Buaya Raksasa Akhirnya Dilepasliarkan ke Sungai di Taman Nasional Tanjung Puting
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Buaya raksasa jenis Senyulong (Sapit) betina dengan berat sekitar 1.000 kilogram yang ditemukan warga di sebuah kebun sawit di Desa Batu Agung, Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan, Kalteng, Rabu (10/1/2018) sore langsung dilepasliarkan menuju sungai kecil di Kawasan Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP).
“Setelah kita cek kondisi kesehatannya baik dan langsung kita lepasliarkan. Sore ini ke sb kecil TNTP, kita lewat Desa Kubu nantinya, butuh waktu cukup lama karena besarnya buaya. Saat ini sedang proses persiapan,” ujar Kepala Seksi BKSDA Kalteng SKW 2 Pangkalan Bun, Agung Widodo di kantornya, Rabu (10/1/2018) sore.
Sebelumnya seorang warga Desa Batu Agung, Kabupaten Seruyan digegerkan atas penemuan buaya raksasa jenis Senyulong (Sapit) betina di dekat Sungai Mengkahing (anak Sungai Arut) sekira pukul 16.00 WIB, Selasa 9 Januari 2018.
Buaya Senyulong dengan panjang 5 meter dan berat sekira 1.000 kilogram atau 1 ton ini diperkirakan berumur diatas 10 tahun (puluhan tahun).
“Awalnya kami mendapat kabar dari warga setempat menemukan buaya raksasa di pinggir sungai pada Selasa sore sekira pukul 16.00 WIB. Petugas pun langsung saya perintahkan ke sana untuk proses evakuasi,” ujar Kepala Seksi BKSDA Kalteng SKW 2 Pangkalan Bun di kantornya Rabu (10/1/2018) pagi.
Dia melanjutkan, Rabu pagi sekira pukul 04.00 WIB buaya raksasa ini tiba di BKSDA untuk segera dilakukan cek kesehatan. “Secara ukuran buaya ini cukup langka, biasanya beratnya hanya 500 kg tapi ini mencapai 1 ton. Ini termasuk tangkapan yang langka dan jarang ada,” ujar Agung.
Jika dilihat secara bentuk dan kasat mata buaya ini memang berkelamin betina. Saat ini tim dokter masih akan melakukan pengecekan secara menyeluruh supaya mengetahui kondisi buaya.
“Sementara ini masih sehat saja, tapi kita belum cek secara menyeluruh, rencananya akan kita rehabilitasi dulu di kolam besar, baru setelah dianggap sehat dan baik akan kita lepasliarkan ke SM Lamandau.” (Sigit dzakwan)
“Setelah kita cek kondisi kesehatannya baik dan langsung kita lepasliarkan. Sore ini ke sb kecil TNTP, kita lewat Desa Kubu nantinya, butuh waktu cukup lama karena besarnya buaya. Saat ini sedang proses persiapan,” ujar Kepala Seksi BKSDA Kalteng SKW 2 Pangkalan Bun, Agung Widodo di kantornya, Rabu (10/1/2018) sore.
Sebelumnya seorang warga Desa Batu Agung, Kabupaten Seruyan digegerkan atas penemuan buaya raksasa jenis Senyulong (Sapit) betina di dekat Sungai Mengkahing (anak Sungai Arut) sekira pukul 16.00 WIB, Selasa 9 Januari 2018.
Buaya Senyulong dengan panjang 5 meter dan berat sekira 1.000 kilogram atau 1 ton ini diperkirakan berumur diatas 10 tahun (puluhan tahun).
“Awalnya kami mendapat kabar dari warga setempat menemukan buaya raksasa di pinggir sungai pada Selasa sore sekira pukul 16.00 WIB. Petugas pun langsung saya perintahkan ke sana untuk proses evakuasi,” ujar Kepala Seksi BKSDA Kalteng SKW 2 Pangkalan Bun di kantornya Rabu (10/1/2018) pagi.
Dia melanjutkan, Rabu pagi sekira pukul 04.00 WIB buaya raksasa ini tiba di BKSDA untuk segera dilakukan cek kesehatan. “Secara ukuran buaya ini cukup langka, biasanya beratnya hanya 500 kg tapi ini mencapai 1 ton. Ini termasuk tangkapan yang langka dan jarang ada,” ujar Agung.
Jika dilihat secara bentuk dan kasat mata buaya ini memang berkelamin betina. Saat ini tim dokter masih akan melakukan pengecekan secara menyeluruh supaya mengetahui kondisi buaya.
“Sementara ini masih sehat saja, tapi kita belum cek secara menyeluruh, rencananya akan kita rehabilitasi dulu di kolam besar, baru setelah dianggap sehat dan baik akan kita lepasliarkan ke SM Lamandau.” (Sigit dzakwan)
(sms)