Dihantam Ombak, KM Harapan Berkat Tenggelam
A
A
A
MANADO - Sebuah Kapal Motor (KM) bernama Harapan Berkat dilaporkan tenggelam pada Minggu, 11 Februari 2018 pukul 21.30 Wita. Menurut Humas SARNAS Manado Feri Ariyanto, informasi tenggelamnya KM Harapan Berkat, berkapasitas GT-32 itu berada di seputaran Perairan Makalehi, Kecamatan Siau Barat, Kabupaten Kepulauan Sitaro.
“Jadi Senin,12 Februari 2018, pukul 09.00 Wita, melakukan koordinasi dengan pihak KPLP Siau, tentang informasi tenggelamnya KM Harapan Berkat,GT-32,” katanya, Selasa (13/2/2018).
Menurut Feri, kronologis kejadian tenggelamnya kapal tersebut yakni pada Minggu 11 Februari sekira pukul 19.00 Wita kapal kayu KM Harapan Berkat GT-32 berangkat dari Pelabuhan Makalehi menuju Pelabuhan Nusantara Tahuna.
Namun sekira pukul 20.00 Wita, setelah berlayar kurang lebih 4 (empat) mil dari Pelabuhan Makalehi terjadi kebocoran kapal akibat hantaman ombak.
“Maka air laut mulai masuk ke lambung kapal dan mesin alkon tidak mampu menguras air laut yang masuk,” jelasnya.
Kemudian nakhoda langsung memutar balik haluan kapal untuk kembali ke Pulau Makalehi. Melihat kapal sudah kemasukan air banyak maka nakhoda kapal mengambil inisiatif mengkandaskan KM Harapan Berkat di sebelah Utara Pulau Makalehi.
“Seluruh ABK yang berjumlah 11 orang dengan nakhoda Kapal Beny Saluhang dalam keadaan selamat dan kondisi kapal masih ditempat dikandaskan di sebelah utara Pulau Makalehi,” ujarnya.
Sedangkan menurut nakhoda kapal Beny Saluhang, kapalnya saat ini kurang lebih berada 100 meter dari pesisir pantai, letaknya jauh dari pemukiman penduduk.
“Muatan KM Harapan Berkat yaitu bahan campuran yakni barang pecah belah. Dokumen Kapal sudah di tangan Syabandar Makalehi. Saat ini ABK dibantu oleh masyarakat berusaha menurunkan barang-barang kapal tersebut,” tandasnya.
“Jadi Senin,12 Februari 2018, pukul 09.00 Wita, melakukan koordinasi dengan pihak KPLP Siau, tentang informasi tenggelamnya KM Harapan Berkat,GT-32,” katanya, Selasa (13/2/2018).
Menurut Feri, kronologis kejadian tenggelamnya kapal tersebut yakni pada Minggu 11 Februari sekira pukul 19.00 Wita kapal kayu KM Harapan Berkat GT-32 berangkat dari Pelabuhan Makalehi menuju Pelabuhan Nusantara Tahuna.
Namun sekira pukul 20.00 Wita, setelah berlayar kurang lebih 4 (empat) mil dari Pelabuhan Makalehi terjadi kebocoran kapal akibat hantaman ombak.
“Maka air laut mulai masuk ke lambung kapal dan mesin alkon tidak mampu menguras air laut yang masuk,” jelasnya.
Kemudian nakhoda langsung memutar balik haluan kapal untuk kembali ke Pulau Makalehi. Melihat kapal sudah kemasukan air banyak maka nakhoda kapal mengambil inisiatif mengkandaskan KM Harapan Berkat di sebelah Utara Pulau Makalehi.
“Seluruh ABK yang berjumlah 11 orang dengan nakhoda Kapal Beny Saluhang dalam keadaan selamat dan kondisi kapal masih ditempat dikandaskan di sebelah utara Pulau Makalehi,” ujarnya.
Sedangkan menurut nakhoda kapal Beny Saluhang, kapalnya saat ini kurang lebih berada 100 meter dari pesisir pantai, letaknya jauh dari pemukiman penduduk.
“Muatan KM Harapan Berkat yaitu bahan campuran yakni barang pecah belah. Dokumen Kapal sudah di tangan Syabandar Makalehi. Saat ini ABK dibantu oleh masyarakat berusaha menurunkan barang-barang kapal tersebut,” tandasnya.
(sms)