Jawa Barat Masih Kekurangan 10.000 Ruang Kelas Baru
A
A
A
BANDUNG - Jawa Barat masih kekurangan sekitar 10.000 ruang kelas baru (RKB) untuk memenuhi kebutuhan program full day school SMA/SMK dan sekolah menengah terbuka.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Ahmad Hadadi mengaku, Jabar masih kekurangan sekitar 10.000 RKB. Angka itu diasumsikan dari target 100.000 perserta didik tingkat SMA dengan jumlah rombongan belajar (rombel) 36 siswa/kelas.
"APK (angka putus sekolah) kita kan di angka 76,62%, artinya ada 23,4% lagi yang memang harus disiapkan ruang kelasnya. Selain itu, ada sekitar 36.000 siswa sekolah menengah terbuka yang harus memiliki ruang kelas juga," jelas Hadadi di SMAN 9 Bandung, Rabu (3/1/2017).
Menurut dia, ke depan semua sekolah harus satu shift dengan sistem full day school. Sehingga pemerintah harus menyiapkan ketersediaan ruang kelas agar semua siswa belajar dalam satu waktu.
Namun sebagai gambaran, dalam beberapa tahun terakhir Pemprov Jabar telah menambah 30.000 RKB. Setiap tahunnya, pihaknya melakukan penambahan 5.000 RKB untuk semua jenjang pendidikan. "Tetapi kita tidak tahu Gubernur ke depan apakah targetnya 5.000 RKB lagi. Ya mudah-mudahan minimal bisa 3.000 RKB per tahun," pungkas dia.
Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, pihaknya optimistis target penambahan 40.000 RKB bakal segera rampung. Pembangunan RKB tak hanya menggunakan dana pemerintah, tetapi juga CSR perusahaan seperti bank bjb.
"Sekolah yang dibutuhkan masih cukup banyak. Tapi kita fokus untuk ruang kelas baru SMA dan SMK. Termasuk pengadaan lahan juga. Makanya saya berharap, siapapun, apakah perorangan, alumni atau perusahaan/pabrik tekstil yang jumlahnya sampai 400 itu, kalau berhasil secara ekonomi silahkan bantu pendidikan," pungkasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Ahmad Hadadi mengaku, Jabar masih kekurangan sekitar 10.000 RKB. Angka itu diasumsikan dari target 100.000 perserta didik tingkat SMA dengan jumlah rombongan belajar (rombel) 36 siswa/kelas.
"APK (angka putus sekolah) kita kan di angka 76,62%, artinya ada 23,4% lagi yang memang harus disiapkan ruang kelasnya. Selain itu, ada sekitar 36.000 siswa sekolah menengah terbuka yang harus memiliki ruang kelas juga," jelas Hadadi di SMAN 9 Bandung, Rabu (3/1/2017).
Menurut dia, ke depan semua sekolah harus satu shift dengan sistem full day school. Sehingga pemerintah harus menyiapkan ketersediaan ruang kelas agar semua siswa belajar dalam satu waktu.
Namun sebagai gambaran, dalam beberapa tahun terakhir Pemprov Jabar telah menambah 30.000 RKB. Setiap tahunnya, pihaknya melakukan penambahan 5.000 RKB untuk semua jenjang pendidikan. "Tetapi kita tidak tahu Gubernur ke depan apakah targetnya 5.000 RKB lagi. Ya mudah-mudahan minimal bisa 3.000 RKB per tahun," pungkas dia.
Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, pihaknya optimistis target penambahan 40.000 RKB bakal segera rampung. Pembangunan RKB tak hanya menggunakan dana pemerintah, tetapi juga CSR perusahaan seperti bank bjb.
"Sekolah yang dibutuhkan masih cukup banyak. Tapi kita fokus untuk ruang kelas baru SMA dan SMK. Termasuk pengadaan lahan juga. Makanya saya berharap, siapapun, apakah perorangan, alumni atau perusahaan/pabrik tekstil yang jumlahnya sampai 400 itu, kalau berhasil secara ekonomi silahkan bantu pendidikan," pungkasnya.
(nag)