayaan. Namun mengingat tempat yang terbatas, pihak museum akan memamerkan secara bergantian agar tidak membosankan.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengatakan, pihaknya juga sudah mengajukan surat ke pemerintah pusat untuk ikut merawat keris hibah dari Belanda.
Pemkot Solo kini masih menunggu pemulangan 1.500 artefak dari Negeri Kincir Angin tersebut. Keberadaan museum keris sangat penting sebagai sarana pembelajaran masyarakat tentang dunia perkerisan.
“Saya berharap dari 1.500 artefak yang akan dipulangkan dari Belanda, terdapat keris yang bernilai tinggi, baik dari sisi seni maupun sejarah,” tandas Rudy.
(sms)