Bripka Jubel, Bhabinkamtibmas Sederhana yang Tak Malu Akui Kesalahan
A
A
A
TEMINABUAN - Meski pun sebagai aparat, namun Brikpa Jubel juga manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan. Akan tetapi pria yang bertugas di Pos Pol Pasar Kajase dan juga sebagai Bhanbinkamtibmas itu tidak ingin terpuruk dan jatuh di lubang yang sama dengan mengulangi kesalahan tersebut.
Sehingga, untuk mengingatkan dirinya supaya tidak terjebak dalam lubang sama, Bripka Jubel sengaja mengisolatif bukti teguran dari atasan akibat kesalahannya. Uniknya lagi, bukti kesalahan tersebut dipajang di ruang tamu.
Hal itu, kontan saja membuat Kapolres Sorong Selatan AKBP Tamtelahitu S.Sos, SIk, M.Krim yang berkunjung ke rumah Bipka Jubel terkejut. Pasalnya, Kapolres menilai sangat jarang ada anggota yang tak malu memasang atau memperlihatkan bukti kesalahannya.
"Saat ditanya, Jubel menerangkan bahwa dahulu ia pernah melakukan pelanggaran dan dihukum oleh Kepala Pos Pol Pasar Kajase pak Hariono," ujar Romylus menirukan jawaban Jubel saat berbincang dengan MNC Media Group di Mapolres Sorong Selatan, Minggu (11/2/2018).
Kemudian lanjut Romylus akibat kesalahannya, Jubel juga diperintah untuk membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi kesalahan lagi. Surat pernyataan yang merupakan bukti kesalahan itulah yg saat ini dipajang di ruang tamu sebagai pengingat bahwa dirinya dahulu pernah buat kesalahan. "Dia sengaja pajang, supaya dia tidak ulangi lagi," kata Romylus.
Dikatakan, berbeda dengan anggota polisi lainnya yang pasti enggan atau malu kesalahannya diketahui istri atau keluarganya, tidak demikian dengan Bripka Jubel.
Bahkan hebatnya lagi, sang Istri mendukung dan senang bukti kesalahan itu terus dipajang." Kata sang Istri supaya suaminya ingat dan tidak buat salah lagi," terang Romylus.
Bahkat kata Romylus, dimasyarakat umum saja jarang kita temui ada orang yang mau kesalahannya diketahui orang lain. "Reaksi normal saat seseorang berbuat salah adalah rasa malu," sebutnya.
Lalu apakah perubahan itu ada? Ya, perubahan itu sudah terjadi. Jubel menjadi Bhabinkamtibmas yg paling rajin mengunjungi masyarakat. "Laporan harian saat dirinya naik piket di Pos Pol Kajase kerap di posting di group Pos Pol dan Bhabimkambtibnas," sebut Romylus lagi.
Tidak hanya itu kata Romylus, Jubel yang asli Papua tersebut juga menjadi Bhabinkamtibmas pertama yg bisa menggerakan kepala kampung untuk memasang baleho sosialisasi dana desa." Itu luar biasa," pujinya.
Namun satu hal yang membuat Kapolres terharu dan bangga pada Jubel adalah di tengah keterbatasan dirinya dengan kondisi keluarganya yang pas-pasan, ia punya semangat hebat.
"Ia rela untuk mondar mandir dari rumah ke kantor yang jaraknya cukup jauh. Ironisnya, Jubel mengaku pada saya sudah satu minggu ini ia tidak lagi naik motor karena motor pinjaman saudaranya tersebut rusak berat. "Sudah satu minggu ini, dia naik ojek. Biayanya mahal, pulang pergi sampai 60 ribu," kata Romylus.
Melihat kondisi Jubel yang sangat sederhana, namun memiliki semangat tinggi itu, spontan Kapolres memerintahkan Kasubag Sarpras untuk menyiapkan motor dinas bagi Birpka Jubel yang berbarengan dengan kunjungan Tim dari Pusat Studi Ilmu Kepolisian Universitas Syiah Kuala. Kapolres juga tak lupa menitipkan sejumlah uang sebagai buah kasih pada Jubel dan keluarganya.
