Emil Dardak Ingin Akses ke Pulau Bawean Dipermudah

Selasa, 27 Februari 2018 - 14:34 WIB
Emil Dardak Ingin Akses...
Emil Dardak Ingin Akses ke Pulau Bawean Dipermudah
A A A
GRESIK - Pulau terluar yang ada di Jawa Timur masih kekurangan akses ekonomi dan teknologi. Calon Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak ingin kawasan di kepulauan bisa diberikan akses yang mudah. Salah satu perhatiannya dengan mempermudah akses ke Pulau Bawean, Gresik.
Emil Dardak Ingin Akses ke Pulau Bawean Dipermudah

Emil menuturkan, perlu adanya penguatan akses transportasi ke Pulau Bawean. Akses yang cepat diyakini mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat di kepulauan.

Penguatan akses ke Pulau Bawean ini merupakan salah komitmen pasangan ini yang dituangkan dalam bhakti ke-4 Jatim Akses, dari Nawa Bhakti Satya yang diusung bersama Khofifah Indar Parawansa.

"Kalau kepulauan bisa terhubung dengan baik, maka ekonomi masyarakat bisa terus meningkat," ujar Emil ketika ditemui di Gresik, Senin (26/2/2018) malam.

Dia melanjutkan, perlunya upaya membangun infrastruktur dalam kerangka pengembangan wilayah terpadu. Semua itu juga dilakukan untuk keadilan akses bagi masyarakat pesisir dan desa terluar untuk bisa mendongkrak perekonomian suatu wilayah.

"Kita tahu pada saat ombak besar, untuk bisa berkunjung ke Pulau Bawean harus menunggu kapal-kapal besar dari Kalimantan," ungkapnya.

Bupati non aktif Kabupaten Trenggalek ini juga menjelaskan, transportasi yang terpadu menjadi urat nadi perekononian yang harus terus diperbaiki tiap tahun. Kemudahan akses bagi masyarakat ke berbagai daerah bisa membangun peradaban yang lebih baik.

"Dari hal ini, kami mengkaji perlunya kita membantu mendatangkan khusus kapal-kapal besar untuk bisa melayani pelayaran ke Pulau Bawean di saat terjadi gelombang tinggi, sehingga suplai barang ke pulau tersebut bisa lancar," imbuhnya.

Makanya, kata Emil, pihaknya menjadikan program transportasi antar pulau bisa dijalankan. Semua ini untuk mengatasi daerah-daerah terisolir. "Tentu bukan hanya Pulau Bawean saja melainkan juga beberapa pulau di Madura dan beberapa daerah lainnya," timpal suami Arumi Bachsin ini.

Kemudahan dalam akses pengiriman barang ke kepulauan akan disinergikan dengan perekonomian yang berdaya saing. Salah satunya mendorong kerjasama yang kuat antara industri besar dengan sektor UMKM.

"Perkembangan perekonomian Jawa Timur tetap kita tumpukan pada sektor UMKM. Namun demikian industri-industri yang berdaya saing pastinya tetap akan kita berikan tempat," ucapnya.

Saat ini, katanya, investasi asing di Jawa Timur masih kecil dibandingkan dengan penyertaan modal dalam negeri. Namun masih ada peluang untuk mendorong angka ini untuk bisa lebih besar lagi.

Makanya industri besar harus bermitra dengan UMKM. Sepertinya di Jepang, banyak sekali industri PMA itu menciptakan peluang untuk UMKM. Industri besar masih bisa memberikan peluang bagi industri kecil.

"Inilah yang kita sebut dengan pemberdayaan ekonomi. Selain bisa menciptakan peluang juga dapat menumbuhkan daya saing ekonomi," sambungnya.

Emil pun sempat membuka dialog dengan kelompok milenial yang ada di Kabupaten Gresik. Beberapa pertanyaan dan aspirasi disampaikan untuk membuka banyak lapangan pekerjaan bagi generasi muda.

“Kira-kira program apa yang akan disiapkan bagi lulusan mahasiswa yang akan menjalani profesi atau lapangan pekerjaan nantinya. Karena lapangan pekerjaan yang tersedia sering tidak sesuai dengan jurusan yang dimiliki oleh mahasiswa itu sendiri,” ujar Vivin Wulandari, seorang mahasiswi dari Universitas Muhammadiyah Gresik.

Emil pun langsung menjawab, bila dirinya sudah menyiapkan program Millennial Job Fair. Mahasiswa yang telah lulus dan belum memiliki pekerjaan bisa mengikuti program ini. “Di sini lulusan mahasiswa akan dibekali pelatihan sesuai potensi yang dibutuhkan oleh pihak yang merekrutnya nanti,” tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6996 seconds (0.1#10.140)