Strategi Jitu Gus Ipul Entaskan Kemiskinan Jatim Diapresiasi

Rabu, 27 Desember 2017 - 15:27 WIB
Strategi Jitu Gus Ipul...
Strategi Jitu Gus Ipul Entaskan Kemiskinan Jatim Diapresiasi
A A A
SURABAYA - Ekonom Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Dias Satria, mengapresiasi kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) yang mampu mengurangi kemiskinan secara signifikan. Duet Gubernur Soekarwo dan Wakil Gubernur Saifullah Yusuf mampu berkolaborasi membuat program integratif untuk menjadikan Jatim sebagai provinsi dengan tingkat penurunan kemiskinan tertinggi di Indonesia.

Pihaknya menilai strategi dan eksekusi program di Jatim untuk mengurangi kemiskinan ini bagus. Beberapa waktu lalu Gus Ipul, panggilan akrab Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa obat kemiskinan bukan cuma cash transfer atau bantuan yang bersifat langsung ke warga miskin, tapi harus komprehensif, harus multisektor. "Itu menunjukkan bahwa integrasi pengentasan kemiskinan dilakukan dengan cukup baik di Jatim,” ujarnya.

Doktor ekonomi lulusan Universitas Adelaide, Australia itu menambahkan, kebijakan pengentasan kemiskinan merupakan kebijakan yang tidak boleh parsial, karena kemiskinan bersifat multidimensi. Sehingga, perlu bauran kebijakan, mulai pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, infrastruktur, hingga yang bersifat cash transfer untuk kelompok terbawah.

"Contohnya, program peningkatan kapasitas SDM, di mana Gus Ipul mendorong peningkatan kualitas madrasah dengan bantuan operasional siswa dan honor gurunya," timpalnya.

Ada pula hampir 11.000 guru madrasah diniyah telah mendapat fasilitas kuliah untuk peningkatakan kualitasnya. Belum lagi program vokasi yang digalakkan Soekarwo-Gus Ipul telah mengerek kapasitas SDM muda di Jatim agar bisa berdaya saing di tengah kompetisi global.

Selain itu, ada program Jalan Lain Menuju Mandiri dan Sejahtera (Jalin Matra) yang di antaranya telah memberdayakan lebih dari 23.000 kepala rumah tangga perempuan dan 24.000 rumah tangga sangat miskin.

Program-program kemiskinan integratif lainnya di Jatim mencakup peningkatan layanan kesehatan, pemerataan infrastruktur, dan beragam program sektor pertanian dan kelautan sebagai sumber tenaga kerja terbesar di Jatim. Semuanya itu menjadi fondasi jangka panjang yang mengiringi solusi jangka pendek berupa bantuan langsung ke rakyat terentan.

”Program pengentasan kemiskinan Pemprov Jatim ini menunjukkan kreativitas dan pemahaman komprehensif dari duet Soekarwo dan Gus Ipul dalam menangani kemiskinan," tukasnya.

Dias optimistis, jika beragam program itu dilanjutkan dengan tambahan inovasi-inovasi, kemiskinan di Jatim bisa segera terkoreksi ke level satu digit alias di bawah 10%. Ke depan, menurut Dias, Jatim membutuhkan pemimpin yang berpengalaman mengurusi daerahnya dan sudah bekerja mengatasi persoalan kemiskinan dengan inovasi yang sudah terbukti sebagai solusi untuk menambal kekurangan yang masih ada.

“Saya lihat gagasan Gus Ipul mengenai perubahan berkelanjutan mampu melanjutkan desain program yang sudah berjalan. Ditambah memasukkan target capaian dan strategi inovatif baru agar angka kemiskinan di Jatim bisa ditekan seminimal mungkin," pungkasnya.

Sementara itu, Gus Ipul saat menghadiri Silaturahmi bersama Asosiasi Kepala Desa (AKD) se-Kabupaten Sumenep, Rabu (27/12/2017) menyatakan komitmennya memajukan wilayah kepulauan khususnya yang ada di Madura. Kemajuan Kepulauan bisa dilihat dua hal yakni ketersediaan listrik dan transportasi yang memadai.

"Kesehatan dan pendidikan penting, tapi setidaknya juga ada dua hal yang selama ini harus dipercepat di Kepulauan Madura," kata Gus Ipul.

Mantan ketua umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor ini meyakini, jika wilayah kepulauan dapat teraliri listrik akan memberikan ruang lebih dalam berkarya, berwirausaha sehingga daerahnya akan maju dan meningkat pertumbuhan ekonominya.

"Tidak ada cara lain, selain menyediakan listrik yang cukup bagi masyarkat kepulauan. Bahkan, PLN berkomitmen pada tahun 2019 seluruh daratan di Jatim teraliri listrik," ujarnya.

Selain listrik, sarana transportasi yang memadai akan mendukung akses masyarakat kepulauan. Gus Ipul berkomitmen agar transportasi laut dan udara bisa diwujudkan di setiap wilayah kepulauan di Jatim.

Menurutnya, keberadaan Bandara Trunojoyo yang ada di Sumenep harus dioptimalkan. Diyakini, jika tranportasi laut dan udara terwujud akan mempercepat kesejahteraan masyarakat Madura.

"Saya yakin, jika transportasi laut dan udara terbentuk akan memperlancar arus barang dan jasa yang masuk ke Madura khususnya wilayah kepulauan. Jika itu terwujud, akan memajukan pertumbuhan ekonomi di Pulau Madura," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7632 seconds (0.1#10.140)