Penumpang Bersebo Hebohkan Bandara KNIA
A
A
A
MEDAN - Pengunjung dan penumpang di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA), Sumatera Utara dihebohkan dengan adanya pria bersenjata api memboyong seseorang di area apron (pelataran parkir) pesawat, kemarin (24/1/2018).
Sedikitnya lima personel berseragam Brimob menggiring seorang pria dengan tangan diborgol. Wajahnya ditutup sebo dan didampingi tiga orang laki-laki berpakaian biasa dan satu orang berpakaian petugas Lapas.
"Pas turun dari pesawat, ada sekelompok orang berjalan membawa satu orang pakai sebo sama kayak diikat tangannya. Kami pikir itu teroris. Soalnya cara bawa sama turun dari pesawatnya agak aneh," ujar pengunjung, Wira.
Asisten Manager Branch Communication KNIA, Chandra Gumilar saat dikonfirmasi menjelaskan pria yang dibawa personel bersenjata lengkap itu bukanlah teroris, namun narapidana biasa yang dipindahkan dari Lapas Bandung.
"Bukan teroris, tapi pemindahan narapidana biasa atas kasus curanmor dari Bandung ke Medan menggunakan pesawat Lion JT 911," jelasnya.
Kapolres Deliserdang AKBP Eddi Suryantha Tarigan mengatakan belum mendapat informasi terkait hal tersebut. "Saya masih di Jakarta, tapi saya rasa bukan teroris. Nanti akan saya informasikan lagi," katanya.
Sedikitnya lima personel berseragam Brimob menggiring seorang pria dengan tangan diborgol. Wajahnya ditutup sebo dan didampingi tiga orang laki-laki berpakaian biasa dan satu orang berpakaian petugas Lapas.
"Pas turun dari pesawat, ada sekelompok orang berjalan membawa satu orang pakai sebo sama kayak diikat tangannya. Kami pikir itu teroris. Soalnya cara bawa sama turun dari pesawatnya agak aneh," ujar pengunjung, Wira.
Asisten Manager Branch Communication KNIA, Chandra Gumilar saat dikonfirmasi menjelaskan pria yang dibawa personel bersenjata lengkap itu bukanlah teroris, namun narapidana biasa yang dipindahkan dari Lapas Bandung.
"Bukan teroris, tapi pemindahan narapidana biasa atas kasus curanmor dari Bandung ke Medan menggunakan pesawat Lion JT 911," jelasnya.
Kapolres Deliserdang AKBP Eddi Suryantha Tarigan mengatakan belum mendapat informasi terkait hal tersebut. "Saya masih di Jakarta, tapi saya rasa bukan teroris. Nanti akan saya informasikan lagi," katanya.
(rhs)