Bupati Gelar Rapat Tentang Pembukaan Lahan Tanpa Dibakar
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Nurhidayah menggelar rapat terbatas bersama tim dari Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian RI untuk mencari solusi agar masyarakat tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
“Kami rapat koordinasi dalam rangka teknologi alternatif pembukaan lahan tanpa bakar untuk mendukung operasi khusus (opsus) swasembada pangan di Kobar. Sebab, jika warga tetap membakar lahan imbasnya akan menyebabkan kabut asap,” ujar bupati perempuan pertama di Kalteng, Jumat (2/3/2018).
Bupati mengatakan, tim dari Kementerian Pertanian juga melakukan survei lapangan di Desa Sebuai, Kecamatan Kumai untuk mencari lokasi demplot. Demplot merupakan suatu metode penyuluhan di lapangan untuk memperlihatkan secara nyata tentang cara dan atau hasil penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti menguntungkan bagi petani atau nelayan.
“Luasan demplot masih disurvei oleh tim, ini dilakukan supaya masyarakat nantinya bisa bercocok tanam tanpa harus membakar lahan. Saat ini baru ada satu eksavator untuk membuka lahan di area demplot. Nanti ke depan akan kita tambah alat berat,” tuturnya.
Sebelumnya, ratusan hektare lahan di Jalan Pangkalan Bun menuju Kotawaringin Lama tepatnya di kilometer 12-18 terbakar hebat satu pekan lalu. Area yang terbakar merupakan tanah bergambut.
Bahkan kebakaran lahan merembet ke kebun sawit dan sejumlah kebun nanas milik warga setempat. Kabut asap pun sempat menyelimuti Pangkalan Bun selama 4 hari. Saat kebakaran hutan dan lahan mulai padam lantaran dalam 4 hari terakhir terus diguyur hujan.
“Kami rapat koordinasi dalam rangka teknologi alternatif pembukaan lahan tanpa bakar untuk mendukung operasi khusus (opsus) swasembada pangan di Kobar. Sebab, jika warga tetap membakar lahan imbasnya akan menyebabkan kabut asap,” ujar bupati perempuan pertama di Kalteng, Jumat (2/3/2018).
Bupati mengatakan, tim dari Kementerian Pertanian juga melakukan survei lapangan di Desa Sebuai, Kecamatan Kumai untuk mencari lokasi demplot. Demplot merupakan suatu metode penyuluhan di lapangan untuk memperlihatkan secara nyata tentang cara dan atau hasil penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti menguntungkan bagi petani atau nelayan.
“Luasan demplot masih disurvei oleh tim, ini dilakukan supaya masyarakat nantinya bisa bercocok tanam tanpa harus membakar lahan. Saat ini baru ada satu eksavator untuk membuka lahan di area demplot. Nanti ke depan akan kita tambah alat berat,” tuturnya.
Sebelumnya, ratusan hektare lahan di Jalan Pangkalan Bun menuju Kotawaringin Lama tepatnya di kilometer 12-18 terbakar hebat satu pekan lalu. Area yang terbakar merupakan tanah bergambut.
Bahkan kebakaran lahan merembet ke kebun sawit dan sejumlah kebun nanas milik warga setempat. Kabut asap pun sempat menyelimuti Pangkalan Bun selama 4 hari. Saat kebakaran hutan dan lahan mulai padam lantaran dalam 4 hari terakhir terus diguyur hujan.
(wib)