Melihat Aksi Pasukan Moge Polwan Cantik Polda Jateng
A
A
A
SEMARANG - Paras rupawan dengan senyum menawan. Demikian adalah gambaran sekilas tentang polwan-polwan cantik yang tergabung dalam pasukan motor gede (moge) Polda Jateng.
Paras-paras bening itu nanti akan mudah ditemukan selama Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2018 yang digelar Polda Jateng. Perempuan-perempuan cantik ini siap diterjunkan menembus kemacetan menggunakan moge untuk mengurai kepadatan lalu lintas.
Meski mengendarai moge 1600 CC dengan berat hampir satu ton, namun gadis-gadis itu tampak piawai. Mereka dengan lincah melakukan beragam manuver yang meliuk-meliuk usai mengikuti apel gelar pasukan di halaman Mapolda Jateng.
"Saya dalam operasi ini sebagai pasukan moge. Biasanya juga membawa moge untuk patroli kota seperti di Simpang Lima hingga kawasan wisata," ujar anggota Polwan Polda Jateng, Bripda Raras Bekti Hanggono Jati, Selasa (6/3/2018).
Menurutnya, saat berpatroli menembus padatnya lalu lintas kota kerap menemukan pelanggaran oleh pengendara. Meski demikian, perempuan dengan gigi gingsul itu tak memberikan tindakan langsung (tilang) melainkan dengan peringatan terlebih dahulu.
"Biasanya itu pengendara yang memboncengkan anaknya. Nah anaknya itu tidak memakai helm. Itu kan berbahaya, makanya kita beri peringatan terlebih dahulu kepada pengendara itu. Karena jika terjadi kecelakaan anaknya yang bakal bahaya," bebernya sembari mengumbar senyum manis.
Penuturan serupa disampaikan anggota pasukan moge yang lain, Bripda Anik Setyoningrum. Dia mengaku sudah terbiasa mengendarai moge menembus padatnya lalu lintas. Meski awalnya sempat kesulitan, tapi berkat latihan rutin dia kini termasuk Polwan yang andal membawa moge.
"Awalnya dulu juga sempat kesulitan, tapi kita terus latihan makanya sekarang sudah terbiasa. Memang cukup susah, karena ini beratnya 900 kilogram," ujar Anik di atas moge.
Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, menyatakan, Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2018 digelar pada 5-25 Maret. Operasi itu untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang menelan korban sekira 4.200 jiwa setiap tahun.
"Tahun ini memang lebih pada aspek keselamatan karena aspek keselamatan indikasinya adalah korban kecelakaan lalu lintas. Di Jateng sendiri ada 4.200-an meninggal akibat kecelakaan selama satu tahun," pungkasnya.
Paras-paras bening itu nanti akan mudah ditemukan selama Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2018 yang digelar Polda Jateng. Perempuan-perempuan cantik ini siap diterjunkan menembus kemacetan menggunakan moge untuk mengurai kepadatan lalu lintas.
Meski mengendarai moge 1600 CC dengan berat hampir satu ton, namun gadis-gadis itu tampak piawai. Mereka dengan lincah melakukan beragam manuver yang meliuk-meliuk usai mengikuti apel gelar pasukan di halaman Mapolda Jateng.
"Saya dalam operasi ini sebagai pasukan moge. Biasanya juga membawa moge untuk patroli kota seperti di Simpang Lima hingga kawasan wisata," ujar anggota Polwan Polda Jateng, Bripda Raras Bekti Hanggono Jati, Selasa (6/3/2018).
Menurutnya, saat berpatroli menembus padatnya lalu lintas kota kerap menemukan pelanggaran oleh pengendara. Meski demikian, perempuan dengan gigi gingsul itu tak memberikan tindakan langsung (tilang) melainkan dengan peringatan terlebih dahulu.
"Biasanya itu pengendara yang memboncengkan anaknya. Nah anaknya itu tidak memakai helm. Itu kan berbahaya, makanya kita beri peringatan terlebih dahulu kepada pengendara itu. Karena jika terjadi kecelakaan anaknya yang bakal bahaya," bebernya sembari mengumbar senyum manis.
Penuturan serupa disampaikan anggota pasukan moge yang lain, Bripda Anik Setyoningrum. Dia mengaku sudah terbiasa mengendarai moge menembus padatnya lalu lintas. Meski awalnya sempat kesulitan, tapi berkat latihan rutin dia kini termasuk Polwan yang andal membawa moge.
"Awalnya dulu juga sempat kesulitan, tapi kita terus latihan makanya sekarang sudah terbiasa. Memang cukup susah, karena ini beratnya 900 kilogram," ujar Anik di atas moge.
Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, menyatakan, Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2018 digelar pada 5-25 Maret. Operasi itu untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang menelan korban sekira 4.200 jiwa setiap tahun.
"Tahun ini memang lebih pada aspek keselamatan karena aspek keselamatan indikasinya adalah korban kecelakaan lalu lintas. Di Jateng sendiri ada 4.200-an meninggal akibat kecelakaan selama satu tahun," pungkasnya.
(nag)