Ratusan Pejabat Pengawas Kemendagri Ikuti Bela Negara di Cipatat
A
A
A
BANDUNG - Ratusan pejabat pengawas Eselon IV di lingkungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) mengikuti pelatihan bela negara bersama.
Gelombang pertama pelatihan ini, diikuti oleh sebanyak 432 pejabat pengawas, dari total 544 pejabat pengawas yang dijadwalkan mengikuti pelatihan. Sisanya, yakni 112 pejabat, bolos tanpa keterangan.
Pelatihan dilakukan tiga hari, mulai 22-24 Februari 2018, di Pusdik Infanteri-Pussenif Kodiklat TNI-AD, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, dan dibuka oleh Kepala BPSDM Kemendagri Teguh Setyabudi.
"Pejabat pengawas yang tidak hadir dalam pelatihan ini, dimasukkan pada gelombang kedua pelatihan," kata Teguh, kepada Koran SINDO, di Pusdik Infanteri-Pussenif Kodiklat TNI-AD, Kamis (22/2/2018).
Sedang mereka yang berhasil menjalani pelatihan selama tiga hari, akan mendapat sertifikat pelatihan kepemimpinan dari Kemendagri. Untuk itu, kedepan pihaknya terus membuat pelatihan bersama ini.
"Pelaksanaan pembekalan kepemimpinan ini merupakan arahan dan petunjuk dari Mendagri. Diharapkan, seluruh pejabat struktural di lingkungan Kemendagri ada peningkatan kepemimpinan," sambungnya.
Dijelaskan dia, pelatihan bela negara bagi pejabat pengawas Kemendagri dan BNPP sangat penting. Karena tantangan pejabat pengawas sangat berat, terutama di masa Pilkada 2018, Pileg dan Pilpres 2019.
"Tantangan aparatur negara kedepan akan semakin berat dan itu dibutuhkan apartur negara sipil yang kompeten dan profesional. Punya sikap, dan disiplin yang harus lebih baik lagi," tambah Teguh lagi.
Pria yang juga Pj Gubernur Sulawesi Tenggara ini melanjutkan, dalam pelatihan itu, para pejabat pengawas Eselon IV akan dibekali dengan materi revolusi mental, antikorupsi, patriorisme, dan nilai juang.
"Kita berharap pembelajaran ini akan menjadi nilai tambah bagi aparatur negara dalam menyukseskan Pilkada 2018, Pileg dan Pilpres 2019. Menjaga nilai-nilai perjuangan, dan patriotisme," paparnya.
Ketua Panitia Kegiatan Kepala Bidang Kepamongprajaan BPSDM Kemendagri Saimona Pardano menambahkan, pelatihan bersama ini untuk mewujudkan pelayan publik yang lebih profesional.
"Pada hakekatnya, pelatihan bersana ini merupakan proses internalisasi dalam menanamkan nilai-nilai kepemimpinan, wawasan kebangsaan, revolusi mental, dan bela negara," sambung Saimona.
Dia berharap, materi yang diberikan di dalam dan luar ruangan, bisa membentuk sikap dan prilaku pejabat pengawas yang mengikuti pelatihan. Sehingga dapat menumbuhkan kesadaran berbangsa.
"Dengan mengikuti pelatihan ini, diharap para PNS akan memiliki keyakinan akan hak, kewajiban, dan tanggung jawabnya sebagai ASN yang rela berkorban demi bangsa dan negara Indonesia," tukasnya.
Rohayati, salah satu peserta bela negara mengatakan, sekira pukul 05.30 WIB, para peserta yang tidur dalam barak-barak terpisah, pria dan wanita, sudah bangun untuk melakukan olahraga bersama.
"Iya, tidurnya dibarak-barak. Tadi bangun tidur jam 05.30 WIB, lalu olahraga naik ke atas, breafing, dan ke lapangan. Lalu dilakukan pembentukan tim-tim kecil, dan acara buka pukul 10.00 WIB," pungkasnya.
Gelombang pertama pelatihan ini, diikuti oleh sebanyak 432 pejabat pengawas, dari total 544 pejabat pengawas yang dijadwalkan mengikuti pelatihan. Sisanya, yakni 112 pejabat, bolos tanpa keterangan.
Pelatihan dilakukan tiga hari, mulai 22-24 Februari 2018, di Pusdik Infanteri-Pussenif Kodiklat TNI-AD, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, dan dibuka oleh Kepala BPSDM Kemendagri Teguh Setyabudi.
"Pejabat pengawas yang tidak hadir dalam pelatihan ini, dimasukkan pada gelombang kedua pelatihan," kata Teguh, kepada Koran SINDO, di Pusdik Infanteri-Pussenif Kodiklat TNI-AD, Kamis (22/2/2018).
Sedang mereka yang berhasil menjalani pelatihan selama tiga hari, akan mendapat sertifikat pelatihan kepemimpinan dari Kemendagri. Untuk itu, kedepan pihaknya terus membuat pelatihan bersama ini.
"Pelaksanaan pembekalan kepemimpinan ini merupakan arahan dan petunjuk dari Mendagri. Diharapkan, seluruh pejabat struktural di lingkungan Kemendagri ada peningkatan kepemimpinan," sambungnya.
Dijelaskan dia, pelatihan bela negara bagi pejabat pengawas Kemendagri dan BNPP sangat penting. Karena tantangan pejabat pengawas sangat berat, terutama di masa Pilkada 2018, Pileg dan Pilpres 2019.
"Tantangan aparatur negara kedepan akan semakin berat dan itu dibutuhkan apartur negara sipil yang kompeten dan profesional. Punya sikap, dan disiplin yang harus lebih baik lagi," tambah Teguh lagi.
Pria yang juga Pj Gubernur Sulawesi Tenggara ini melanjutkan, dalam pelatihan itu, para pejabat pengawas Eselon IV akan dibekali dengan materi revolusi mental, antikorupsi, patriorisme, dan nilai juang.
"Kita berharap pembelajaran ini akan menjadi nilai tambah bagi aparatur negara dalam menyukseskan Pilkada 2018, Pileg dan Pilpres 2019. Menjaga nilai-nilai perjuangan, dan patriotisme," paparnya.
Ketua Panitia Kegiatan Kepala Bidang Kepamongprajaan BPSDM Kemendagri Saimona Pardano menambahkan, pelatihan bersama ini untuk mewujudkan pelayan publik yang lebih profesional.
"Pada hakekatnya, pelatihan bersana ini merupakan proses internalisasi dalam menanamkan nilai-nilai kepemimpinan, wawasan kebangsaan, revolusi mental, dan bela negara," sambung Saimona.
Dia berharap, materi yang diberikan di dalam dan luar ruangan, bisa membentuk sikap dan prilaku pejabat pengawas yang mengikuti pelatihan. Sehingga dapat menumbuhkan kesadaran berbangsa.
"Dengan mengikuti pelatihan ini, diharap para PNS akan memiliki keyakinan akan hak, kewajiban, dan tanggung jawabnya sebagai ASN yang rela berkorban demi bangsa dan negara Indonesia," tukasnya.
Rohayati, salah satu peserta bela negara mengatakan, sekira pukul 05.30 WIB, para peserta yang tidur dalam barak-barak terpisah, pria dan wanita, sudah bangun untuk melakukan olahraga bersama.
"Iya, tidurnya dibarak-barak. Tadi bangun tidur jam 05.30 WIB, lalu olahraga naik ke atas, breafing, dan ke lapangan. Lalu dilakukan pembentukan tim-tim kecil, dan acara buka pukul 10.00 WIB," pungkasnya.
(nag)