Mendapat perhatian dari Kapolres, Bripka Jubel dan keluarga merasa terharu dan mengaku akan terus berbuat yang terbaik untuk masyarakat. "Saya akan terus mengabdi dan berbuat sebisa mungkin yang terbaik untuk masyarakat. Perhatian dan bantuan dari Kapolres akan saya jadikan penyemangat untuk terus bekerja," pungkas Jubel.
Sehingga, untuk mengingatkan dirinya supaya tidak terjebak dalam lubang sama, Bripka Jubel sengaja mengisolatif bukti teguran dari atasan akibat kesalahannya. Uniknya lagi, bukti kesalahan tersebut dipajang di ruang tamu.
Hal itu, kontan saja membuat Kapolres Sorong Selatan AKBP Tamtelahitu S.Sos, SIk, M.Krim yang berkunjung ke rumah Bipka Jubel terkejut. Pasalnya, Kapolres menilai sangat jarang ada anggota yang tak malu memasang atau memperlihatkan bukti kesalahannya.
"Saat ditanya, Jubel menerangkan bahwa dahulu ia pernah melakukan pelanggaran dan dihukum oleh Kepala Pos Pol Pasar Kajase pak Hariono," ujar Romylus menirukan jawaban Jubel saat berbincang dengan MNC Media Group di Mapolres Sorong Selatan, Minggu (11/2/2018).
Kemudian lanjut Romylus akibat kesalahannya, Jubel juga diperintah untuk membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi kesalahan lagi. Surat pernyataan yang merupakan bukti kesalahan itulah yg saat ini dipajang di ruang tamu sebagai pengingat bahwa dirinya dahulu pernah buat kesalahan. "Dia sengaja pajang, supaya dia tidak ulangi lagi," kata Romylus.
Dikatakan, berbeda dengan anggota polisi lainnya yang pasti enggan atau malu kesalahannya diketahui istri atau keluarganya, tidak demikian dengan Bripka Jubel.
Bahkan hebatnya lagi, sang Istri mendukung dan senang bukti kesalahan itu terus dipajang." Kata sang Istri supaya suaminya ingat dan tidak buat salah lagi," terang Romylus.
Bahkat kata Romylus, dimasyarakat umum saja jarang kita temui ada orang yang mau kesalahannya diketahui orang lain. "Reaksi normal saat seseorang berbuat salah adalah rasa malu," sebutnya.
Lalu apakah perubahan itu ada? Ya, perubahan itu sudah terjadi. Jubel menjadi Bhabinkamtibmas yg paling rajin mengunjungi masyarakat. "Laporan harian saat dirinya naik piket di Pos Pol Kajase kerap di posting di group Pos Pol dan Bhabimkambtibnas," sebut Romylus lagi.
Tidak hanya itu kata Romylus, Jubel yang asli Papua tersebut juga menjadi Bhabinkamtibmas pertama yg bisa menggerakan kepala kampung untuk memasang baleho sosialisasi dana desa." Itu luar biasa," pujinya.
Namun satu hal yang membuat Kapolres terharu dan bangga pada Jubel adalah di tengah keterbatasan dirinya dengan kondisi keluarganya yang pas-pasan, ia punya semangat hebat.
"Ia rela untuk mondar mandir dari rumah ke kantor yang jaraknya cukup jauh. Ironisnya, Jubel mengaku pada saya sudah satu minggu ini ia tidak lagi naik motor karena motor pinjaman saudaranya tersebut rusak berat. "Sudah satu minggu ini, dia naik ojek. Biayanya mahal, pulang pergi sampai 60 ribu," kata Romylus.
Melihat kondisi Jubel yang sangat sederhana, namun memiliki semangat tinggi itu, spontan Kapolres memerintahkan Kasubag Sarpras untuk menyiapkan motor dinas bagi Birpka Jubel yang berbarengan dengan kunjungan Tim dari Pusat Studi Ilmu Kepolisian Universitas Syiah Kuala. Kapolres juga tak lupa menitipkan sejumlah uang sebagai buah kasih pada Jubel dan keluarganya.
Mendapat perhatian dari Kapolres, Bripka Jubel dan keluarga merasa terharu dan mengaku akan terus berbuat yang terbaik untuk masyarakat. "Saya akan terus mengabdi dan berbuat sebisa mungkin yang terbaik untuk masyarakat. Perhatian dan bantuan dari Kapolres akan saya jadikan penyemangat untuk terus bekerja," pungkas Jubel.
(nag)