Penanganan Darurat Pascagempa Boven Digoel Terkendala Kondisi Medan
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah kendala dihadapi otoritas setempat dalam penanganan darurat pascagempa bermagnitudo 7,4 SR di Kabupaten Boven Digoel, Papua pada Senin (26/2/2018). Salah satu kendala yaitu kondisi medan yang teridentifikasi berbukit-bukit.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Welliam R. Manderi, seperti tertuang dalam rilis yang disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. Minimnya sarana komunikasi juga menyulitkan koordinasi di lapangan.
"BPBD Provinsi Papua melaporkan bahwa kebutuhan mendesak yang diperlukan para korban yaitu permakanan, suplai air, dan pelayanan medis baik berupa tenaga medis, peralatan dan obat-obatan," ujar Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya, Selasa (27/2/2018)
Sutopo menambahkan, hingga kini BPBD bekerja sama dengan Polres Boven Digoel dan Humas Pemda setempat untuk melakukan kaji cepat. "BPBD provinsi telah mendorong logistik ke Kabupaten Boven Digoel dan Polres dan TNI setempat melakukan evakuasi masyarakat yang terdampak bencana."
Data sementara menyebutkan, 4 rumah, 1 masjid, dan 1 puskesmas rusak di Distrik Mindiptanah; 2 rumah rusak dan 1 bangunan PDAM rusak berat di Waropko, sedangkan 1 rumah, 1 sekolah, dan 1 kantor distrik rusak di Arimop. Selain kerusakan, gempa memicu longsor dan kerusakan jalan di Waropko. Hingga kini, kaji cepat masih terus dilakukan oleh otoritas setempat.
"Kabupaten Boven Digoel belum memiliki BPBD sebagai organisasi yang bergerak di bidang penanggulangan bencana," pungkas Sutopo.
Seperti diketahui, sejak Senin dini hari kemarin hingga siang ini, wilayah Boven Digoel beberapa kali diguncang gempa bermagnitudo di atas 5,0 SR. (Baca Juga: Gempa Kembali Menggoyang Papua(zik)
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Welliam R. Manderi, seperti tertuang dalam rilis yang disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. Minimnya sarana komunikasi juga menyulitkan koordinasi di lapangan.
"BPBD Provinsi Papua melaporkan bahwa kebutuhan mendesak yang diperlukan para korban yaitu permakanan, suplai air, dan pelayanan medis baik berupa tenaga medis, peralatan dan obat-obatan," ujar Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya, Selasa (27/2/2018)
Sutopo menambahkan, hingga kini BPBD bekerja sama dengan Polres Boven Digoel dan Humas Pemda setempat untuk melakukan kaji cepat. "BPBD provinsi telah mendorong logistik ke Kabupaten Boven Digoel dan Polres dan TNI setempat melakukan evakuasi masyarakat yang terdampak bencana."
Data sementara menyebutkan, 4 rumah, 1 masjid, dan 1 puskesmas rusak di Distrik Mindiptanah; 2 rumah rusak dan 1 bangunan PDAM rusak berat di Waropko, sedangkan 1 rumah, 1 sekolah, dan 1 kantor distrik rusak di Arimop. Selain kerusakan, gempa memicu longsor dan kerusakan jalan di Waropko. Hingga kini, kaji cepat masih terus dilakukan oleh otoritas setempat.
"Kabupaten Boven Digoel belum memiliki BPBD sebagai organisasi yang bergerak di bidang penanggulangan bencana," pungkas Sutopo.
Seperti diketahui, sejak Senin dini hari kemarin hingga siang ini, wilayah Boven Digoel beberapa kali diguncang gempa bermagnitudo di atas 5,0 SR. (Baca Juga: Gempa Kembali Menggoyang Papua(zik)