Cegah Kekerasan Ibu dan Anak, APM Bentuk Relawan Perempuan
A
A
A
MUARA BUNGO - Puluhan ibu rumah tangga dari Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi mengikuti training of trainer (TOT) Kader perempuan di Aula PKK Bungo, Minggu (25/2/2018). Kegiatan yang dilaksanakan oleh Alianasi Perempuan Merangin (APM) tersebut bertujuan untuk peluasan informasi Hak Kesehatan dan Reprodusi (HKSR).
TOT diadakan mengingat minim nya pengetahuan, pencegahan kekeranan terhadap ibu dan anak, selain itu juga dapat mengatasi masalah penanggulangan kesehatan reproduksi yang dialami para perempuan.
Pelatihan TOT dilakukan secara efektif, dengan menggunakan metode secara partisipatoris dari kader relawan perempuan dan dengan cara curah pendapat, ceramah, diskusi kelompok, dan bermain peran.
Tim fasilitator internal APM Aljimah mengatakan, Dalam kegiatan TOT kader yang menjadi relawan perempuan, harus memperluaskan informasi HKSR. "baik itu pengurus maupun calon kader relawan perempuan," jelas Aljimah.
Aljimah berharap kepada perempuan yang ada di Kabupaten Bungo, Merangin dan Sarolangun untuk aktif di tengah masyarakat dalam menangani kekerasan terhadap ibu dan anak.
Selain itu, kader harus memperbanyak kader lokal perempuan yang mempunyai kepedulian, kemauan dan kemampuan untuk menjadi kader yang akan mampu memberi penyadaran kepada perempuan dan remaja. "Sehingga dapat memelihara kesehatan seksual dan reproduksi dan mampu memperjuangkan hak- hak kesehatan seksual dan reproduksi perempuan," pungkasnya.
TOT diadakan mengingat minim nya pengetahuan, pencegahan kekeranan terhadap ibu dan anak, selain itu juga dapat mengatasi masalah penanggulangan kesehatan reproduksi yang dialami para perempuan.
Pelatihan TOT dilakukan secara efektif, dengan menggunakan metode secara partisipatoris dari kader relawan perempuan dan dengan cara curah pendapat, ceramah, diskusi kelompok, dan bermain peran.
Tim fasilitator internal APM Aljimah mengatakan, Dalam kegiatan TOT kader yang menjadi relawan perempuan, harus memperluaskan informasi HKSR. "baik itu pengurus maupun calon kader relawan perempuan," jelas Aljimah.
Aljimah berharap kepada perempuan yang ada di Kabupaten Bungo, Merangin dan Sarolangun untuk aktif di tengah masyarakat dalam menangani kekerasan terhadap ibu dan anak.
Selain itu, kader harus memperbanyak kader lokal perempuan yang mempunyai kepedulian, kemauan dan kemampuan untuk menjadi kader yang akan mampu memberi penyadaran kepada perempuan dan remaja. "Sehingga dapat memelihara kesehatan seksual dan reproduksi dan mampu memperjuangkan hak- hak kesehatan seksual dan reproduksi perempuan," pungkasnya.
(nag)