Isu Penyerangan Tokoh Agama, Kapolrestabes Minta Warga Medan Jangan Terprovokasi
Isu Penyerangan Tokoh Agama, Kapolrestabes Minta Warga Medan Jangan Terprovokasi
A
A
A
MEDAN - Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto meminta masyarakat Kota Medan jangan terprovokasi isu penyerangan tokoh agama menyebar di media sosial (medsos).
Kombes Pol Dadang Hartanto juga mengingatkan masyarakat agar tidak terpancing dengan isu tersebut. "Sejak beberapa waktu lalu kita melakukan antisipasi, kita menggunakan rencana pengamanan pencegahan dengan pendekatan kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama," jelas Dadang kepada wartawan, Jumat (16/2/2018).
Kapolrestabes Medan mengatakan untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya juga berkoordinasi hingga ke Babinkamtibmas untuk menyentuh segala lapisan masyarakat. "Mengambil langkah langkah preventif, Babinkamtibmas kita turunkan ke lapangan untuk menjaga tempat ibadah umat beragama," ungkapnya.
Namun yang terpenting, masyarakat harus membangun kesadaran diri sendiri untuk patuh terhadap hukum berlaku, jangan terprovokasi yang menyebar di media. "Kita tidak ingin terpecah belah karena isu, karena ini tahun politik," ujarnya.
Karena itu, kepada masyarakat dapat melaporkan segala isu yang berkembang lewat aplikasi 'Polisi Kita Sumut'. "Kalau ragu lapor di Aplikasi Polisi Kita Sumut, nanti kita jawab apakah isu itu benar atau tidak, dan dapat juga melalui media mainstream. Jangan mudah percaya dengan isu yang belum tentu kebenarannya," pungkasnya.
Kombes Pol Dadang Hartanto juga mengingatkan masyarakat agar tidak terpancing dengan isu tersebut. "Sejak beberapa waktu lalu kita melakukan antisipasi, kita menggunakan rencana pengamanan pencegahan dengan pendekatan kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama," jelas Dadang kepada wartawan, Jumat (16/2/2018).
Kapolrestabes Medan mengatakan untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya juga berkoordinasi hingga ke Babinkamtibmas untuk menyentuh segala lapisan masyarakat. "Mengambil langkah langkah preventif, Babinkamtibmas kita turunkan ke lapangan untuk menjaga tempat ibadah umat beragama," ungkapnya.
Namun yang terpenting, masyarakat harus membangun kesadaran diri sendiri untuk patuh terhadap hukum berlaku, jangan terprovokasi yang menyebar di media. "Kita tidak ingin terpecah belah karena isu, karena ini tahun politik," ujarnya.
Karena itu, kepada masyarakat dapat melaporkan segala isu yang berkembang lewat aplikasi 'Polisi Kita Sumut'. "Kalau ragu lapor di Aplikasi Polisi Kita Sumut, nanti kita jawab apakah isu itu benar atau tidak, dan dapat juga melalui media mainstream. Jangan mudah percaya dengan isu yang belum tentu kebenarannya," pungkasnya.
(rhs)
Explore More