Targetkan Air Citarum Layak Minum, Menko Luhut Minta Semua Pihak Terlibat

Selasa, 16 Januari 2018 - 22:33 WIB
Targetkan Air Citarum Layak Minum, Menko Luhut Minta Semua Pihak Terlibat
Targetkan Air Citarum Layak Minum, Menko Luhut Minta Semua Pihak Terlibat
A A A
BANDUNG - Pemerintah pusat menaruh perhatian serius terhadap penanganan limbah yang mengotori Sungai Citarum. Sungai yang menyandang predikat sungai terkotor di dunia tersebut ditargetkan layak diminum.

"Supaya airnya layak untuk diminum lagi, apakah 5 atau 10 tahun terjadinya, harus mulai dari sekarang untuk kebaikan generasi nanti," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan seusai memimpin Rapat Sosialisasi Penataan Sungai Citarum di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (16/1/2018).

Menurut Luhut, sosialisasi penanganan Sungai Citarum sangat penting dilakukan dalam menyelesaikan persoalan Sungai Citarum, sehingga masyarakat dapat berperan aktif dalam penanganan sungai terpanjang di Jawa Barat itu. Dia menegaskan, persoalan Sungai Citarum dapat diselesaikan jika semua pihak ikut terlibat untuk menuntaskannya. "Masyarakat yang langsung mengalami ini harus bertekad, apa mau nanti generasi selanjutnya terkontaminasi logam-logam berat," ujar Luhut.

Luhut melanjutkan, pemerintah pusat pun segera melakukan sinkronisasi program normalisasi Sungai Citarum, mulai dari tingkat pusat hingga daerah, termasuk program Citarum Bestari yang dijalankan Pemprov Jabar yang dinilainya sudah berjalan baik. "Lima tahun lagi kita berharap airnya sudah mulai baik, semua industri punya IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), orang ada MCK-nya. Nggak ada yang buang kotoran ke sungai," paparnya.

Luhut meyakinkan, anggaran normalisasi Sungai Citarum tak perlu diragukan ketersediaannya. Selain berasal dari organisasi internasional, ketersediaan anggaran pun bisa dikoordinasikan dari pihak kementerian terkait yang nilainya bisa mencapai triliunan rupiah.

"Sekarang banyak dana dari kementerian-kementerian, sudah ada programnya. Hanya kita belum disinergikan semuanya. Cukup besar (nilainya) beberapa triliun, dari mulai Kementerian PU Pera, Kementerian LHK, macam-macam," bebernya.

Masih di tempat yang sama, Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mengatakan, melalui program Citarum Bestari, Sungai Citarum yang menyandang predikat sungai terkotor akibat banyaknya sampah, telah dapat diatasi. Namun, diakui Deddy, persoalan Sungai Citarum belum teratasi seluruhnya karena masih meninggalkan masalah limbah dan sedimentasi.

"Tadinya bisa berjalan di atas tumpukan sampah saking tebalnya di atas Citarum, sekarang tidak. Tadinya terkotor, sekarang jadi yang terhitam akibat limbah, limbah cair maupun limbah rumah tangga," jelas Deddy.

Deddy melanjutkan, program Masyarakat Eco Village yang dilaksanakan di 130 desa di bantaran Sungai Citarum juga sudah mengubah perilaku masyarakat terhadap kebersihan menjadi lebih baik. "Namun, masalah alih fungsi lahan dari hutan lindung menjadi ladang pertanian serta pembuangan limbah ke sungai, memang butuh tindakan hukum," tandasnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7248 seconds (0.1#10.140)