Khofifah-Emil Harus Bisa Terjemahkan Program Pro-Rakyat
A
A
A
SURABAYA - Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dituntut untuk bisa menerjemahkan program pro-rakyat yang sudah dirangkum dalam sembilan Nawa Bakti Satya. Gagasan program pro-rakyat yang sudah dibingkai ini dirasa perlu dijelaskan dengan cepat dan mudah dipahami oleh masyarakat.
Pakar Politik Universitas Negeri Trunojoyo Mochtar W Oetomo menuturkan, secara umum sebenarnya nawa bakti satya sudah menyentuh semua domain kebutuhan masyarakat di Jatim. Ini langkah maju yang sudah dibuat oleh Khofifah-Emil dalam memahami kebutuhan masyarakat di Jatim.
“Tantangannya sekarang bagaimana Khofifah-Emil serta tim pemenangannya bisa mendistribusikan program ini di seluruh elemen masyarakat dengan taktis, cepat dan menyeleruh,” ujar Mochtar, Senin (19/2/2018).
Dia melanjutkan, dengan formula serta bahasa yang mudah dipahami rakyat akan menjadi penentu utama untuk bisa diterima dengan baik. Sebab, percuma saja bila program bagus tapi tidak dipahami dan tidak sampai di masyarakat.
“Tentu saja ini strategis yang cukup jitu. Jadi bagian mereka bisa merayu dan mengambil hati rakyat agar dapat diterima dan pada gilirannya menjadi pendulang elektabilitas. Tentu dengan catatan publik mampu memahami program nawa bakti ini,” jelasnya.
Direktur Surabaya Survei Center ini menambahkan, salah satu Nawa Bakti Satya yang cukup bisa diterima oleh masyarakat di Jatim,seperti pembangunan infrastruktur di selatan Jawa dan kepulauan. Pembangunan infrastruktur di sana bukan hanya sekedar perlu, tapi juga mendesak. “Mengingat sudah puluhan tahun selatan dan kepulauan tertinggal jauh dari utara dan tengah,” ucapnya.
Pakar Politik Universitas Negeri Trunojoyo Mochtar W Oetomo menuturkan, secara umum sebenarnya nawa bakti satya sudah menyentuh semua domain kebutuhan masyarakat di Jatim. Ini langkah maju yang sudah dibuat oleh Khofifah-Emil dalam memahami kebutuhan masyarakat di Jatim.
“Tantangannya sekarang bagaimana Khofifah-Emil serta tim pemenangannya bisa mendistribusikan program ini di seluruh elemen masyarakat dengan taktis, cepat dan menyeleruh,” ujar Mochtar, Senin (19/2/2018).
Dia melanjutkan, dengan formula serta bahasa yang mudah dipahami rakyat akan menjadi penentu utama untuk bisa diterima dengan baik. Sebab, percuma saja bila program bagus tapi tidak dipahami dan tidak sampai di masyarakat.
“Tentu saja ini strategis yang cukup jitu. Jadi bagian mereka bisa merayu dan mengambil hati rakyat agar dapat diterima dan pada gilirannya menjadi pendulang elektabilitas. Tentu dengan catatan publik mampu memahami program nawa bakti ini,” jelasnya.
Direktur Surabaya Survei Center ini menambahkan, salah satu Nawa Bakti Satya yang cukup bisa diterima oleh masyarakat di Jatim,seperti pembangunan infrastruktur di selatan Jawa dan kepulauan. Pembangunan infrastruktur di sana bukan hanya sekedar perlu, tapi juga mendesak. “Mengingat sudah puluhan tahun selatan dan kepulauan tertinggal jauh dari utara dan tengah,” ucapnya.
(wib)