Awal 2018, Terjadi Dua Kali Fenomena Gerhana Supermoon

Selasa, 02 Januari 2018 - 20:54 WIB
Awal 2018, Terjadi Dua Kali Fenomena Gerhana Supermoon
Awal 2018, Terjadi Dua Kali Fenomena Gerhana Supermoon
A A A
BANDUNG BARAT - Fenomena alam Gerhana Supermoon terjadi selama dua kali di awal 2018 ini. Kejadian langka ini, yang pertama terjadi, Selasa (2/1/2018) dan yang kedua di akhir bulan tepatnya 31 Januari 2018. Peneliti Observatorium Bosscha Lembang, Mochammad Irfan mengatakan, di akhir Januari nanti akan jadi fenomena spesial. Sebab terjadi tiga fenomena astronomi sekaligus secara bergantian.

"Yakni terjadinya Bluemoon, Supermoon, dan gerhana bulan total. Perbedaan dari itu semua adalah berdasarkan pewaktuannya," kata Irfan saat ditemui di Observatorium Bosscha, kemarin.

Menurut Irfan, fenomena tersebut bisa terjadi ketika perigee (saat bulan mengitari bumi) terjadi dalam jarak paling dekat. Seperti terjadi pada Senin 1 Januari 2018 dimana jarak bulan dengan bumi sekitar 356,573,150 km. Sehingga 10% bulan akan lebih besar dari biasanya dan luas penampang piringan bulannya lebih luas 20% dari rata-rata.

Sementara yang terjadi di 30 Januari 2018, dimana jarak bulan dengan bumi sekitar 359,149,901 km. Artinya bulan akan lebih besar 10% dari biasanya dengan luas penampang piringan bulan saat Supermoon lebih besar 25% dari rata-rata.

Mengenai fenomena dekatnya jarak antara bulan dengan bumi, Irfan menjelaskan, perigee pada tanggal 1 dan 30 Januari 2018 menjadi penanda akan terjadi fenomena astronomi benda langit. Salah satunya, Supermoon yang terjadi dikeesokan harinya. "Jadi besoknya atau pas tanggal 2 dan 31 Januari itu kejadian Supermoon-nya," kata dia.

Untuk waktu terjadinya gerhana Supermoon, Irfan menerangkan, puncak gerhana terjadi pada pukul 20.30 WIB. Pada pukul 21.08 WIB piringan bulan perlahan-lahan meninggalkan bayang-bayang umbra bumi. Lalu pukul 22.12 WIB piringan bulan mulai meninggalkan bayangan penumbra bumi, dan pukul 23.10 WIB gerhana berakhir.

Oleh sebab itu, waktu terbaik untuk menikmati fenomena Supermoon itu saat bulan terbit dan sebelum bulan terbenam di pagi hari.

"Sekitar pukul 18.30 sampai 20.00 WIB dan juga pukul 04.00 sampai 05.30 WIB dari arah barat, itu bulan terlihat besar dan sangat terang," ujarnya.

Menurutnya, orang-orang yang berada di Makasar, Manado, Balikpapan, Samarinda, Bali, Jawa Timur, dan Kalimantan bisa melihat seluruh rangkaian proses fenomena gerhana Supermoon.

Sedangkan, untuk di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sumatera hanya bisa menyaksikan fenomena Supermoon saat sudah dalam proses memasuki bayang-bayang penumbra bumi. "Kemungkinan fenomena Supermoon itu bisa kembali terjadi dalam waktu 413 hari ke depan," pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7968 seconds (0.1#10.140)