Pembunuhan Meta Novita Diotaki Remaja 16 Tahun, Begini Ceritanya

Senin, 05 Maret 2018 - 21:58 WIB
Pembunuhan Meta Novita...
Pembunuhan Meta Novita Diotaki Remaja 16 Tahun, Begini Ceritanya
A A A
SEMARANG - Kasus pembunuhan yang menimpa Meta Novita Handayani (38) warga Perumahan Permata Puri Bukit Delima B 9 Nomor 17 RT 3/8 Kelurahan Bringin, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, menggegerkan banyak pihak. Terlebih, otak pembunuhan itu adalah remaja 16 tahun yang pernah menjadi orang dekat korban.

"Otaknya (kasus pembunuhan) adalah ceweknya yang sakit hati kapada majikannya. Kemudian nantangin kepada pacarnya berani enggak membalaskan sakit hatinya itu. Dan cowoknya berani," ujar Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abiyoso Seno Aji, saat gelar perkara, Senin (5/3/2018).

Dua tersangka merupakan pasangan kekasih yakni Ri (L/23), warga Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu, Semarang dan YA alias L (P/16), yang tercatat sebagai penduduk Dusun Krajan, Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal. YA sebelumnya sempat bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah korban.

Ri pun tak ingin mengecewakan gadis pujaannya. Dia bertekad memenuhi keinginan YA sebagai bukti cinta. Mereka juga tak membutuhkan waktu lama untuk merencanakan aksi balas dendam itu. Keesokan harinya, dengan membawa sebilah pisau dapur pasangan kekasih itu melalukan pengintaian di sekitar rumah korban.

"Rencana pembunuhan hanya satu hari sebelum kejadian. Disuruh kok mau, ya karena cinta sama pacar. Apalagi, korban dulu juga pernah ngata-ngatain saya waktu jemput pacar pulang kerja. Katanya saya jelek, hitam, kere (miskin). Kalau satu kali enggak apa-apa, tapi ini sering," terangnya.

Sementara itu, YA mengakui menyimpan dendam kepada mantan majikannya. Selain melarangnya menjalin hubungan asmara dengan Ri, korban juga sempat memberhentikannya dari pembantu rumah tangga. Meski demikian, dia mengaku awalnya tak ingin menghabisi nyawa korban. Dia bersama kekasihnya hanya akan memberi pelajaran kepada korban.

"Saya bilang pada pacar hanya berniat mencelakai saja, enggak ada rencana membunuh. Saya pernah disumpahin Bu Meta. Saya dikeluarin (kerja sebagai pembantu) terus saya disepatani (disumpahi) tidak akan dapat pekerjaan hingga beberapa bulan. Ibu Meta sering bilang seperti itu," jelas YA.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1433 seconds (0.1#10.140)