Nyono Suharli Ditangkap KPK, Ketum Golkar Batal ke Surabaya
Nyono Suharli Ditangkap KPK, Ketum Golkar Batal ke Surabaya
A
A
A
SURABAYA - Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Ketua DPD Partai Golkar Jatim yang juga Bupati Jombang Nyono Suharli memengaruhi persiapan partai berlambang pohon beringin ini dalam pilkada serentak yang digelar di Jatim.
Nyono Suharli yang juga Bupati Jombang langsung dibawa KPK ke Jakarta semalam. Efek dominonya, pertemuan dan pengarahan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang sedianya dilakukan pada Minggu (4/2/2018) mendadak dibatalkan. Pertemuan itu seharusnya menjadi fondasi Golkar dalam mengatur strategi pemenangan dalam pilkada serentak di Jatim.
Sekretaris Pemenangan Pemilu Partai Golkar Jatim Aan Ainur Rofik menuturkan, Airlangga memang sudah memberikan kepastian untuk tidak hadir di Surabaya. Acara itu awalnya melibatkan semua jajaran DPP, DPD, maupun pengurus Golkar di tiap kabupaten/kota.
"Meskipun Ketum tidak datang, acara pengarahan terkait pilkada tetap berjalan dengan format baru menjadi rakor bidang politik pengurus Golkar se-Jatim," ujar Aan, Minggu (4/2/2018).
Ia melanjutkan, meskipun Airlangga tak bisa hadir, ada utusan dari DPP yang mewakili, yakni Ibnu Munzir. Pembahasan tentang pilkada serentak pun tetap dijalankan. "Jumlah pesertanya memang berkurang," ujarnya.
Aan juga menjelaskan, rencana awal pengarahan Ketum Golkar akan dihadiri 1.500 pengurus dan simpatisan. Jumlah itu akhirnya harus berkurang karena hanya dihadiri sekitar 700 orang pengurus inti partai. Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jatim Khofifah-Emil Dardak serta pasangan bakal calon bupati/wali kota dipastikan juga batal hadir.
"Dalam rencana yang sudah masuk ke kami ada sekitar 300 anggota Muslimat NU yang merupakan simpatisan Khofifah ikut hadir. Tetapi karena ada perubahan acara, ya mereka juga batal datang," jelasnya.
Nyono Suharli yang juga Bupati Jombang langsung dibawa KPK ke Jakarta semalam. Efek dominonya, pertemuan dan pengarahan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang sedianya dilakukan pada Minggu (4/2/2018) mendadak dibatalkan. Pertemuan itu seharusnya menjadi fondasi Golkar dalam mengatur strategi pemenangan dalam pilkada serentak di Jatim.
Sekretaris Pemenangan Pemilu Partai Golkar Jatim Aan Ainur Rofik menuturkan, Airlangga memang sudah memberikan kepastian untuk tidak hadir di Surabaya. Acara itu awalnya melibatkan semua jajaran DPP, DPD, maupun pengurus Golkar di tiap kabupaten/kota.
"Meskipun Ketum tidak datang, acara pengarahan terkait pilkada tetap berjalan dengan format baru menjadi rakor bidang politik pengurus Golkar se-Jatim," ujar Aan, Minggu (4/2/2018).
Ia melanjutkan, meskipun Airlangga tak bisa hadir, ada utusan dari DPP yang mewakili, yakni Ibnu Munzir. Pembahasan tentang pilkada serentak pun tetap dijalankan. "Jumlah pesertanya memang berkurang," ujarnya.
Aan juga menjelaskan, rencana awal pengarahan Ketum Golkar akan dihadiri 1.500 pengurus dan simpatisan. Jumlah itu akhirnya harus berkurang karena hanya dihadiri sekitar 700 orang pengurus inti partai. Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jatim Khofifah-Emil Dardak serta pasangan bakal calon bupati/wali kota dipastikan juga batal hadir.
"Dalam rencana yang sudah masuk ke kami ada sekitar 300 anggota Muslimat NU yang merupakan simpatisan Khofifah ikut hadir. Tetapi karena ada perubahan acara, ya mereka juga batal datang," jelasnya.
(zik)
Explore More