Polisi Bongkar Jaringan Bandar Sabu di Pangkalan Bun
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Anggota Satuan Narkoba Polres Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng berhasil menciduk 4 orang pemuda yang merupakan jaringan bandar sabu yang beroperasi di Pangkalan Bun.
Mereka adalah FB, JJ, TR dan OK. Berawal dari informasi masyarakat, bahwa keempat pemuda ini merupakan jaringan bandar sabu yang sering mengedarkan di Pangkalan Bun.
"Berbekal informasi dari masyarakat, anggota kami melakukan penyelidikan dan langsung melakukan penggerebekan di sebuah kamar kos di Jalan Tjilik Riwut 2, Gang Anggrek pada 3 Maret 2018 sekira pukul 16.00 WIB. Di dalam kos itu kita ciduk 3 pemida yakni FB, JJ, dan TR. Saat kita geledah kamar kos tidak kita temukan BB sabu dan hanya ditemukan 1 box peralatan nyabu di antaranya pipet, bong dan korek," ujar Wakapolres Kobar Kompol Dhovan Oktavianto didampingi Kasat Narkoba AKP Situmeang di halaman mapolres, Selasa (6/3/2018).
Dijelaskan, saat itu petugas menemukan handhone milik TR yang masih ada komunikasi dengan seseorang beinisial OK. Saat itu antara TR dan OK berkomunikasi akan mendatangkan sejumlah gram sabu dari Pontianak Kalbar.
"Awalnya TR alias Bono ini bersama sama OK ke Pontianak untuk mengambil sejumlah sabu. Namun Bono pulang dulu ke Pangkalan Bun naik mobil. Sedangkan OK mengendarai motor dari Pontianak ke Pangkalan Bun dengan membawa sejumlah gram sabu," sebutnya.
Dari situlah, atas pengakuan Bono, tim menunggu kedatangan OK dari Pontianak kemudian menunggu di perbatasan Kabupaten Kobar dan Lamandau. "Awalnya OK dari Pontianak naik motor menuju Pangkalan Bun, karena bensinnya habis di tengah jalan dan kesulitan cari bensin, akhirnya OK naik bus," sebutnya.
Petugas yang sudah menunggu di perbatasan Kabupaten Lamandau dan Kobar tepatnya di Jalan A Yani, Desa Sulung pada 3 Maret 2018 sekira pukul 22.00 WIB dan ada satu unit bus yang di dalamnya ada OK langsung diberhentikan.
"Saat digeledah di saku celana depan OK ditemukan sabu 9,44 gram dan 2 ekstasi seberat 0,59 gram. Kemudian OK dibawa ke Mapolres Kobar untuk diperiksa bersama tiga teman lainnya JJ, FB dan TR alias Bono," jelasnya.
Sementara itu, TR alias Bono yang merupakan otak atau koordinator dari jaringan bandar sabu ini mengaku mendapatkan sabu dari Pontianak Kalbar. "9,44 gram sabu itu kita beli di Pontianak yang dibawa OK. Rencananya mau kita jual paket hemat di Pangkalan Bun, namun keburu ditangkap polisi," akunya.
Mereka adalah FB, JJ, TR dan OK. Berawal dari informasi masyarakat, bahwa keempat pemuda ini merupakan jaringan bandar sabu yang sering mengedarkan di Pangkalan Bun.
"Berbekal informasi dari masyarakat, anggota kami melakukan penyelidikan dan langsung melakukan penggerebekan di sebuah kamar kos di Jalan Tjilik Riwut 2, Gang Anggrek pada 3 Maret 2018 sekira pukul 16.00 WIB. Di dalam kos itu kita ciduk 3 pemida yakni FB, JJ, dan TR. Saat kita geledah kamar kos tidak kita temukan BB sabu dan hanya ditemukan 1 box peralatan nyabu di antaranya pipet, bong dan korek," ujar Wakapolres Kobar Kompol Dhovan Oktavianto didampingi Kasat Narkoba AKP Situmeang di halaman mapolres, Selasa (6/3/2018).
Dijelaskan, saat itu petugas menemukan handhone milik TR yang masih ada komunikasi dengan seseorang beinisial OK. Saat itu antara TR dan OK berkomunikasi akan mendatangkan sejumlah gram sabu dari Pontianak Kalbar.
"Awalnya TR alias Bono ini bersama sama OK ke Pontianak untuk mengambil sejumlah sabu. Namun Bono pulang dulu ke Pangkalan Bun naik mobil. Sedangkan OK mengendarai motor dari Pontianak ke Pangkalan Bun dengan membawa sejumlah gram sabu," sebutnya.
Dari situlah, atas pengakuan Bono, tim menunggu kedatangan OK dari Pontianak kemudian menunggu di perbatasan Kabupaten Kobar dan Lamandau. "Awalnya OK dari Pontianak naik motor menuju Pangkalan Bun, karena bensinnya habis di tengah jalan dan kesulitan cari bensin, akhirnya OK naik bus," sebutnya.
Petugas yang sudah menunggu di perbatasan Kabupaten Lamandau dan Kobar tepatnya di Jalan A Yani, Desa Sulung pada 3 Maret 2018 sekira pukul 22.00 WIB dan ada satu unit bus yang di dalamnya ada OK langsung diberhentikan.
"Saat digeledah di saku celana depan OK ditemukan sabu 9,44 gram dan 2 ekstasi seberat 0,59 gram. Kemudian OK dibawa ke Mapolres Kobar untuk diperiksa bersama tiga teman lainnya JJ, FB dan TR alias Bono," jelasnya.
Sementara itu, TR alias Bono yang merupakan otak atau koordinator dari jaringan bandar sabu ini mengaku mendapatkan sabu dari Pontianak Kalbar. "9,44 gram sabu itu kita beli di Pontianak yang dibawa OK. Rencananya mau kita jual paket hemat di Pangkalan Bun, namun keburu ditangkap polisi," akunya.
(nag)