Suap Pilkada Garut, Penyidik Temukan Transaksi Mencurigakan

Rabu, 28 Februari 2018 - 17:15 WIB
Suap Pilkada Garut,...
Suap Pilkada Garut, Penyidik Temukan Transaksi Mencurigakan
A A A
BANDUNG - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat (Jabar) telah mendapat catatan rekening koran dari pihak BCA yang berisi transaksi dan aliran dana terkait kasus suap Pilkada Garut 2018.

Dari hasil pendalaman terhadap nomor rekening tersangka, penyidik menemukan aliran dana transfer sebesar Rp100 juta ke mantan komisioner KPU Kabupaten Garut Ade Sudrajat dan mantan Ketua Panwaslu Garut Rp10 juta ke Heri Hasan Basri. "Ya ada segitu dari hasil keterangan pihak Bank. Fakta ini kami dalami terkait kemungkinan ada transfer dana lain," kata Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Pol Umar Surya Fana di Mapolda Jabat, Rabu (28/2/2018).

Umar mengungkapkan, akan mendalami keterangan Soni Sondani dan Usep Nurdin yang diperiksa intensif oleh penyidik di ruang Subdot II Ditreskrimum. Selain itu prnyidik juga mrngkonfrontir keterangan dari tersangka Didin Wahyudin, yang merupakan ketua tim sukses (timses) pasangan bakal calon bupati wakil bupati jalur perseorangan Soni Sondani-Usep Nurdin.

"Keterangan Soni dan timses Didin, kami konfrontir karena keduanya punya alibi masing-masing," ujar Umar.

Dirreskrimum menuturkan, Soni mengakui memberikan dana kepada Didin sebagai timses, untuk dana operasional pemenamgan, penggalangan dukungan, dan sosialisasi. "Sejauh ini pengakuannya begitu. Ini kan baru pengakuan. Kalau memang terbukti ya bisa kami masukan ke berita acara pemeriksaan. Jika ditemukan bukti, kemungkinan ada tersangka baru dalam kasus ini," tutur dia.

Bakal calon bupati Garut dari jalur independen, Soni Sondani datang memenuhibpanggilan penyidik Ditreskrimum Pokda Jabar sekitar pukul 11.30 WIB. Setelah 30 menit diperiksa, Soni diberi kesempatan untuk melaksanakan salah Zuhur.

"Saya penuhi panggilan Polda Jabar hari ini. Saya beri keterangan seperti yang saya ketahui, bicara apa adanya," kata Soni.

Dia membenarkan bahwa Didin Wahyudin merupakan ketua tim sukses pasangan Soni Sondani-Usep Nurdin. Untuk memenangkan, menyosialisasikan pasangan Soni-Usep, dan menggalang dukungan masyarakat, Soni memberikam uang kepada Didin. Dana ratusan juta itu digunakan untuk membiayai operasional timses seperti membentuk korkab (koordinator kabupaten), korcam, dan kordes.

"Didin benar tim sukses saya. Tapi saya tidak tau soal suap itu. Itu inisiatif Didin. Jadi tidak ada instruksi dari saya. Justru saya ke sini untuk konfirmasi soal suap itu. Saya tau kasus ini dari medsos," ujar pria yang berprofesi pengusaha ini.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2148 seconds (0.1#10.140)