6 Kecamatan di Lamongan Masih Terendam Banjir Luapan Bengawan Solo

Senin, 26 Februari 2018 - 18:41 WIB
6 Kecamatan di Lamongan Masih Terendam Banjir Luapan Bengawan Solo
6 Kecamatan di Lamongan Masih Terendam Banjir Luapan Bengawan Solo
A A A
LAMONGAN - Luapan air Bengawan Solo masih merendam wilayah Lamongan. Memasuki hari ketiga, masih ada enam kecamatan yang terendam air hingga 40 centimeter. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, enam kecamatan yang wilayahnya masih terendam yaitu; Kecamatan Babat, Laren, Karangbinangun, Maduran, Karanggeneng dan Kecamatan Gelagah.

Kecamatan Babat air luapan merendam Desa Banaran dan Babat dengan jumlah rumah yang terendam kisaran 400 unit. Kecamatan Laren air merendam wilayah Desa Pesanggarahan, Siser, Mojoasem, Keduyung, Centini, Bulurejo, dan Laren. Kecamatan Meduran desa yang terendam; Jangkungkusumo, Parengan dan Gedungan.

Adapun di Kecamatan Karangbinangun ada dua desa yang terendam; Karangbinangun dan Bogobabadan.

Selanjutnya Kecamatan Karanggeneng meliputi Desa Kalanganyar dan Mertan. Terakhir Kecamatan Gelagah desa yang terendam yaitu; Mendugo di Desa Jatirenggo, Konang. Karanturi dan Desa Mluwur.

“Total rumah yang terendam air luapan Bengawan Solo mencapai 2.000 unit lebih. Dengan ketinggihan air variatif antara 15 centimeter sampai 40 centimeter,” ujar Kasi Tanggap Darurat BPBD Lamongan, Muslimin, Senin (26/2/2018).

Selain itu, lahan pertanian di Kecamatan Laren ada 5,5 hektare, Kecamatan Karangbinagun ada 15 hektare, Kalitengah 60 hektare, Maduran 52 hektare, Karanggeneng 25,2 hektare, Glagah 481,02 hektare, Kecamatan Deket 481 hektare.

“Hanya saja, untuk Kecamatan Deket ini bukan karena luapan Bengawan Solo, tapi karena curah hujan lokal,” ungkap Muslimin.

Sementara itu untuk fasilitas umum; di Kecamatan Laren ada 2 masjid, 7 musala, 1 sekolah. Karang Binangun jalan dusun yang terputus mencapai 35 meter. Karanggeneng ada pasar desa terendam, usaha batu bata yang berada di bantaran Sungai Bengawan Solo sebanyak 31 tempat libur.

Kepala BPBD Lamongan, Suprapto menyatakan, pihaknya belum bisa memperkirakan surutnya banjir akibat luapan Bengawan Solo tersebut. Selain lokasi banjir memang dataran rendah, juga curah hujan berdasarkan perkiraan BMKG masih tinggi sampa akhir Februari. Bahkan, curah hujan tinggi bakal berlangsung sampa akhir Maret 2018.

“Kami hanya bisa memberi bantuan kepada para warga yang menjadi korban. Juga mengimbau untuk warga tetap waspada,” tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2406 seconds (0.1#10.140)