10 Kantung Mayat Disiapkan, Antisipasi Ditemukan Korban Tenggelam di Cirata
A
A
A
PURWAKARTA - Tim Operasi SAR Rawa Taal siapkan 10 kantung mayat dalam pencarian enam korban perahu karam di Waduk Cirata, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Sepuluh kantung mayat itu disiapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, guna mengantisipasi ditemukannya jasad korban.
Ke 10 kantung mayat itu disiapkan di salah satu sudut posko dan sedikit tertutup oleh perlengkapan lain yang digunakan untuk proses pencarian korban.
Dengan penyiapan kantung mayat ini, tim pencari memperkirakan keenam korban kemungkinan sudah meninggal dunia dan tenggelam di dasar perairan. Meskipun hingga hari ini belum ada kepastian korban hilang apakah sudah meninggal atau belum.
Komando Insiden Operasi SAR Rawa Taal Letkol Inf Ari Maulana membenarkan, timnya sudah menyiapkan kantung mayat sebagai antisipasi ditemukannya korban tenggelam.
Sebab, menurutnya, dengan interval waktu sejak kejadian hampir 24 jam, secara rasional sulit bagi korban untuk bisa selamat dari dalam air dengan tanpa perlengkapan apapun.
"Tapi itu hanya dugaan sementara, sebelum benar-benar diketahui secara pasti kondisi para korban," ungkap Ari kepada awak media di bibir Waduk Cirata, Purwakarta, Jumat (22/12/2017).
Ari yang juga menjabat Komandan Kodim 0619/Purwakarta kembali menjelaskan, perahu yang digunakan warga itu sebenarnya satu unit bolak-balik dengan mengangkut 21 penumpang. Saat mengangkut yang kedua kali dengan 15 penumpang terjadilah insiden itu. Hingga hari ini sebanyak 6 orang yang dinyatakan hilang.
Di bagian lain, Kepala Kantor Basarnas Jawa Barat, Riyadi menyebutkan, dalam pencarian lanjutan tidak dengan penyelamanan, karena tidak efektif dan membuahkan hasil. Maka strategi pencarian siang ini berupa penyisiran hingga radius 500 meter dari lokasi kejadian.
"Dalam proses pencarian kita menggunakan cara secara manual. Mudah-mudahan bisa secepatnya membuahkan hasil," tandas Riyadi.
Ke 10 kantung mayat itu disiapkan di salah satu sudut posko dan sedikit tertutup oleh perlengkapan lain yang digunakan untuk proses pencarian korban.
Dengan penyiapan kantung mayat ini, tim pencari memperkirakan keenam korban kemungkinan sudah meninggal dunia dan tenggelam di dasar perairan. Meskipun hingga hari ini belum ada kepastian korban hilang apakah sudah meninggal atau belum.
Komando Insiden Operasi SAR Rawa Taal Letkol Inf Ari Maulana membenarkan, timnya sudah menyiapkan kantung mayat sebagai antisipasi ditemukannya korban tenggelam.
Sebab, menurutnya, dengan interval waktu sejak kejadian hampir 24 jam, secara rasional sulit bagi korban untuk bisa selamat dari dalam air dengan tanpa perlengkapan apapun.
"Tapi itu hanya dugaan sementara, sebelum benar-benar diketahui secara pasti kondisi para korban," ungkap Ari kepada awak media di bibir Waduk Cirata, Purwakarta, Jumat (22/12/2017).
Ari yang juga menjabat Komandan Kodim 0619/Purwakarta kembali menjelaskan, perahu yang digunakan warga itu sebenarnya satu unit bolak-balik dengan mengangkut 21 penumpang. Saat mengangkut yang kedua kali dengan 15 penumpang terjadilah insiden itu. Hingga hari ini sebanyak 6 orang yang dinyatakan hilang.
Di bagian lain, Kepala Kantor Basarnas Jawa Barat, Riyadi menyebutkan, dalam pencarian lanjutan tidak dengan penyelamanan, karena tidak efektif dan membuahkan hasil. Maka strategi pencarian siang ini berupa penyisiran hingga radius 500 meter dari lokasi kejadian.
"Dalam proses pencarian kita menggunakan cara secara manual. Mudah-mudahan bisa secepatnya membuahkan hasil," tandas Riyadi.
(sms)