Janji Sejahterakan Petani, Sudrajat Terapkan Pola Pertanian Berbasis Industri
A
A
A
BANDUNG - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3 Sudrajat berjanji meningkatkan kesejahteraan para petani di Jabar melalui kebijakan pro-petani jika terpilih sebagai gubernur Jabar periode 2019-2023. Salah satu kebijakan yang akan dia terapkan, yakni mendorong pola pertanian berbasis industri.
Kebijakan tersebut diyakini mampu mengangkat harjat dan derajat petani di Jabar yang umumnya belum sejahtera, bahkan sebagiannya hidup dalam kondisi yang memprihatinkan.
"Pertanian kita ke depan harus menerapkan industri pertanian. Artinya, petani itu tidak boleh menjual hasil produksinya mentah-mentah, tapi yang dijual adalah barang yang sudah jadi," ungkap Sudrajat saat berdialog dengan para petani di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (9/3/2018).
Cagub Jabar yang diusung Gerindra, PKS, dan PAN itu mencontohkan, para petani sayuran jangan lagi menjual hasil pertanian kepada tengkulak. Namun, langsung menjualnya kepada pedagang, pasar, atau supermarket setelah hasil panennya dikemas secara baik.
"Dengan dikemas, petani jadi punya nilai tambah, rantai distribusi juga dapat dipangkas. Selama ini kan rantainya terlalu panjang. Kalau seperti itu, petani kita bisa sejahtera," ujar pria yang akrab disapa Kang Ajat itu.
Selama ini, kata Kang Ajat, yang menikmati manisnya keuntungan dari sektor pertanian adalah para tengkulak dan pengepul. Pasalnya, mereka membeli dengan sangat murah dari petani dan menjual kembali hasil pertanian itu dengan harga tinggi kepada para pedagang.
Kebijakan tersebut diyakini mampu mengangkat harjat dan derajat petani di Jabar yang umumnya belum sejahtera, bahkan sebagiannya hidup dalam kondisi yang memprihatinkan.
"Pertanian kita ke depan harus menerapkan industri pertanian. Artinya, petani itu tidak boleh menjual hasil produksinya mentah-mentah, tapi yang dijual adalah barang yang sudah jadi," ungkap Sudrajat saat berdialog dengan para petani di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (9/3/2018).
Cagub Jabar yang diusung Gerindra, PKS, dan PAN itu mencontohkan, para petani sayuran jangan lagi menjual hasil pertanian kepada tengkulak. Namun, langsung menjualnya kepada pedagang, pasar, atau supermarket setelah hasil panennya dikemas secara baik.
"Dengan dikemas, petani jadi punya nilai tambah, rantai distribusi juga dapat dipangkas. Selama ini kan rantainya terlalu panjang. Kalau seperti itu, petani kita bisa sejahtera," ujar pria yang akrab disapa Kang Ajat itu.
Selama ini, kata Kang Ajat, yang menikmati manisnya keuntungan dari sektor pertanian adalah para tengkulak dan pengepul. Pasalnya, mereka membeli dengan sangat murah dari petani dan menjual kembali hasil pertanian itu dengan harga tinggi kepada para pedagang.
(wib)