Aa Gym Bisa Ubah Peta Politik Pilgub Jabar
A
A
A
BANDUNG - Dai kondang KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) diperkirakan memengaruhi elektabilitas kandidat cagub/cawagub di Pilgub Jawa Barat 2018. Itu akan terjadi jika Aa Gym jadi cagub atau cawagub.
"Kalau bisa masuk (maju di pilgub) akan bisa mengubah peta politik, termasuk (memengaruhi) elektabilitas yang lain," kata pengamat politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan, Kamis (21/12/2017).
Menurutnya, Aa Gym saat ini merupakan tokoh populer. Salah satu yang membuat namanya kembali melejit adalah setelah Aksi 212. Penyebabnya, Aa Gym jadi salah seorang yang vokal dalam aksi tersebut.
Popularitas Aa Gym itu yang kemudian bisa membuat orang untuk memilihnya jika maju di pilgub. Itu tidak lepas dari karakter masyarakat Jawa Barat yang masih berpikir tradisional dalam pilgub. "Ketika pemilih itu tradisional, tentu calon-calon populer itu punya peluang," ucapnya.
Ia mencontohkan adanya dua sosok artis yang mendampingi Ahmad Heryawan di dua kali pelaksanaan pilgub, yaitu Dede Yusuf pada Pilgub Jawa Barat 2008 dan Deddy Mizwar lima tahun kemudian.
Kemenangan Aher saat itu tidak lepas dari faktor popularitas Dede Yusuf dan Deddy Mizwar. Sehingga, jika Aa Gym maju di pilgub, ia dan cagub/cawagub pendampingnya bisa saja menang.
Berdasarkan hasil survei, nama Aa Gym hampir selalu dimasukkan. Rata-rata, ia jadi salah seorang kandidat potensial untuk dijadikan cawagub.
Aa Gym dinilai sebagai representasi sosok religius. Religiusitas menjadi salah faktor yang dinilai akan cukup berpengaruh bagi publik Jawa Barat dalam menentukan pilihan.
Tapi, Aa Gym beberapa kali menyatakan tidak akan maju di pilgub. Jika tidak maju, peta politik saat ini tetap masih akan berjalan ramai.
Jika tiba-tiba Aa Gym bersedia maju dan mendapatkan partai yang bersedia mengusungnya, elektabilitas dan popularitas kandidat lain akan terpengaruh. Hasil berbagai lembaga survei saat ini terhadap kandidat berpotensi berubah.
"Saya melihat semakin ke sini peluangnya juga semakin kecil sebetulnya (Aa Gym maju), tapi tidak menutup kemungkinan," jelas Firman.
Kalaupun maju, menurutnya Aa Gym akan benar-benar memilih partai yang akan mengusungnya. Sebab, Aa Gym diyakini tidak akan mau jika berpasangan dengan kandidat yang diusung partai pengusung Basuki Tjahaja Purnama di Pilgub DKI lalu.
"Tentu ada keterbatasan-keterbatasan, tidak semua kandidat (dan partai) bisa meminang Aa Gym," pungkas Firman.
"Kalau bisa masuk (maju di pilgub) akan bisa mengubah peta politik, termasuk (memengaruhi) elektabilitas yang lain," kata pengamat politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan, Kamis (21/12/2017).
Menurutnya, Aa Gym saat ini merupakan tokoh populer. Salah satu yang membuat namanya kembali melejit adalah setelah Aksi 212. Penyebabnya, Aa Gym jadi salah seorang yang vokal dalam aksi tersebut.
Popularitas Aa Gym itu yang kemudian bisa membuat orang untuk memilihnya jika maju di pilgub. Itu tidak lepas dari karakter masyarakat Jawa Barat yang masih berpikir tradisional dalam pilgub. "Ketika pemilih itu tradisional, tentu calon-calon populer itu punya peluang," ucapnya.
Ia mencontohkan adanya dua sosok artis yang mendampingi Ahmad Heryawan di dua kali pelaksanaan pilgub, yaitu Dede Yusuf pada Pilgub Jawa Barat 2008 dan Deddy Mizwar lima tahun kemudian.
Kemenangan Aher saat itu tidak lepas dari faktor popularitas Dede Yusuf dan Deddy Mizwar. Sehingga, jika Aa Gym maju di pilgub, ia dan cagub/cawagub pendampingnya bisa saja menang.
Berdasarkan hasil survei, nama Aa Gym hampir selalu dimasukkan. Rata-rata, ia jadi salah seorang kandidat potensial untuk dijadikan cawagub.
Aa Gym dinilai sebagai representasi sosok religius. Religiusitas menjadi salah faktor yang dinilai akan cukup berpengaruh bagi publik Jawa Barat dalam menentukan pilihan.
Tapi, Aa Gym beberapa kali menyatakan tidak akan maju di pilgub. Jika tidak maju, peta politik saat ini tetap masih akan berjalan ramai.
Jika tiba-tiba Aa Gym bersedia maju dan mendapatkan partai yang bersedia mengusungnya, elektabilitas dan popularitas kandidat lain akan terpengaruh. Hasil berbagai lembaga survei saat ini terhadap kandidat berpotensi berubah.
"Saya melihat semakin ke sini peluangnya juga semakin kecil sebetulnya (Aa Gym maju), tapi tidak menutup kemungkinan," jelas Firman.
Kalaupun maju, menurutnya Aa Gym akan benar-benar memilih partai yang akan mengusungnya. Sebab, Aa Gym diyakini tidak akan mau jika berpasangan dengan kandidat yang diusung partai pengusung Basuki Tjahaja Purnama di Pilgub DKI lalu.
"Tentu ada keterbatasan-keterbatasan, tidak semua kandidat (dan partai) bisa meminang Aa Gym," pungkas Firman.
(zik)