Gelombang Tinggi, Nelayan DIY Diminta Waspada

Selasa, 16 Januari 2018 - 21:34 WIB
Gelombang Tinggi, Nelayan...
Gelombang Tinggi, Nelayan DIY Diminta Waspada
A A A
YOGYAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengimbau nelayan di sepanjang pantai selatan DIY untuk mewaspadai gelombang tinggi. Nelayan diminta menunda aktivitasnya sampai gelombang tinggi mereda.

“Masyarakat yang beraktivitas di pantai atau laut diimbau agar menunda aktivitas penangkapan ikan secara tradisional hingga gelombang tinggi mereda. Tidak berenang atau mandi di laut hingga kondisinya aman untuk aktivitas wisata di pantai,” kata Kepala BMKG Yogyakarta Joko Budiono, Selasa (16/1/2018).

Joko menjelaskan, dalam tiga hari ini diperkirakan terjadi gelombang tinggi mencapai empat meter di perairan selatan Jawa.

Sedangkan kecepatan angin mencapai 46 kilometer per jam. Menurutnya berdasarkan perkiraan muncul low pressure area (LPA) 1003 mb di Samudera Hindia sebelah barat laut benua Australia yang dekat dengan perairan Selatan Jawa. Hal ini mengakibatkan peningkatan kecepatan angin di wilayah perairan selatan Jawa mencapai 27 - 46 kilometer per jam.

“Terjadi potensi gelombang laut tinggi di perairan selatan DIY. Tanggal 15 Januari tinggi gelombang antara 2,5 – 4 meter, tanggal 16 Januari antara 2,5 - 3,5 meter dan tanggal 17 Januari antara 2,5 - 4 meter," jelasnya.

Sementara itu Manager Pusat Pengendalian dan Operasional (Pusdalops) BPBD DIY Danang Nur Samsu menyebut kondisi ini membuat potensi angin kencang di wilayah daratan.

“Kami mengimbau warga untuk mencermati kembali kondisi bangunan yang sudah tua, pohon yang tinggi sehingga dapat dilakukan antisipasi lebih dini,” katanya dalam press rilis yang dikirim ke wartawan.

Selain itu, BPBD DIY juga meminta kegiatan pendakian di Gunung Merapi direkomendasikan hanya sampai di Pasarbubar. Menurutnya, kondisi morfologi puncak Gunung Merapi saat ini rawan terjadi longsor, sehingga sangat berbahaya bagi keselamatan para pendaki.

“Kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana kami meminta kegiatan pendakian ditunda dulu,” tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1310 seconds (0.1#10.140)