Tanjakan Emen Jadi Momok Bagi Pengendara Sejak Dahulu

Minggu, 11 Februari 2018 - 08:23 WIB
Tanjakan Emen Jadi Momok Bagi Pengendara Sejak Dahulu
Tanjakan Emen Jadi Momok Bagi Pengendara Sejak Dahulu
A A A
JAKARTA - Kecelakaan kembali terjadi di Jalan Raya Bandung-Subang di Kampung Cicenang, Ciater, Subang, Jawa Barat (Jabar) atau lebih dikenal dengan sebutan Tanjakan Emen . Dalam kecelakaan yang terjadi pada Sabtu 10 Februari 2018 kemarin, sedikitnya 27 orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.

Tanjakan Emen Jadi Momok Bagi Pengendara Sejak Dahulu


Tanjakan yang memiliki medan cukup terjal ini juga memiliki cerita tersendiri bagi warga sekitar. Bahkan, nama Tanjakan Emen diambil dari nama seorang sopir angkot pemberani jurusan Bandung-Subang.

Berdasarkan cerita warga sekitar, Emen kala itu tengah mengendarai angkot yang membawa ikan asin dari Ciroyom Bandung menuju Subang pada malam hari. Namun, sesampainya di jalur tersebut, Emen mengalami kecelakaan hingga membuatnya meninggal dunia pada tahun 1964. Sejak saat itu, tanjakan itu dikenal dengan Tanjakan Emen .

Bahkan, sejak kecelakaan itu terjadi, warga mempercayainya akibat ulah si "Emen". Tidak hanya itu, polisi sekitar juga mengatakan kecelakaan ringan maupun berat kerap terjadi di jalur tersebut.

Sejak kecelakaan Emen itu, warga mulai mengaitkan "Tanjakan Emen" yang persisnya terbentang sebelum jalan menuju pintu objek wisata air panas Ciater dengan cerita mistis. Meski demikian, sopir juga diminta memperhatikan kendaraan saat hendak melintasi jalur yang memiliki kontrol jalan menanjak dan menurun tersebut.

Namun juga ada versi lain soal "Tanjakan Emen" itu. Berdasarkan versi tersebut, Emen menjadi korban tabrak lari. Bukannya ditolong, tetapi mayat si "Emen" malah disembunyikan di rimbun pepohonan sekitar tanjakan itu. Namun, dalam versi ini tidak diketahui waktu kejadiannya.

Selain kecelakaan yang menewaskan 27 anggota rombongan dari Koperasi Simpan Pinjam Permata Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) dengan bus pariwisata Premium Fassion nomor polisi F 7959 AA, pada 2014 jalur tersebut juga memakan korban jiwa yang tidak sedikit.

Kecelakaan itu menimpa mobil yang membawa 54 siswa SMA Al Huda Cengkareng, Jakarta. Dalam kecelakaan itu, delapan siswa meninggal dunia di lokasi kejadian. Kemudian, 17 orang siswa mengalami luka berat dan sisanya luka ringan. (Baca Juga: Tabrakan Maut Bus Pariwisata, 8 Orang Meninggal Dunia
Bahkan, korban kecelakaan yang terjadi kemarin tampak mengenaskan. Jenazah terlihat berhamburan di luar bus. Begitu juga korban yang terjepit badan bus.

Tanjakan Emen Jadi Momok Bagi Pengendara Sejak Dahulu


Meski ada cerita mistis, kecelakaan juga tidak sedikit disebabkan oleh kendaraan yang tidak layak jalan ataupun terjadinya rem blong lantaran kurang dicek. Bahkan, sopir mengantuk juga bisa menjadi salah satu faktor terjadinya kecelakaan. (Baca Juga: Sopir Bus Rombongan Al-Huda Sempat Mengeluh Rem Rusak)

Sebelumnya diberitakan SINDOnews, Salah satu siswa yan menumpang bus B 7529 YB yang mengalami tabrakan dan terbalik di tanjakan Emen, Ciater, Subang, Jawa Barat, sempat mendengar sopir yan bernama Daslir Asmara (64) mengeluh ke kernet bus kalau rem mengalami kerusakan.

Mirna siswa kelas XI IPA-IPS mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi saat bus menuju ke Sariater, Subang, Jawa Barat. Karena waktu menjelang sore, sebagian teman-teman Mirna tertidur di dalam bus.

"Sekitar pukul 17.45 WIB bus yang ngebut ngejar waktu itu tiba-tiba oleng di Turunan," ungkap gadis berambut ikal itu di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu 18 Juni 2014.

Brak, bunyi tabrakan bus dengan mobil Kijang terjadi. Kumandang takbir terdengar dan bus tergelincir ke kebun teh. "Dua kali terbalik, pandangan saya gelap. Saya sadar ketika posisi kepala saya dibawah dan mesin bus diatas," Kata Mirna.

Diolah dari berbagai sumber.

Mungkinkah jalur tersebut menjadi momok yang menakutkan bagi para pengendara?
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6254 seconds (0.1#10.140)