Sebelum Dikhitan, Ratusan Anak Pawai Keliling Kota Pekanbaru
Sebelum Dikhitan, Ratusan Anak Pawai Keliling Kota Pekanbaru
A
A
A
PEKANBARU - Sebanyak 300 anak Pekanbaru, Riau melaksanakan sunat rasul. Sebelum dikhitan, mereka terlebih dahulu berkeliling kota.
Kegiatan ini merupakan sebagai bentuk syiar agama dengan tema AKHI (Ayo Khitan Indonesia). Para perserta sunatan masal ini terdiri dari anak kurang mampu, kaum dhuafa dan anak yatim.
Ratusan anak dilepas dari Masjid Agung An Nur, Pekanbaru Jalan Hantuah. Kemudian mereka pawai ke Jalan Diponegoro, kemudian bergerak ke Jalan Gajah Mada yang merupakan tempat kegiatan car free day (CFD). Dilanjutkan ke bundaran tugu titik nol depan Kantor Gubernur Riau yang berada di Jalan Jendral Sudirman. Setelah itu mereka kembali ke Masjid Agung untuk melaksanakan sunatan.
"Khitan merupakan sunnah ajaran syiar Islam, sunnah nabi secara hukum ulama mengatakan cenderung wajib tapi disunnahkan berkhitan," ucap Ustaz Sofyan Shiraj, Minggu (24/12/2017).
Dia mengatakan, teknik khitan menggunakan inovasi terkini klamp, tanpa jahitan dengan tehnik lebih baik dan bisa mencegah HIV/AIDS dan langsung bisa menggunakan celana.
"Mereka yang dikhitan sebelumnya telah mendaftar. Semua menjadi tanggungjawab dari pihak Pondok Khitan," ucapnya.
Kegiatan sunatan massal bagi dari pawai hingga akhir acara dikawal oleh personel Polresta Pekanbaru. "Alhamdulilah semua kegiatan lancar," kata Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Edy Sumardi.
Kegiatan ini merupakan sebagai bentuk syiar agama dengan tema AKHI (Ayo Khitan Indonesia). Para perserta sunatan masal ini terdiri dari anak kurang mampu, kaum dhuafa dan anak yatim.
Ratusan anak dilepas dari Masjid Agung An Nur, Pekanbaru Jalan Hantuah. Kemudian mereka pawai ke Jalan Diponegoro, kemudian bergerak ke Jalan Gajah Mada yang merupakan tempat kegiatan car free day (CFD). Dilanjutkan ke bundaran tugu titik nol depan Kantor Gubernur Riau yang berada di Jalan Jendral Sudirman. Setelah itu mereka kembali ke Masjid Agung untuk melaksanakan sunatan.
"Khitan merupakan sunnah ajaran syiar Islam, sunnah nabi secara hukum ulama mengatakan cenderung wajib tapi disunnahkan berkhitan," ucap Ustaz Sofyan Shiraj, Minggu (24/12/2017).
Dia mengatakan, teknik khitan menggunakan inovasi terkini klamp, tanpa jahitan dengan tehnik lebih baik dan bisa mencegah HIV/AIDS dan langsung bisa menggunakan celana.
"Mereka yang dikhitan sebelumnya telah mendaftar. Semua menjadi tanggungjawab dari pihak Pondok Khitan," ucapnya.
Kegiatan sunatan massal bagi dari pawai hingga akhir acara dikawal oleh personel Polresta Pekanbaru. "Alhamdulilah semua kegiatan lancar," kata Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Edy Sumardi.
(rhs)
Explore More