Ridwan Kamil Bertemu 3 Parpol Pengusung, PPP Tetap Sodorkan Uu Ruzhanul Ulum
A
A
A
BANDUNG - Komunikasi yang sempat memanas antara PPP dengan bakal cagub Jabar Ridwan Kamil mulai mencair menyusul pertemuan antara parpol koalisi pengusung dengan Wali Kota Bandung itu, Sabtu (23/12/2017).
Pertemuan tertutup di sebuah tempat di Bandung itu diinisiasi oleh Ridwan Kamil. Pertemuan menjadi titik balik dari memanasnya komunikasi yang terjadi selama ini, menyusul adanya polemik penentuan cawagub Jabar pendamping Ridwan Kamil.
"Pertemuan itu dihadiri saya, Pak Saan Mustopa (Ketua DPW Nasdem Jabar), Pak Syaiful Huda (Ketua DPW PKB Jabar) dan Emil (Ridwan Kamil) di Bandung," ungkap Ketua DPW PPP Jabar Ade Munawaroh Yasin di Bandung, Selasa (26/12/2017).
Menurut Ade, dalam pertemuan juga dibahas mengenai cawagub Jabar pendamping Ridwan Kamil, termasuk strategi untuk memenangi Pilgub Jabar 2018. Meski belum diperoleh kesepakatan, namun menurutnya pertemuan tersebut telah membuat suasana di parpol koalisi pengusung Ridwan Kamil lebih kondusif.
"Saya menghargai inisiatif Emil. Kalau istilah Sunda, prinsipnya hade goreng ku basa (bagus tidaknya karena bahasa). Kalo bahasanya bagus ya kita enggak masalah," katanya.
Disinggung soal pembahasan cawagub Jabar pendamping Ridwan Kamil, Ade menegaskan PPP mantap meminta Ridwan Kamil memilih kader terbaik PPP Uu Ruzhanul Ulum sebagai cawagub Jabar. Ade pun berharap, parpol pengusung lainnya mau menerima keputusan tersebut.
"PPP masih minta wakil. PKB mudah-mudahan mengalah. Saya dengar (PKB) memberikan opsi lain (mencari kader di luar partai), tapi saya tetap minta wakil," ujarnya.
Meski belum menemui kata sepakat, namun Ade optimistis kesepakatan tersebut segera diperoleh. Apalagi, pertemuan itu disebutnya sebagai momentum menguatkan kembali hubungan Ridwan Kamil dan parpol koalisi pengusungnya yang sempat memanas.
"Keputusannya akan dilakukan secepatnya. Nanti dikomunikasikan dengan DPP. Kalau kami masih Uu, belum berubah. Apa yang dilakukan (Uu) sudah bagus (sosialisasi). Saya instruksikan untuk terus fokus sosialisasi," tegasnya.
Ade menambahkan, setelah pertemuan tersebut, Ridwan Kamil mengaku akan memperbaiki pola komunikasi dan sering berkomunikasi dengan koalisi parpol pengusungnya. "Kemaren (komunikasi) terhambat dengan kesibukan (Emil sebagai Wali Kota Bandung). Ya udah lah, yang penting ada usaha," ujarnya.
"Saya juga mengatakan ke Emil bahwa pilgub ini bukan urusan pusat saja karena pusat pasti minta pertimbangan DPW. Jangan mentang-mentang sudah berhubungan dengan pusat, pengurus di DPW dilewat," pungkasnya.
Diketahui, sebelum pertemuan itu digelar, PPP mengeluhkan pola komunikasi Ridwan Kamil yang dinilai pasif. Ade pun sempat melontarkan ancaman akan menarik dukungan kepada Ridwan Kamil jika kader partainya Uu Ruzhanul Ulum tidak diakomodasi sebagai cawagub.
Pertemuan tertutup di sebuah tempat di Bandung itu diinisiasi oleh Ridwan Kamil. Pertemuan menjadi titik balik dari memanasnya komunikasi yang terjadi selama ini, menyusul adanya polemik penentuan cawagub Jabar pendamping Ridwan Kamil.
"Pertemuan itu dihadiri saya, Pak Saan Mustopa (Ketua DPW Nasdem Jabar), Pak Syaiful Huda (Ketua DPW PKB Jabar) dan Emil (Ridwan Kamil) di Bandung," ungkap Ketua DPW PPP Jabar Ade Munawaroh Yasin di Bandung, Selasa (26/12/2017).
Menurut Ade, dalam pertemuan juga dibahas mengenai cawagub Jabar pendamping Ridwan Kamil, termasuk strategi untuk memenangi Pilgub Jabar 2018. Meski belum diperoleh kesepakatan, namun menurutnya pertemuan tersebut telah membuat suasana di parpol koalisi pengusung Ridwan Kamil lebih kondusif.
"Saya menghargai inisiatif Emil. Kalau istilah Sunda, prinsipnya hade goreng ku basa (bagus tidaknya karena bahasa). Kalo bahasanya bagus ya kita enggak masalah," katanya.
Disinggung soal pembahasan cawagub Jabar pendamping Ridwan Kamil, Ade menegaskan PPP mantap meminta Ridwan Kamil memilih kader terbaik PPP Uu Ruzhanul Ulum sebagai cawagub Jabar. Ade pun berharap, parpol pengusung lainnya mau menerima keputusan tersebut.
"PPP masih minta wakil. PKB mudah-mudahan mengalah. Saya dengar (PKB) memberikan opsi lain (mencari kader di luar partai), tapi saya tetap minta wakil," ujarnya.
Meski belum menemui kata sepakat, namun Ade optimistis kesepakatan tersebut segera diperoleh. Apalagi, pertemuan itu disebutnya sebagai momentum menguatkan kembali hubungan Ridwan Kamil dan parpol koalisi pengusungnya yang sempat memanas.
"Keputusannya akan dilakukan secepatnya. Nanti dikomunikasikan dengan DPP. Kalau kami masih Uu, belum berubah. Apa yang dilakukan (Uu) sudah bagus (sosialisasi). Saya instruksikan untuk terus fokus sosialisasi," tegasnya.
Ade menambahkan, setelah pertemuan tersebut, Ridwan Kamil mengaku akan memperbaiki pola komunikasi dan sering berkomunikasi dengan koalisi parpol pengusungnya. "Kemaren (komunikasi) terhambat dengan kesibukan (Emil sebagai Wali Kota Bandung). Ya udah lah, yang penting ada usaha," ujarnya.
"Saya juga mengatakan ke Emil bahwa pilgub ini bukan urusan pusat saja karena pusat pasti minta pertimbangan DPW. Jangan mentang-mentang sudah berhubungan dengan pusat, pengurus di DPW dilewat," pungkasnya.
Diketahui, sebelum pertemuan itu digelar, PPP mengeluhkan pola komunikasi Ridwan Kamil yang dinilai pasif. Ade pun sempat melontarkan ancaman akan menarik dukungan kepada Ridwan Kamil jika kader partainya Uu Ruzhanul Ulum tidak diakomodasi sebagai cawagub.
(zik)